Masih di Januari 2013
Selanjutnya sesi istirahat.
Mr.Zaki membuatkan teh untuk kami. Lalu, kebetulan aku membawa biskuit.
Saat aku mencelupkan biskuit ke dalam teh, Kak Syahrul terheran-heran. Aku menanggapinya bahwa ini adalah hal yang wajar.
Namun, baginya itu cukup mengherankan.
"Biskuitnya jadi lembek dong. Idih kayak makanan bayi aja".
Aku menahan kesal dalam hati. Aku baru tahu kalau ucapan Kak Syahrul bisa menyebalkan seperti ini.
Namun lucunya ia juga ikut mencoba mencelupkan biskuit kedalam teh. Daniel pun juga akhirnya ikutan. Karena baru pertama kali, biskuitnya pun terlanjur masuk semua kedalam gelas.
Mr.Zaki geleng-geleng kepala sambil bilang "orang pinter ada-ada aja kebodohannya"
Memang sangat mengherankan kalau ternyata Kak Syahrul ceroboh pada hal-hal kecil.
Ia juga cerita saat meminta air minum temannya di jam olahraga, karena yang lain tak menyentuh mulut botol dan meminumnya sedikit lebih diberi jarak dengan menengadahkan kepala, Kak Syahrul pun mengikutinya. Namun yang ada malah bajunya basah semua, karena tak terbiasa melakukan hal tersebut.
Akhirnya tiba saatnya makan malam. Daniel dan Kak Syahrul tinggal di asrama sekolah, sedangkan aku tinggal di rumahku sendiri yang terletak di seberang sekolah ini.
Jadi, makan malam di asrama pun diambilkan oleh Daniel dan Kak Syahrul di kantin asrama atas instruksi guru.
Namun, nasi yang diambilkan terlalu banyak untukku. Yap mereka mengukurnya memakai porsi anak cowo tentu saja kebanyakan.
Saat makan malam berlangsung mereka pun asyik mengobrol. Lucunya mereka membicarakan siswi-siswi populer di sekolah.
"Daniel menurut lu si A cantik ga?"
"Lebih cantikan Kak B sih menurut gue kak."
Intinya mereka lagi gosipin cewek.
Percakapan pun berlanjut dan aku merasa canggung sendiri. Untuk apa aku disini mendengarkan obrolan yang sama sekali tidak penting dan membuatku canggung sebagai perempuan.
"Aku siapa? Ini dimana? Kenapa aku harus mendengarkan percakapan ini?" Batinku dalam hati sambil mengaduk-aduk nasi.
Tersadar bahwa aku merasa terasingkan, Daniel pun bernisiatif bertanya padaku untuk mencairkan suasana.
"Nerissa, kalo menurut lu cowok yang paling oke di kelas lu siapa?"
Hah? Seriusan Daniel menanyakan hal tersebut?
Ia tak mungkin tak tahu kalau kelasku, kelas 8B adalah kelas terberisik yang menjadi langganan omelan dan kena hukuman guru. Pelakunya tak lain tak bukan adalah kenakalan anak-anak cowok yang menjadi penghuni disana. Mengingat aku sekelas dengan mereka dari kelas 7 membuatku frustasi karena kelasnya tidak diacak saat kenaikan kelas kemarin.
Lalu, aku pun menyebutkan satu nama. "Kayanya Bobby paling mendingan."
Yap dia agak pendiam dan juga lumayan pintar. Namun dia juga terkadang terbawa pergaulan teman-temannya sehingga terkesan kalau anak cowok 8B bobrok semua.
"Hmm iya juga ya. Masuk akal." Kak Syahrul dan Daniel pun mengangguk setuju.
Hah aneh. Untuk apa mengangkat topik-topik tersebut untuk dibicarakan
Sesi latihan soal pun dimulai kembali.
Lalu tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Mr.Ichya dan Daniel khawatir, dan bertanya apakah aku perlu diantar pulang.
"Gausah, kan tinggal nyebrang kok. Deket."
Kak Syahrul dan Daniel pun memanas-manasi kalau begitu bahaya diluar sana saat malam tiba. Namun aku bersikukuh untuk tidak diantar. Untuk apa? Jaraknya hanya 3 menit menuju ke rumahku saking dekatnya.
Lalu tiba-tiba Kak Syahrul bilang "Iya juga ya. Ga usah dianter. Kan deket"
Hening..
Ngajak ribut apa ya? Tadinya dia yg ngotot banget kalo itu bahaya tapi tiba-tiba mengucapkan hal yang kebalikannya.
Sungguh orang yang tidak konsisten akan pendapatnya.
Pada akhirnya aku pun pulang sendirian dan guru pun berpesan padaku untuk berhati-hati.
Huft. Hari yang cukup melelahkan.
Besoknya lomba pun dimulai.
Aku mendapat peringkat 11, hingga tak lolos sesi berikutnya.
Lalu akhirnya aku dan Kak Syahrul menunggu Daniel untuk mengerjakan soal babak penyisihan, untuk merebut peringkat pertama, dari 10 besar yang ada.
Aku merasa canggung hanya berdua dengan Kak Syahrul, sementara guru pendamping kami ada urusan.
Nah ini, kalau dipikir kenapa Kak Syahrul juga ikut ke lokasi lomba kalau ia tidak ikut lomba.
Aneh memang. Yap dia menghayati peran sebagai "mentor", padahal ini kesempatan ia untuk keluar lingkungan sekolah mengingat selama ini terkurung di asrama. Kasihan.
Lalu, aku bertemu dan berkenalan dengan anak perempuan dari sekolah lain. Kebetulan gurunya juga sedang ada urusan dan dia sendirian. Aku berkenalan dengannya di musholla sekolah ini sehabis sholat tadi. Namanya Sasha. Walau masih kelas 7 ia tak canggung kepadaku yang secara fakta lebih tua. Ia anak yang sangat manis dan ceria dengan rambut panjang ikalnya.
Aku yang mengobrol cukup akrab begitu mengherankan bagi Kak Syahrul, karena akrab dengan orang yang baru dikenal.
Lalu Kak Syahrul pun iseng memanas-manasi kalau Sasha, teman baruku itu akan ditinggal gurunya.
"Hayolo, gurunya udah pulang duluan."
Ia pun panik dan aku menenangkannya.
Dasar, iseng banget sih. Batinku.
Nyebelin banget sumpah. Ada ya orang semenyebalkan ini?
Aku membujuknya dan mengatakan kalau lomba sesi 2 memang belum selesai, dan aku menunggu temanku, Daniel di sesi penyisihan ini.
Pada akhirnya Daniel keluar dengan rambut mengembang dan berantakan. Pasti pusing sehabis mengerjakan banyak soal memuakkan itu.
Namun berbeda denganku, pada dasarnya Daniel dan Kak Syahrul ini menggagap mengerjakan soal matematika itu sebagai "hobi" mereka.
Yap beginilah aku ditengah orang-orang aneh yang ada.
Aku harap urusanku dengan mereka cepat selesai.
Yap pada akhirnya diumumkan bahwa Daniel mendapat juara 4.
Ini belum berakhir, kawan.
Masih ada lomba Cerdas Cermat Matematika penyisihan tingkat nasional, hiks.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Review Seasons of Blossom
Emang sih dibanding Kak Syahrul, Jinyoung ini kayanya lebih pedes mulutnya. Kalo kak syahrul kadang tuh lebih ke iseng sih, manas-manasin orang. Makanya nyebelin banget.
Tetep aja pas baca webtoonnya jadi inget kak syahrul.
Yap persamaan ama jinyoung emang soal pendek, ganteng dan omongannya pedes ini sih. Kudu sabar aja, tapi klo udah kenal entah kenapa ga gitu nyebelin kok (emangnya aja bucin wkwkwkwk).

KAMU SEDANG MEMBACA
Seasons of Blossom : That's how my first love was (completed)
RomanceIni cerita tentang cinta pertamaku yang mirip Jinyoung. Dia adalah kak Syahrul di Tahun 2013. Jadi ini antara review webtoon Seasons of Blossom dan juga kisah nyata. Alasan gue nulis ini buat ngilangin beban pikiran, yang mana makin kacau pas ny...