Sheet Eightth

42 16 3
                                    

Happy reading

.
.
.


16 september 2021

Hari hari dilalui Thaera dengan hati baik dan tidak baik. Thaera melakukan segala pengobatan. Thaera sekarang lebih mudah tertawa, bukan berarti Thaera tak mempunyai tatapan tajam. Itu selalu ada tatapan tajam dan wajah datar.

Thaera ingin makan jajanan jalanan. Namun ia tau itu tidak baik untuk kesehatan nya. Rambut Thaera sedikit rontok karena melakukan kemoterapi.

Rasanya kemoterapi memang sakit namun Thaera tetap menahannya. Setidaknya jika Thaera melakukan kemoterapi itu akan mengurangi rasa khawatir orang orang disekitarnya.

Thaera bertahan selalu bertahan. Tapi, tidak untuk saat ini karena,

"Thaera stadium kamu naik menjadi 3" ucap dokter yang baru saja memeriksa Thaera.

Thaera membulatkan matanya tak percaya. Thaera sudah kehilangan akal, ia bertahan namun ini balasannya.

"Ti-tiga? Bukankah aku sudah melakukan seluruh pengobatan? Jadi apa gunanya selama ini aku melakukan pengobatan? UNTUK APA HAH?!" Tanya Thaera dengan nada emosi.

"Maafkan kami tapi kanker ditubuh mu sangat ganas. Kamu juga memiliki beban pikiran, jadi kami sulit untuk mengontrolnya" ucap dokter tersebut. Thaera frustasi sangat frustasi.

Prang

Thaera membanting meja yang terbuat dari kaca hingga pecah. Thaera berlari ke dalam kamarnya, ia sangat frustasi.

Ceklek

Perlahan orang yang membuka pintu tersebut masuk. Jaehyun, ya Jaehyun yang masuk ke dalam kamar Thaera.

"Thaera mengapa membanting barang sembarangan? Dokter memberitahu ini untuk kebaikan mu. Jangan membuat masalah lagi, turunlah kebawah" ucap Jaehyun sambil menatap Thaera dingin..

Thaera sedikit tertawa lalu menatap Jaehyun tajam.

"Aku tak pernah membuat masalah. Kau yang menimbulkan masalah. Aku mempunyai hak jika aku marah" ucap Thaera sambil menatap Jaehyun tajam.

"Thaera kamu gini karna stadium itu bukan? Jika ingin sembuh jangan terlalu banyak bergerak. Ayuk turun, jangan pernah buat masalah lagi " ucap Jaehyun.

"KAU YANG MEMBUAT MASALAH. KAU YANG MEMBUAT DAN AKU YANG MENANGGUNG. KAU MENYALAHKAN KU. KAU MENGATAKAN AKU MEMBUAT MASALAH, KARNA KAU MENGHINDARI KESALAHAN. KAU KIRA AKU SENANG TINGGAL DISINI? KAU KIRA AKU TENANG? KAU KIRA AKU BANGGA MEMPUNYAI SEORANG KAKAK IDOL? KAU KIRA AKU BISA TENANG HIDUP SEPERTI INI?" teriak Thaera sambil menatap Jaehyun.

"Kau salah. AKU TAK PERNAH SENANG MEMPUNYAI KAKAK SEPERTIMU. TERSIKSA TERKURUNG, AKU SEPERTI ANAK SAPI YANG DIKURUNG DI KANDANG. AKU INGIN MENCAPAI CITA CITA KU, DAN KAU MENGHANCURKAN NYA. KAU MEMBUAT KU TERJEBAK DENGAN KEHIDUPANMU. AKU DIKUNTIT DI CACI DIBANDING BANDINGKAN. Kau tau bahkan melihat keluar jendela saja aku tak boleh. Dan ini semua karna mu" ucap Thaera dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"THAERA JAGA OMONGANMU. KAU BERTEMU LAGI DENGAN KAMI SUDAH MENJADI SUATU KEBERUNTUNGAN" teriak Jaehyun pada Thaera.

"Benarkah? Suatu keberuntungan? Ini adalah suatu kesialan. Aku lebih senang hidup tanpa beban, hidup hanya untuk diri ku sendiri. Jika aku mati tak ada yang peduli. Kau tau? Jika saja aku belum bertemu kalian hidup ku lebih tenang. Aku tak akan berpikir bagaimana cara membuat kalian bahagia. Aku tak akan memikirkan bagaimana jika kalian sedih. Dan setelah aku bertahan bersusah payah untuk membuat kalian tenang. Kau bahkan tak menghargai usahaku. Kau selalu mengatakan aku membuat masalah membawa masalah" ucap Thaera dengan air mata yang sudah mengalir. Jaehyun yang mendengar itu tak bisa berkata kata. Ia keluar dan langsung menutup pintu kamar Thaera.

Thaera menyandarkan dirinya di tembok. Menangis sejadi jadinya, ia sudah tidak tahan lagi. Ia selalu menahan rasa sakit terapi hanya untuk membuat mereka tak repot. Mungkin kali ini usahanya tak berguna.

"Thaera tenang hiks lo harus kuat hiks setidaknya ayah hiks dan Sumin masih hiks membutuhkan mu hiks" ucap Thaera sambil terisak isak. Perut Thaera terasa sangat sakit, ini adalah efek dari kelelahan.

_______

Jaehyun baru saja sampai di drom. Ia langsung masuk kedalam kamarnya tanpa mempedulikan sekitar.

"Tuh Jaehyun hyung napa dah?" Tanya Chenle saat melihat tingkah laku Jaehyun yang tak biasa.

"Ada sasaeng kali. Kepo gue sasaeng nya gimana" ucap Renjun.

"Ah lo pada, bukkannya ngebantu malah ngegosip" ucap Jeno.

"Kita temui Jaehyun hyung" ucap Jisung.

"Gak usah hyung aja. Kayaknya soal penyakit Thaera" ucap Taeyong

Jaehyun sedang menatap foto ibunya. Rasanya ia ingin ikut pergi ke tempat ibunya berada. Perlahan air mata Jaehyun memebasahi pipinya.

"Bun kenapa bunda pergi? Kalau Bunda ada pasti Thaera gak bakal begini. Bun Jaehyun mau Sera sembuh. Jaehyun bakal lakuin apa aja" ucap Jaehyun sambil memeluk foto ibunya.

"Bun maafin Jaehyun karna gak bisa jagain Thaera. Maafin Jaehyun juga karna udah buat Thaera sedih. Bun tolong Sembuhin Thaera, kenapa harus Thaera? Jae ada, kenapa gak Jaehyun aja yang sakit? Kenapa harus Thaera?" Ucap Jaehyun dengan air mata yang sudah mengalir.

"Argh...... bahkan gue gak bisa buat apa apa untuk Thaera. Gue kayak orang bodoh yang gak bisa buat apa apa" ucap Jaehyun frustasi. 

Ceklek

Taeyong memasuki kamar Jaehyun. Ia duduk disebelah Jaehyun, lalu menatap foto yang selalu Jaehyun simpan.

"Jae jangan terlalu dipikirin. Sera pasti bisa sembuh, lo harus makan. Kalau lo sakit gimana lo mau jaga Sera?" Ucap Taeyong sambil menepuk nepuk pundak Jaehyun.

"Gue bahkan gak bisa jadi kakak yang baik" ucap Jaehyun dengan suara serak.

"Jae lo tuh udah jadi kakak yang baik. Jangan terlalu maksain diri, kalau lo kuat Thaera pasti lebih kuat" ucap Taeyong menenangkan Jaehyun.

"Makasih ya hyung" ucap Jaehyun sambil melap air matanya.

"Ah lo nangis nangis aja. Lo tuh cowo, mana Jaehyun yang selalu ngegym?" Ucap Taeyong sambil memukul lengan Jaehyun.

"Udah yuk keluar, gue dah lapar hyung" ucap Jaehyun lalu keluar dari kamarnya.

Hingga sekarang Thaera belum mengetahui seberapa sayangnya Jaehyun pada Thaera. Thaera berpikir bahwa Jaehyun menganggapnya sebagai pembuat masalah. Dan hingga saat ini ego Jaehyun masih menang, Jaehyun ingin mengatakan bahwa ia sayang pada Thaera. Namun ego selalu menang, egonya mengatakan jangan terlalu terbuka pada Thaera.

"Maafkan aku jika aku pernah membuat masalah" - Jung Thaera 2021

"Aku sangat menyayangi mu. Karna itu khawatir dengan keadaan mu dan memarahi mu" - Jung Jaehyun 2021





































 Karna itu khawatir dengan keadaan mu dan memarahi mu" - Jung Jaehyun 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.































To be continue
-》-》-》-》-》-》-》-》-》-》-》-》-》-》

Hello vs Bye | JUNG JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang