Sheet Nineth

37 13 3
                                    

Happy reading

.
.
.

30 september 2021

Thaera berjalan di roftop rumah sakit. Ya memang rumah sakit. Karena Thaera sudah memasuki stadium 3 ada fasilitas fasilitas yang memiliki undang undang. Jadi mau tidak mau Thaera harus tinggal di rumah sakit.

"Gedung gedung gedung dan gedung. Gue baru sadar ternyata akhirnya semua orang bakal mati. Sekeras apa pun itu dia buat percobaan ada saatnya mereka mati. Walaupun dihidupin lagi yang penting kan dah pernah mati. Secara gak langsung bertahan hidup sama aja kayak menunda kematian. Ya dia menunda kematian karna hidup cuma sekali" ucap Thaera sambil berjalan jalan.

Thaera pun pergi kembali ke ruangannya. Namun ia berhenti karena melihat seorang anak sedang menangis. "Ibu kamu tuh ya mati gak bayar utang. Jadi sekarang gimana utang ibu kamu?" Ucap seorang pada anak kecil tersebut.

"I-ibu aku baru meninggal hiks hiks aku gak tau apa apa hiks hiks" ucap anak tersebut sambil menangis.

Perlahan Thaera mendekati mereka lalu menatap ibu tersebut. "Bu ini kenapa?" Tanya Thaera pada ibu ibu tersebut.

"Ini ibu nya punya utang gak dibayar, mati tinggal utang" ucap ibu tersebut.

Thaera sedikit mendecih lalu menatap ibu ibu tersebut"Seharusnya ibu kasihan, ibu punya anak kan? Gimana kalau anak ibu di giniin?" Ucap Thaera dengan nada emosi.

"Ya kamu siapa ikut ikut campur? Lagian saya orang kaya gak mungkin saya punya untang" ucap ibu ibu tersebut sementara anak itu masih menangis.

"Berapa utangnya?" Tanya Thaera pada ibu ibu tersebut.

"Yakin kamu mau bayar? Masih kecil kok belagu? Utangnya 5.000 dolar. Gak bisa kan?" Ucap ibu tersebut.

"NAH SAYA KASIH 10.000 DOLAR. PUAS? Kaya kalau gak punya malu sama aja nol" Ucap Thaera sambil memberikan lembaran lembaran dolar tersebut. Ibu ibu itu pun langsung pergi dan meninggalkan anak tersebut.

"Ma-makasih ya kak hiks hiks" ucap anak tersebut sambil menangis.

"Nih buat kamu. Gak usah nangis lagi, jaga uangnya baik baik" ucap Sera sambil memberikan anak tersebut 100 dolar.

"Keren mbak" ucap orang yang lewat.

"Keren keren. Kalau tau begini bantu kek, diam diam" ucap Sumin yang tiba tiba saja ada di sebelah Thaera.

"Lo gue cariin malah disini. Balik yuk, kita balik dulu ya dek. Ini ambil aja" ucap Sumin lalu memberikan anak tersebut kotak berisi cake. Mereka pun kembali ke ruang rawat Thaera.

Di dalam ruangan Thaera ada Yunho yang sedang duduk di sofa. "Thaera dari tadi ayah cariin juga. Katanya ke roftop, kalau gitu ayah keluar dulu ya" ucap Yunho lalu keluar dari ruangan Thaera.

"Ra kalau ntar gue nikah lo harus datang tau" ucap Sumin sambil membantu Sera untuk menaiki kasur.

"Lo mau nikah? Kok gak bilang bilang sih?" Tanya Thaera.

"Ya mau lah. Tapi bukan sekarang, kan kalau Ra Ra" ucap Sumin.

"Min gue bosen tau. Masa gue ga bisa liat perpustakaan kesukaan gue. Gue juga gak bisa teduhan di halte" ucap Thaera.

"Gue yakin lo bisa sembuh. Ih lo pasti bisa sembulah, Thaera yang gue kenal itu gak pernah nyerah" ucap Sumin menyemangati Thaera.

_____

Thaera sedang membaca buku di atas kasur. Ada Yunho, Jaehyun, Taeyong dan juga manager.

Hello vs Bye | JUNG JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang