"Kalau lo ngeliat dia, tolong kasih tau gue ya. Makasih banyak, sorry ngerepotin."
Brian menjauhkan ponselnya dari daun telinga setelah mendapat jawaban dari si lawan bicara. Setelah itu ia kembali menggulir benda persegi itu tanpa henti. Memindai beberapa kontak dari daftar teman Rayhan yang kiranya masih bisa ia tanyai demi mencaritahu kabar sang adik.
Ya, sudah lewat enam hari lamanya Rayhan menghilang. Dan yang membuat Brian semakin cemas adalah karena kali ini ponsel Rayhan benar-benar tidak bisa dihubungi.
Jika dibandingkan dengan Brian, sifat Rayhan jauh lebih impulsif dan nekat. Brian hanya tidak mau sang adik terlibat sesuatu yang berbahaya karena tindakan gegabahnya itu.
"Bri, lo udah ngubungin polisi kan?" tanya Ayi.
Brian mengangguk lalu mengusap wajahnya lelah, "Tapi belum ada kabar."
Tadinya Brian memang tidak ingin menyebar tentang hilangnya Rayhan pada Antares. Namun, setelah beberapa hari masih belum ada kabar, mau tak mau Brian terpaksa juga melibatkan Antares untuk ikut mencaritahu keberadaan Rayhan.
"Sean bilang dia udah nanya ke temen-temannya Rayhan, tapi mereka gak ada yang tau adek lo dimana." imbuh Wira.
"Pamflet orang hilang juga udah gue sebar dibeberapa tempat, Bri. Jadi kayaknya lo musti sabar dulu nunggu progresnya," sambung Leo. Brian mengangguk sembari berterimakasih.
"Iya bang, sekarang lo mending makan deh. Seharian belom ada makan kan," kata Gian pula. Tapi Brian tidak menjawab dan malah kembali sibuk menggulir layar ponselnya.
"Susah nih, dia gak bakalan dengerin kalo kita yang nyuruh." gumam Leo diangguki ketiga temannya.
Beruntung tepat setelah itu, Kei sudah muncul dari bawah tangga kosan. Berkat kedatangannya, Antares berujung mengoper masalah Brian pada Kei dan meninggalkan keduanya di dalam kamar Brian.
Kei beringsut duduk disebelah sang kekasih lalu mengusap bahu Brian pelan, setidaknya hanya itu hal yang bisa Kei lakukan untuk saat ini.
"Udah hampir seminggu, Sha. Han gak pernah kayak gini sebelumnya. Walaupun kita berantem terus tiap ketemu, tapi kalau ada masalah dia pasti selalu nemuin aku. Bukan main kabur-kaburan." lirih Brian.
Kei mengangguk menyetujui. Meski Kei anak tunggal, tapi ia sangat mengerti betapa khawatirnya Brian pada adik satu-satunya itu. Brian bahkan langsung mengabaikan segala perihal skripsinya ketika mengetahui kalau Rayhan menghilang kala itu.
"I should be there at that time. It's my fault..."
Dan Kei tidak ingin Brian terus menyalahkan diri atas ketidakhadirannya di saat Rayhan tengah bertengkar dengan Tante Rena.
"No Bri, you already been a good brother for Han. Don't blame yourself too much."
Lalu Kei pun beranjak memeluk Brian sebentar untuk memberinya semangat, "By the way, do you know Agatha Karin?"
Brian menggeleng atas pertanyaan Kei, "Who?"
"Adik tingkat kita terus kayaknya dia juga sering bikin video sama Han. Aku kan tadi lagi liat-liat youtube Han trus disetiap comment section pasti ada yang jodoh-jodohin mereka berdua. So I ask you, I thought she have a spesial relationship with him, maybe?"
"Kamu punya nomor dia gak?"
"Aku gak gitu deket sama dia sih tapi bentar, biar aku tanyain temen grup kali aja ada yang punya."
Brian mengangguk. Untungnya Kei berhasil mendapatkan kontak Karin. Sambil harap-harap cemas Brian kembali menunggu Kei yang sekarang sedang menghubungi nomor gadis bernama Karin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Sweetsour
Fiksi PenggemarTentang Rayhan, si youtuber ganteng beserta manis asam hidupnya. [Spin-off Soundtrack : Resound] written on: Nov 1, 2020 - Jan 17, 2021. ©RoxyRough