Bagian 1

1.1K 101 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana yang hingar bingar membuat Joy mengeryitkan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suasana yang hingar bingar membuat Joy mengeryitkan matanya. Dia tidak suka suasana ramai dan menyesakkan seperti ini. Dia merindukan kamarnya, kamar tenang yang damai, tempat dia bisa duduk dan membaca sambil mendengarkan musik sayup-sayup.

Tapi musik yang sangat keras ini hampir melampaui batas toleransinya, ingin rasanya dia pergi dari tempat ini, tapi dia tidak bisa. Lelaki itu, lelaki jahat itu –
menurut sumber yang dia dengar akan datang ke tempat ini beberapa saat lagi.

Joy mencoba menarik turun rok hitam pendeknya yang mulai terasa tidak nyaman. Seragam waitress ini amat sangat tidak nyaman, dengan belahan dada yang begitu rendah dan rok yang begitu pendek, Joy seperti dipaksa menyamar menjadi orang yang tidak dikenalnya. Tetapi bukankah itu memang tujuannya? Dia tidak ingin lelaki itu mengenalnya, meskipun hal itu sepertinya tidak perlu ditakutkannya. Mereka hanya pernah bertemu satu kali, pada pertemuan singkat yang tak disengaja, saat lelaki itu menemui ayahnya di ruang kerjanya. 

Saat itu penampilan Joy tidak seperti sekarang, rambutnya masih panjang dengan kacamata berbingkai tebal membingkai wajahnya, bajunya tertutup dan sopan, beda sekali dengan sekarang.

Joy mengernyitkan matanya lagi, Aku benar-benar berpenampilan seperti perempuan murahan, desahnya.

Suara berisik dari arah pintu masuk mengalihkan perhatian Joy, matanya mencari-cari dan itu dia! Lelaki itu ada di sana, dengan kedatangannya yang begitu heboh dikelilingi banyak sekali bodyguard berbadan kekar. Tanpa sadar Joy mendengus, yah karena dia lelaki jahat yang suka menyakiti orang, dia pasti punya banyak musuh yang ingin membunuhnya.

Dengan penasaran Joy menjinjitkan kakinya, berusaha
melihat dengan jelas sosok lelaki itu, Jeon Jungkook. Sosok yang ditakuti
dalam dunia bisnis karena tidak segan-segan menggilas siapapun yang menghalangi jalannya. Siapapun yang berani melawan Jeon Jungkook, akan berakhir dalam tragedi. Seperti ayahnya, seperti seluruh 
keluarganya. Desah Joy pahit.

Dulu keluarga Joy adalah keluarga berada, ayahnya 
adalah seorang pengusaha sukses di bidang konversi kelapa sawit. Kebun mereka ada berhektar-hektar di luar pulau, dan mereka sangat kaya. Bagi Joy keluarga mereka adalah keluarga bahagia, meskipun ibunya adalah wanita lemah yang sakit-sakitan, tapi selain itu dia adalah ibu yang sempurna.

Sleep With The Devil (JOYKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang