Chapter 1: Atarashi Sekai e

279 31 5
                                    


Happy reading minna-san!!!

Warning!!!: So many typo!!!

Di chapter kali ini bakal banyak spoiler!!!!⚠⚠⚠

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Disebuah rumah, terdapat pemuda yang ingin melakukan sesuatu dikamarnya sendiri.

"Aku ingin melakukan apa ya? Oh ya..... lebih baik baca manga 'Attack On Titan' dari volume 23 aja kali ya.... males banget nungguin anime 'Attack On Titan Final Season', mendingan baca manganya aja lewat online" Ucap pemuda itu.

"Hmmmm.................. kayaknya beli sesuatu deh, biar pas baca manganya kagak buat mood-ku buruk" Gumam pemuda itu sambil mengambil lengkapannya untuk membeli sesuatu.

Skip~

"Haaaahhh~~~~ males banget ngantri buat beli jus doang" Desah pemuda itu.

"Langsung aja lah baca manganya" Ucap pemuda itu.

Skip baca manga~~~

Setelah beberapa jam ia membaca manga 'Attack On Titan' , ia sangat lelah membaca manganya sambil duduk selama beberapa jam, moodnya kali ini sangat berbeda, marah, sedih, senang, bangga,  tercampur menjadi satu.

Marah: Ia sangat marah terhadap pasukan Marley yang sangat ingin menghancurkan pulau Paradis dari dunia sana.
Sedih: Ia sangat sedih, karena MC nya diberitakan akan mati di akhir Final Seaon nanti, dan ada beberapa karakter yang ia suka, banyak yang gugur di Final Season ini.
Senang/Bangga: Sang MC (Eren Jaeger) membalaskan dendam pulau Paradis sendirian terhadap Pasukan gabungan Marley & Eldia di luar sana.

"Haaaahhhhh~~~~ Andai ku bisa membuat dunia 'Attack On Titan' disana menjadi harmonis, tanpa adanya perang, dan pertumpahan darah" Sedih pemuda itu. Kemudian ia beranjak keluar dari kamarnya, dan tiba-tiba ia merasakan sakit dikepalanya.

"Ugghhhh.... Kenapa tiba-tiba .... kepalaku sangat sakit" Geram pemuda itu sambil memegang kepalanya dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya bertumpu apada dinding disamping kirinya.

"A-aku sudah.... tidak... kuat lagi....  gomen kaa-san... tou-san.... mungkin ... hi-hidupku sudah... ti-tidak lama.... lagi" Pasrah pemuda itu yang kini tergeletak di ruang tamu rumahnya.
Dan ia menghembuskan nafas terakhir kalinya.

~~~

Saat ini ia berada di tempat yang amat putih bersih.

"Dimana aku, apakah aku sudah mati? Apakah ini tempat dimana aku akan tinggal?" Gumam pemuda itu

"Bukan disini kau akan tinggal, anak muda" Ucap seseorang yang hanya terlihat sosok abu-abu.

"Kau, siapa?" Tanya pemuda itu.

"Oh, maaf aku lupa memperkenalkan diriku ini. Aku adalah Kami-Sama" Balas Kami-Sama.

"Apa?! Maaf atas ketidak-sopananku Kami-Sama" Ucap pemuda itu sambil menduduki dirinya ala kerajaan.

"Hahaha tidak apa, aku sangat tersanjung dengan kesopananmu itu. Berdirilah" Balas Kami-Sama, dan pemuda itu langsung berdiri setelah ucapan Kami-Sama.

"Kalau begitu, aku ingin bertanya... Mengapa aku berada disini? Bukankah aku sudah mati?" Tanya pemuda itu.

"Yaahhhh.... benar kalau kau sudah mati, tetapi mungkin aku akan memberikan satu kesempatan lagi untukmu hidup" Balas Kami-Sama.

"Souka..... Kalau begitu, dimana tempat aku akan hidup kembali?" Tanya pemuda itu penasaran.

"Yaahhh....... Menurut tadi yang kudengar, kau pernah berandai untuk meluruskan di anime 'Attack On Titan' bukan?" Tanya Kami-Sama.

"Apa?! Yah benar apa yang kau katakan, aku ingin sekali meluruskan alur cerita itu, aku memang belum pernah berandai-andai, mungkin seingat ku baru satu kali itu saja, tetapi saat kehidupanku yang lalu, aku tidak pernah berandai-andai karena aku selalu berjalan di alur yang sudah diinginkan oleh orang tuaku" Jelas pemuda itu.

"Baiklah, mungkin akanku masukan saja kau kesana" Balas Kami-Sama enteng.

"Wah?! Benarkah?!" Tanya pemuda itu berbinar-binar.

"Hohohoho, tentu saja apa yang tidak bisa dilakukan oleh Kami-Sama ini!" Balas Kami-Sama menyombongkan diri.

"Ya-ya, aku percaya itu. Jadi kapan kau mengirimku kesana?" Tanya pemuda itu.

"Sebelum itu, aku akan memberikanmu permintaan sebanyak yang kau inginkan, karena cuma kau yang aku kirimkan ke dunia lain" Ucap Kami-Sama.

"Wahh, benarkah?!. Kalau begitu aku berfikir dahulu" Balas pemuda tersebut. Sementara Kami-Sama tetap diam sambil menunggu apa yang difikirkan oleh pemuda itu.

"Baiklah sudah aku putuskan"

"1. Aku ingin ingatanku di dunia sebelumnya masih ada di ingatanku"
"2. Aku ingin jenius dan ahli memakai semua peralatan di dunia 'Attack On Titan' "
"3. Aku ingin wajahku tampan, berbadan putih seperti susu, berambut putih, dan bermata biru"
"4. Aku ingin seluruh kekuatan Titan berada di dalam diriku, tetapi jangan dihapuskan yang sudah berada di dalam tubuh manusia yang sudah menerima kekuatan Titan itu"
"5. Aku ingin keluargaku adalah keluarga Bangsawan yang melebihi Sang Raja/Ratu yang berada di dalam dinding Sina"
"6. Aku ingin saat aku dikirimkan kesana, umurku 3 tahun lebih tua dari umur Mikasa, Eren, dan juga Armin" 
"7. Aku ingin mempunyai kekuatan membangkitkan seseorang yang sudah mati"
"8. Aku ingin mempunyai kekuatan seperti mengabadikan diri, dan juga orang lain yang aku kehendaki"

"Mungkin itu saja permintaanku" Jelas pemuda itu.

"Hmm.... Untuk permintaan yang Ke-7 & 8 tadi, sepertinya aku tidak bisa memenuhi itu" Ucap Kami-sama. 

"Are? Bukankah kau akan memberikanku permintaan sebanyak yang aku inginkan? Jadi itu adalah salah satunya. Dan bukankah disana cuma dunia fiksi? Jadi aku bebas saja" Balas pemuda sambil berpura-pura merajuk. 

"Baiklah-baiklah kau menang, kalau itu saja. Selamat bersenang-senang dikehidupan barumu" Balas Kami-Sama mengalah. 

"Arigatou Kami-Sama" Ucap pemuda itu sambil membungkuk.

~~~
~~~
~~~
~~~
~~~
~~~
~~~
~~~
~~~
~~~
~~~
~~~
~~~
~~~
~~~
~~~
~~~
~~~
~~~
~~~

"10%"



"25%"



"50%"



"75%"



"100%"




Sriiiiinggg~~~~~



"Akhirnya aku datang ke dunia ini!" Geram pemuda itu sambil mengepalkan tangannya.

'Aku akan mengubah segalanya!!!' Batin pemuda itu bertekad.

'SEGALANYA!!!'

'SEGALANYA!!!!!!!'
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



TBC

Don't forget to COMENT and VOTE.

Semoga kalian suka dengan cerita ini.

Bye-bye minna-san!!!

Attack On Titan X [OC] "Change The World"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang