3. Sparks Fly

29 5 0
                                    

--Dear SH--

"Okay, ready!... One, two, three..."

Dan puluhan kilauan flash dari jepretan kamera pun bermunculan. Taylor dan Soo Hyuk tengah melakukan sesi foto di studio kantor Vogue Magazine Korea. Walaupun ini pertama kalinya mereka berkerjasama, tetapi chemistry mereka sangat bagus di depan kamera.

"Back hug...", ujar Soo Hyuk sambil tersenyum ke arah kamera begitu dia berdiri di belakang Taylor sambil merentangkan kedua tangannya tanpa menyentuh Taylor sedikit pun.

Dan refleks, Taylor pun menoleh ke Soo Hyuk. Dia dan dan Soo Hyuk menjadi saling berhadapan. Mereka merentangkan kedua tangannya seolah akan saling memeluk.

Setelah itu, Taylor mengganti posenya dengan berdiri di belakang Soo Hyuk. Begitu kamera menjepretnya, Soo Hyuk menoleh ke Taylor dan tersenyum sedangkan Taylor tersenyum ke arah kamera. Aleumdaun... Sungguh pemandangan yang indah.

(Sangat indah nan cantik)

Masih di pose yang sama, kini Taylor menatap Soo Hyuk sambil tetap tersenyum. Sedangkan Soo Hyuk, kini dia menjadi salah tingkah.

"Auhhh...", ujarnya sambil memalingkan wajah malu-malu.

Taylor kembali tersenyum melihat Soo Hyuk yang menutupi wajahnya dengan telapak tangannya itu. Dan Sang Fotografer pun kembali berhasil menangkap momen indah ini.

Dan sesi foto pun terus berlanjut hingga beberapa jam ke depan yang diselingi beberapa kali istirahat.

Dan begitu photoshoot selesai...

"Okay, good jood Taylor and Soo Hyuk...", ujar Fotografer begitu pemotretan selesai.

"Fotografer-nim ottoseyo? Apa fotonya bagus-bagus?", tanya Soo Hyuk begitu dia dan Taylor menghampiri Fotografernya.

(Bagaimana hasilnya)

"Woahhh... Kalian berdua terlihat begitu serasi walaupun pertama kali dipasangkan. Ah! Kalian juga pantas menerima, "Best Couple of The Year", kalian terlihat cocok... Daebak!", jelas Sang Fotografer yang antusias dengan menyelipkan sedikit candaan di akhir kalimatnya.

Seketika, Sang Fotografer, Taylor dan Soo Hyuk pun saling tertawa.

Setelah itu, mereka bertiga pun duduk di depan komputer untuk melihat-lihat hasil jepretannya. Taylor, Soo Hyuk, Sang Fotografer, dan para staf pun tidak henti-hentinya tertawa. Mereka juga banyak mengobrol. Mereka membincangkan apa saja yang bisa diperbincangkan.

•••

"Apakah momen bahagia ini akan bertahan lama? Pernahkah kalian mendengar tentangku, "Taylor Swift dan mantan-mantannya",? Haha... Pasti tidak ada satupun yang tidak tahu. Penyanyi yang dijuluki dengan lirik-liriknya yang kental akan kisah asmaranya. Tak sedikit pula yang menyebutku sebagai 'wanita kejam' hingga 'serigala berbulu domba'. Itulah diriku, Taylor Swift..."

Seperti sekarang ini, Taylor tengah berdiri bersampingan dengan pria Korea Selatan yang baru saja menjadi rekan kerjanya itu. Dia dengan setianya menemani di depan gedung ini, di cuaca yang dingin ini hingga saat Taylor menoleh padanya, Soo Hyuk tersenyum. Taylor pun balas tersenyum padanya. Dan tidak lama, mobil Taylor pun akhirnya datang.

"Well, that's all for today...", ujar Taylor tersenyum pada Kim Soo Hyuk.

Dia balas tersenyum pada Taylor. Taylor lalu berjalan ke mobilnya. Saat dia masuk dan menyalakan mobilnya, tiba-tiba mesinnya tak kunjung menyala.

Bukankah barusan saat staf kantor membawakan mobilnya, mobilnya baik-baik saja? Taylor mencoba berkali-kali menyalakan mobilnya tapi tetap saja tak kunjung menyala. Dan Kim Soo Hyuk yang melihatnya pun menghampiri Taylor.

"Kenapa? Apa ada masalah dengan mobilnya?", tanyanya.

"Aku juga tidak tahu. Padahal barusan baik-baik saja...", jawab Taylor sambil kembali menyalakan mesin mobil yang tak kunjung menyala ini.

"Geuraeyo?... Ah, apa kau sudah lama menyewa mobil ini?"

(Benarkah)

"Mmm... Ya, aku sudah menyewanya sejak aku datang ke sini. Jadi, sudah hampir tiga minggu."

"Begitu ya?... Apa kau yakin menyewanya dari tempat yang benar? Apa kau sudah menservis mobilnya?"

"Euuhhh... I'm not sure. Manajer dan stafku yang mengurus semuanya."

"Baiklah, kalau begitu turun saja. Aku akan memberimu tumpangan. Nanti aku juga akan menghubungi perusahaan tempatmu menyewa mobil."

"Really? Is that okay?..."

"Ne, Dangyeon-haji!... Kayo!..."

(Tentu saja! Ayo!)

Taylor tersenyum menanggapi ajakan Soo Hyuk lalu keluar dari mobil.

Walaupun Soo Hyuk bicara dalam bahasa Korea dan walaupun Taylor mengerti, Taylor tetap dan selalu berbicara dalam bahasa Inggris.

Dan tidak lama, mobil Kim Soo Hyuk pun datang.

"Masuklah!", ujarnya mempersilahkan Taylor masuk.

Taylor terdiam. Dia bingung antara harus duduk di depan di sampingnya atau duduk di belakang. Di depan? Dia merasa tidak nyaman karena mereka tidak begitu dekat dan hanya sebatas rekan kerja. Di belakang? Soo Hyuk juga bukan supirnya. Taylor menelan ludahnya berat lalu perlahan membuka pintu belakang dan...

"Aku bukan supirmu. Ayo, duduk di depan!", ujar Soo Hyuk dengan seringaian di wajahnya lalu berjalan untuk masuk ke mobil.

Taylor yang mendengarnya pun memejamkan mata sambil menggigit bibir bawahnya.

"Stupid!", gumam Taylor begitu pelan lalu berbalik dan masuk ke dalam mobil.

Dan mereka pun akhirnya berangkat. Setelah beberapa menit pertama setelah perjalanan dimulai, mereka saling terdiam dalam beku. Tidak ada percakapan sama sekali. Menjadi pendiam dan tidak agresif bukanlah Taylor Swift. Taylor juga tidak tahu ada apa dengan dirinya. Kenapa dirinya menjadi pendiam sejak bertemu dengan pria Asia satu ini. Hingga saat mobil berhenti di depan lampu merah...

"Excuse...", ujar Taylor terhenti karena berbarengan dengan Soo Hyuk saat mengatakan,

"Mumpung lagi sama-sama, apa ada tempat yang ingin kamu kunjungi?", tanyanya lalu menoleh ke Taylor.

"Lee Soo Hyuk-ssi? Mr. Lee? Mr.Kim?...", ujar Taylor menatapnya dalam.

"Soo-hyuka... panggil aku seperti itu. Kita hanya berbeda satu tahun jadi kita ini teman. Okay? Kalau begitu, ini hari pertama kita sebagai teman, deal ya?"

Taylor dengan cepat langsung menimpali ucapan Soo Hyuk yang antusias itu.

"Kamu ingin aku menulis tentangmu di album ke-enam ku?", tanya Taylor menatap serius Soo Hyuk.

Soo Hyuk lalu tertawa begitu mendengar pertanyaan Taylor barusan. Taylor pun ikut tertawa.

"Boleh saja... Malah... itu suatu kehormatan bagiku untuk menjadi salah satu tokoh utama dalam lagumu.", ujarnya setelah beberapa saat.

Taylor tersenyum mendengarnya. Seperti yang dia katakan, "Lee Soo Hyuk, I knew you were trouble..."

"Chingu?...", gumam Taylor.

Dan terlihatlah seringaian di wajah Soo Hyuk.

"Gangwon ottae? Salju di sana pasti sangat indah...", ujarnya lagi sambil mengemudikan kemudinya begitu lampu merah berubah.

(Gangwon gimana?)

Taylor yang masih tersenyum pun kembali menoleh menatap Soo Hyuk.

•••


Sunday,
December 13, 2020
SHJ

Dear SH: When You Were MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang