Asap Rokok (Albert x William)

333 30 2
                                    

Sebenernya main pair author AlbeWill, jadi kalo keluarnya AlbeWill terus mohon maklum

Another draft yang sudah membusuk

.

.

.

"Fuhhh...."

Albert memperhatikan adiknya yang sedang duduk di seberangnya sembari menyesap anggur merah, dia tidak heran dengan adiknya yang merokok.

Yang Albert herankan adalah....

"Jangan meniupkan asapnya padaku William," protes Albert, kemudian dia terbatuk-batuk. "Ohok-ohok." Albert mengibaskan sebelah tangannya di depan wajah.

Asap rokok tersebut hanya ditiupkan padanya, Albert sempet berpokir kalau adiknya ini senang menjahilinya dengan meniupkan asap rokok tetapi semakin lama William melakukannya lumayan sering dan itu sangat mengganggu.

William tersenyum pada Albert, dia tidak meminta maaf, William hanya bilang, "Kakak gatau arti dari perilaku itu?"

"Apa manfaatnya meniupkan asap rokok ke muka orang? Itu tidak sopan?" balas Albert tegas.

William bisa melihat raut kesal kakaknya itu tetapi dia tetap memasang senyum.

"Jangan tersenyum seperti itu tidak lucu."

"Aaa~ ah! Padahal kata Sherlock ini akan berhasil."

Mendengar nama detektif miskin itu disebut oleh adiknya, Albert langsung melihat ke William curiga.

"Ka--kami cuman minum teh bareng kok," kata William sedikit terbata saat melihat ekspresi Albert yang seperti sedang menuduh yang tidak-tidak padanya.

"Lalu apa maksud dari yang kamu lakukan itu William?"

"Kata Sherlock itu cara lain untuk mengatakan aku cinta kamu."

"Oh...."

William sekarang memasang ekspresi heran, mempertanyakan respon Albert, kenapa Albert tidak terkejut dengan maksudnya? Apa sebenernya Albert udah tahu dan sengaja kelihatan tidak tahu soal itu? Pikiran William penuh dengan banyak pertanyaan mengenai kakaknya itu.

Setelah Albert menghabiskan sisa wine di gelasnya, dia berkata, "Kalau kamu mau bilang itu bilang saja, aku tidak akan menertawakanmu kok."

"Eh? ... bu--bukan gitu kak!"

"Aku tau kok udah gede gini masih bertingkah kaya anak kecil, dikit-dikit bilang gitu, kaya cowo abis patah ati."

"Kak...."

"Apa?"

"Bukan gitu...."

"Terus?"

"Itu...."

Pintu ruangan terbuka secara tiba-tiba, masuklah Moran dan Fred. Otomatis William dan Albert menengok pada dua tamu tak diundang tersebut.

"Ini ... belanja bulanannya," kata Fred dengan wajah datarnya.

"Tolong taruh saja di dapur," kata Albert pada Fred, lalu Albert menengok kembali ke William. "Apa?"

William tidak menjawab, dia menunduk, wajahnya memerah.

"Kamu sakit Will?"

"Ga...."

Albert And William |Moriarty The FANFICTION|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang