16. I Almost Do

16 4 0
                                    


September 2016

Begitu masuk ke kamar hotel Taylor, Soo Hyuk melihat Taylor yang sedang duduk di mejanya sambil menandatangani album-albumnya. Di atas meja sana tertera lima tumpukan album yang berbeda. Soo Hyuk pun menghampiri Taylor lalu mengambil dan melihat-lihat beberapa album yang sudah ditandatangani.

"Hey, you!", ujar Taylor tersenyum yang menyadari kedatangan Soo Hyuk sambil tetap menandatangani album-albumnya.

"Apa kau akan mengadakan fan meeting?", tanya Soo Hyuk yang bingung sambil kembali menyimpan albumnya ke meja.

"Ini baru datang dari US tadi siang. Bentar lagi selesai kok. Tunggu ya...", jawab Taylor yang masih sibuk menandatangani.

"Iya untuk apa album sebanyak ini? Dan juga, ini bukan hanya satu album. Ada Taylor Swift, Fearless, Speak Now, Red, dan 1989. Itu kelima album terakhirmu, kan?", tanya Soo Hyuk sambil menunjuk satu per satu kelima album itu.

Taylor tak menggubrisnya. Soo Hyuk yang hanya berdiri mematung pun mengambil kursi lalu duduk di depan Taylor.

"DONE!", teriak Taylor setelah beberapa saat lalu menyimpan bolpoinnya.

"Sekarang Mr. Kim sudah bisa mengambilnya.", lanjut Taylor yang kembali membuat Soo Hyuk kebingungan.

"Naega? Naega wae?"

(Aku? Kenapa aku?)

"Kamu sendiri yang pengen album aku. Masa lupa? Oh My God! Udah di kasih exclusive eh malah lupa..."

"Ah!... Iya juga ya... Mian... Geunde, kenapa albumnya sangat banyak? Ini hampir ada sepuluh loh setiap albumnya."

Taylor mengangkat kedua bahunya sambil tersenyum.

"You said, “I just wanna know you better now”, right?", tanya Taylor.

Untuk sesaat, Soo Hyuk kembali flashback saat dirinya tengah menyanyikan lagu Everything Has Changed.

"Kamu tahu? Di bulan Oktober ada empat tanggal paling bersejarah. 22, 24, 25, dan 27.", ujar Taylor lagi.

"Red 22, Taylor Swift 24, Speak Now 25, dan 27 untuk 1989.", sambung Soo Hyuk sambil menunjuk-nunjuk albumnya sesuai tanggal yang dia sebutkan.

"I think... you more than know me. Well, it's not bad.", ujar Taylor lalu tersenyum.

Taylor berdiri lalu mengambil kotak yang ada di bawah mejanya lalu memasukkan semua albumnya ke sana dan menatanya rapi.

"Ambilah!... You said, “I just wanna know you better now”, right?", ujar Taylor setelah dia memasukkan albumnya.

Soo Hyuk tidak menjawabnya. Dia lalu berdiri dan mengambil kotak itu lalu dia letakkan di bawah di samping kakinya.

Taylor dan Soo Hyuk pun kembali duduk.

"Aku juga ada yang ingin dikatakan.", ujar Soo Hyuk.

"Apa?", tanya Taylor.

"Kau tahu? Di tahun ini, Oktober sampai Desember juga akan menjadi hari paling bersejarah untukku."

"Oh ya? What is that?"

"Woorijibe Saneun Namja..."

Taylor terdiam sejenak. Dia bergumam mengulangi kalimat Soo Hyuk barusan dan mencoba menerjemahkan kata per katanya.

"The Man... Living in Our House?", ujar Taylor dengan ragu-ragu.

"Exactly!... Aku akan mulai syuting besok. Episode perdananya akan tayang di 24 Oktober."

Taylor tertawa melihat Soo Hyuk yang bersemangat.

"You really really are an Actor...", ujar Taylor yang masih tertawa.

"Nantikan ya drama terbaruku yang juga dikenal sebagai, “Sweet Stranger and Me”, itu. Sang vampire telah bangkit dari kematian!"

Lagi-lagi Taylor tertawa melihat Soo Hyuk yang begitu berantusias. Apalagi begitu mendengar kalimat terakhir yang diucapkannya. Taylor mengingat ending Soo Hyuk yang tragis dari drama terakhirnya.

"Ah!... Aku main sama si lucu di drama ini."

Taylor berhenti tertawa begitu mendengar Soo Hyuk barusan.

"Si lucu?", tanyanya yang bingung. Taylor mencoba mengingat-ingat.

Soo Hyuk mendekatkan wajahnya lalu menopangnya dengan tangannya. Dia terus menatap Taylor.

"Ah... Aku ingat sekarang. The cutie man, Mr. Kim Young Kwang, right?"

Begitu mendengar kalimat terakhir Taylor, Soo Hyuk kembali ke duduknya yang semula.

"Ekhem!...", Soo Hyuk berdehem.

"Well, dia memang lucu.", ujarnya yang terkesan tidak tulus.

Sementara Taylor, dia hanya bisa menahan tawanya. 

Soo Hyuk pun berdiri. Dia lalu mengambil kotak berisikan album itu.

"Well, thank you buat albumnya. Sepupu-sepupuku pasti pada senang. Sekarang, aku harus pulang karena besok pagi harus syuting. Bye! Good night, Tay!"

Sambil berjalan, Soo Hyuk yang kerepotan memegang box album pun masih mencoba melambaikan tangannya ke Taylor. Taylor pun tersenyum dan mencoba membalas lambaian tangan Soo Hyuk.

"Iya, aku akan menontonnya... di rumah.", ujar Taylor saat Soo Hyuk sudah tidak ada di rumahnya.

"Kau tahu? Ini pertama kalinya kamu memanggilku Tay. Di mana Miss Swift mu?", ujar Taylor lagi lalu tersenyum simpul.

•••

Sunday,
December 13, 2020

Dear SH: When You Were MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang