31 - Halo again, Seoul?

2.3K 319 75
                                    

Bandara Incheon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bandara Incheon

Hoseok menarik kopernya dengan perasaan senang, Seokjin baru saja memberinya cuti dan hari ini Hoseok terbang ke Seoul untuk menikmati liburannya sekaligus bertemu dengan sosok yg selama ini ia rindukan. Masa-masa kelam saat dirinya masih lemah terbesit di pikirannya, saat Hoseok tak mampu melawan dan berakhir menyakiti dirinya sendiri

Lima tahun telah berlalu, kota besar ini semakin terlihat asing untuknya. Walaupun kepergiannya tidak memakan waktu yg lama, tetap saja Hoseok harus kembali membiasakan diri. Udara segar Seoul menyapanya, sekarang musim dingin tengah menyapa kota Seoul

"Halo again, Seoul?"

Hoseok mengukir senyum manisnya, menatap jalan yg basah akibat salju. Tak lupa mengeratkan jaketnya, agar hawa dingin tidak menerpa tubuhnya

"Selamat pagi tuan Jung, saya Dean yg akan mengantar tuan menuju hotel. Tuan Jaehwan meminta saya untuk mengajak tuan berkeliling"

Hoseok mengerutkan keningnya, pasti Seokjin meminta suaminya untuk memberikan fasilitas terbaik selama liburannya. Hoseok mengangguk patuh kemudian membiarkan lelaki bernama Dean itu untuk membawa barang-barangnya, setelah itu menuntun Hoseok menuju mobilnya dan membawa lelaki manis itu menuju hotel yg akan menjadi tempat bermalamnya

"Berapa lama Jaehwan hyung menyewa mu?"

"Tuan Lee hanya meminta saya menemani tuan satu hari, setelah itu tuan diperbolehkan untuk menjelajah sendirian"

"Ah, seperti itu"

Hoseok menganggukkan kepalanya mengerti, sesampainya di hotel Hoseok disuguhkan dengan pemandangan kota Seoul yg sangat cantik. Beberapa tempat masih tertumpuk salju, Seokjin memesan kamar yg sangat luas dan mewah untuknya. Hoseok bahkan hanya berlibur satu minggu, tapi Seokjin memberikan semua fasilitas yg membuat Hoseok menggelengkan kepalanya

"Silakan istirahat, saya akan membawa tuan jalan-jalan sore nanti"

Hoseok mengangguk, setelah itu Dean pergi meninggalkannya sendirian. Hoseok kembali menatap langit dari kamarnya, cuaca hari ini cukup bagus. Salju mulai mencair dan tidak ada pertanda bahwa mereka akan turun lagi, Hoseok menghembuskan nafasnya. Dua hari lagi ia harus memberanikan diri untuk menemui seseorang yg sangat ia rindukan, Hoseok harus mempersiapkan mentalnya. Mungkin juga hatinya? Karena Hoseok tidak tahu bagaimana perubahan lelaki yg akan ia temui nanti, apakah ia masih sendiri? Atau sudah bahagia bersama orang lain? Hoseok harus menyiapkan segala konsekuensi yg akan ia terima

"Aku berharap hasil yg terbaik, mungkin Tuhan punya kehendak lain? Entahlah, semoga tidak terjadi hal buruk lagi setelah ini"

Setelah bermonolog dengan dirinya sendiri Hoseok memutuskan untuk tidur sejenak, untuk mengistirahatkan tubuhnya yg sudah sangat lelah

.
.
.
.
.

Sudah seharian Hoseok pergi keliling kota Seoul bersama pemandu pribadinya, sebenarnya Hoseok tidak membutuhkan pemandu karena dirinya bahkan masih hafal letak kota Seoul. Namun Seokjin memberikan fasilitas yg berlebihan untuknya, setelah lelah berkeliling Hoseok memasuki kedai kecil yg sangat sederhana. Ingin menghangatkan tubuhnya, memesan secangkir papermint tea dan sepotong cheesecake untuk dirinya sendiri

Save MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang