Sheet Thriteenth

24 2 0
                                    

Happy reading

.
.
.

05 oktober 2021

Thaera sedang membaca buku. Thaera menatap isi bukunya lekat lekat. Tak membiarkan 1 katapun terlupakan.

Percayalah usaha selalu membuahkan hasil. Walau hasilnya tak sebaik ekspektasi setidaknya usaha mu berguna.

Itu adalah salah satu kalimat yang masih berniang di pikiran Thaera. Kalimat kecil yang dapat membuat Thaera terpukau.

Tiba tiba kejadian semalam terlintas dipikiran Thaera. Betapa menyenangkannya semalam, bahkan Thaera tak rela karna waktu itu sudah berlalu. Ingin rasanya Thaera membuat mesin waktu dan kembali ke masa masa tersebut jika ia mau.

"Non mau kemana?" Tanya salah satu suster saat melihat Thaera beranjak pergi.

"Mau ke kamar" ucap Thaera lalu pergi menuju kamarnya.

Tak tau mengapa tiba tiba Thaera kehilangan keseimbangan. Thaera memegang guci besar yang ada di dekatnya lalu,

Prang

Guci tersebut jatuh menimpa kaki Thaeta dan beberapa serpihan mengenai tangan Sera.

"THERA! YA, BARU AJA SEMALAM TENANG. KENAPA SEKARANG BUAT MASALAH LAGI. CEROBOHKAN KAKINYA LUKA" teriak Jaehyun yang tiba tiba saja datang sambil menggeser guci yang menimpa kaki Thaera.

Bentakan Jaehyun membuat Thaera memandang Jaehyun tak percaya. Thaera sakit hati atas perkataan Jaehyun.

"KALIAN KENAPA LIAT LIAT AJA? BERSIHIN INI" teriak Jaehyun pada suster suster yang ada disana.

Thaera sangat tidak percaya dengan perkataan Jaehyun barusan. Padahal baru semalam Thaera berharap jika Jaehyun sudah berubah. Namun kata kata itu keluar lagi dari bibir Jaehyun.

"Ck, KAK KENAPA SIH SELALU BENTAK AKU? AKU KIRAIN KAKAK EMANG TULUS SEMALAM. DAN NYATANYA NOL. KAK AKU JUGA PENGEN DIPERLAKUKAN KAYAK ADIK NORMAL. DISAYANG, DIHALUSI DAN LAINNYA. TAPI YANG SELALU AKU DAPATIN HANYA BENTAKAN. KATA KATA YANG BAHKAN GAK AKU LAKUKIN. KALAU EMANG KAKAK NGANGAP AKU PEMBUAT MASALAH DARI DULU GAK USAH URUSIN AKU" teriak Thaera pada Jaehyun. Thaera langsung masuk kedalam kamarnya, mengunci kamarnya. Tak mempedulikan orang orang yang sedang memanggilnya.

Sudah kesekian kalinya Thaera mengungkapkan isi hatinya. Namun Jaehyun tetap memperlakukan Thaera seperti itu.

Sera menyandarkan tubuhnya di pintu. Rasanya sakit. Air mata yang sudah susah payah ditahan Thaera akhirnya jatuh.

"Bun hiks kenapa kak Jaehyun selalu bentak Sera hiks? Sera juga hiks pengen kayak orang orang hiks. Disayang hiks tapi kenapa yang Sera hiks dapatin hanya bentakan? Bun Sera mau ikut hiks" ucap Thaera sambil terisak isak.

"Bun Thaera sayang sama mereka hiks" ucap Thaera.

Rasanya dada Thaera sangat sakit. Thaera ingin sekali mengambil pistol lalu menembak jantungnya. Agar ia tak merasakan kejam nya dunia.

_______

Thaera sedang diobati oleh dokter. Karena kakinya yang kena timpa dan juga tangan nya yang sedikit tergores.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello vs Bye | JUNG JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang