Bagian 17 (The End)

1K 83 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Joy tampak sedih sekaligus kuat membalas tatapan Jungkook yang membara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wajah Joy tampak sedih sekaligus kuat membalas tatapan Jungkook yang membara.
"Aku tidak bisa hidup hanya sebagai boneka pengganti seseorang. Aku juga punya kepribadian sendiri dan aku lelah" Kemarahan Jungkook yang semula menggelegak langsung surut mendengar perkataan Joy. Kenapa Jungkook tidak menyadarinya? Yang diinginkan Joy hanyalah pengakuan bahwa dia bukanlah pengganti Suzy. Hanya itu. Dan Jungkook bodoh karena selama ini tidak menyadarinya. Baiklah, jika memang itu yang diinginkan Joy, dia akan memberikannya.

"Ikut aku," Jungkook mengambil tangan Joy dan membawanya keluar kamar, dia setengah menyeret Joy yang kebingungan menuruni tangga, langsung menuju sayap kebun mawar itu. Sayap rumah di mana lukisan Suzy terpasang rapi di balik pintu bernuansa emas.

Para pelayan tampak mengintip mendengar keributan itu, bahkan Suga juga muncul dari depan dengan waspada. Tetapi kemudian langsung mundur ketika menyadari bahwa Jungkook membawa Joy ke sayap rumah itu.

Jungkook berhenti menyeret Joy ketika mereka berada di pintu kamar emas itu, "Kau ingin jawaban bukan?," Jungkook melangkah masuk dan kemudian keluar lagi sambil membawa lukisan Suzy yang semula tergantung di dinding. Lalu melangkah dengan langkah berderap marah meninggalkan Joy. Dengan segera Joy mengikutinya, ingin tahu apa yang akan dilakukan Jungkook kepada lukisan itu. Jungkook melangkah ke halaman belakang, membanting lukisan itu di tanah, dan ketika Joy menyadari apa yang akan dilakukan oleh Jungkook, semuanya sudah terlambat.

"Jangan!!!"

Terlambat, Jungkook sudah melempar api ke lukisan itu, dan dalam sekejab api itu sudah membakar kanvasnya yang rapuh. Seluruh lukisan Suzy yang sedang hamil muda dan tersenyum itu habis menjadi arang tipis yang kehitaman dilalap oleh api yang begitu ganas. Joy berdiri terpaku menatap sisa pembakaran itu dan menoleh menatap Jungkook dengan bingung,

"Kenapa kau melakukannya?"

"Karena,"

Jungkook tiba-tiba meraih Joy dan merenggutnya ke dalam pelukannya. Ciumannya kasar sekaligus mendamba, penuh gairah. Bibir Jungkook melahap bibir Joy seolah-olah akan mati kalau tidak mencecapnya. Lidahnya menjelajah dengan bergairah, mencicipi seluruh rasa manis Joy yang sudah lama tidak dicecapnya. Jungkook memuaskan kerinduannya, amarahnya, dan rasa frustrasinya dalam ciuman itu. Sebuah ciuman menggelora yang hanya dilakukan oleh pasangan yang luar biasa merindu.

Sleep With The Devil (JOYKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang