Mei 2016Begitu masuk ke kamar hotel Taylor, Soo Hyuk melihat Taylor yang duduk di sofa tengah mengetik di laptopnya dengan kaki yang di selonjorkan ke meja. Soo Hyuk pun menghampiri Taylor.
"Ekhem!", dia berdehem begitu sudah di depan Taylor.
"Hey, you!", ujar Taylor tersenyum yang menyadari kedatangan Soo Hyuk sambil tetap mengetik di laptopnya.
"Ekhem!...", Soo Hyuk berdehem sekali lagi.
"Duduklah! Aku masih harus membalas beberapa email penting yang masuk.", ujar Taylor lagi yang masih tetap fokus mengetik.
"Ekhem!...", Soo Hyuk berdehem untuk ketiga kalinya.
"Kenapa? Ingin minum? Sebentar ya, atau kamu bisa ambil sendiri.", lagi-lagi Taylor berbicara sambil tetap fokus mengetik.
Soo Hyuk yang melihatnya pun tersenyum
"Ada apa meneleponku dan menyuruhku datang ke sini? Ah, aku lupa. Memang selalu aku yang datang.", ujar Soo Hyuk membuka pembicaraan dengan sinis sekaligus menyindir.
Taylor tak langsung menggubrisnya. Dia berhenti mengetik lalu menatap Soo Hyuk.
"Akhirnya, kamu melihatku juga.", ujar Soo Hyuk yang masih dengan nada sinisnya.
"Duduklah! Ada hal penting yang ingin aku bicarakan.", ujar Taylor.
Soo Hyuk masih berdiri menatap Taylor dengan tajam. Taylor yang melihatnya pun menghela napasnya. Dia lalu menyimpan laptopnya dan membenarkan duduknya.
"Udah cukup?", tanya Taylor lagi.
Soo Hyuk masih tak bergeming.
"Okay... Red wine or white wine?", tanya Taylor untuk kedua kalinya.
Lagi-lagi, Soo Hyuk masih tak bergeming.
"Well... Kamu mau minum apa? Bukannya tadi kehausan?", tanya Taylor untuk ketiga kalinya.
Dan lagi-lagi juga, Soo Hyuk belum juga menjawabnya.
"Kim Soo Hyuk, what are you doing?", ujar Taylor yang sudah mulai kesal.
"Bagaimana? Tidak enak bukan dicuekin tiga kali? Perasaan kesal dan marah bercampur aduk dan semakin memanas di kepalamu hingga rasanya ingin meledak..."
"Hah!...", Taylor tak bisa berkata apa-apa. Dia speechless.
"Kamu sungguh kekanakkan.", ujar Taylor kesal lalu dia pun berdiri dan pergi ke dalam.
Soo Hyuk pun tertawa terbahak-bahak dan menghempaskan tubuhnya ke sofa begitu Taylor pergi.
"HAHAHAHHAHAHAHAHHAHA!!!!!!!!!!"
•••
Setelah apa yang terjadi tadi, kini Taylor dan Soo Hyuk tengah makan. Mereka sedang makan Jjajangmyeon. Haha.
"Aka mian...", ujar Soo Hyuk begitu dia memakan suapan pertamanya.
(Maaf buat yang tadi)
Taylor yang hendak memasukkan suapan pertama ke mulutnya pun kembali menaruh sumpitnya. Dia lalu meminum air dari gelasnya.
Untuk sesaat, Taylor memperhatikan Soo Hyuk yang tengah lahap menyantap sajian khas Tiongkok itu.
"Dramamu mungkin udah lama selesai, tapi aku baru nonton episode terakhirnya tadi malam... Bosisso, Chan Kyu.", ujar Taylor lalu tersenyum di akhir kalimatnya.
"Chan Kyu?", tanya Soo Hyuk yang langsung membuatnya berhenti makan.
Sementara Taylor, dia hanya terdiam. Dia menundukkan kepalanya dan mulai berakting.
"Kita punya hubungan apa?... Teman?"
Soo Hyuk terkejut mendengar perkataan Taylor barusan. Hingga saat Taylor melanjutkan kalimat berikutnya, Soo Hyuk tersadar.
"Aku pikir kita akan selalu menjadi teman, walaupun ini episode terakhir. Kenapa kita hanya menjadi teman? Ini sudah episode ke-16.", lanjut Taylor diakhiri dengan tawa.
(TS mengutip dialog Soo Hyuk dan Kwon Yuri di episode terakhir Neighborhood Hero)
Taylor lalu kembali mengangkat kepalanya.
"Hahahaha... Kamu sangat lucu saat di scene itu. Apa itu sengaja ditulis di naskah? Hahaha...", lanjut Taylor lagi yang tertawa.
Sedangkan Soo Hyuk, dia menatap serius Taylor dengan tatapan tajam dari mata berkantungnya.
"Kamu membuatku bingung.", ujar Soo Hyuk setelah beberapa saat. Lebih tepatnya, begitu Taylor berhenti tertawa.
"Bingung?", tanya Taylor yang 'bingung'.
"Kita selalu ketemu diam-diam. Udah gitu, setiap percakapan kita nggak pernah ada yang pasti. Kamu memberiku harapan palsu, Miss Swift."
"Aku tidak memberi harapan palsu... Kamu sendiri yang terlalu membuka hatimu... Kim Soo Hyuk."
"Lalu kenapa kamu mencium hatiku diam-diam? Itukah yang kamu sebut stolen kisses?"
Taylor terdiam menatap Soo Hyuk. Kedua sorot matanya menatap lurus.
"Lihat, sekarang saja kamu lagi-lagi buat aku bingung."
"Anyway, duet kalian sangat bagus. Dia juga cantik. Terima kasih sudah membawakan laguku dengan begitu sempurna..."
Taylor tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan. Dan kali ini, giliran Soo Hyuk terdiam menatap Taylor.
"It must have been the way you kissed me...", ujar Soo Hyuk setelah beberapa saat. Dia tertawa miris di akhir kalimatnya lalu memalingkan wajahnya ke samping.
"Alasanku ingin bertemu hari ini karena aku ingin berpamitan.", ujar Taylor yang langsung membuat Soo Hyuk kembali menatap dirinya.
"If there is hello, so there is goodbye too.", lanjut Taylor.
"You think, you good to go?", tanya Soo Hyuk.
"Don't ask. Sekarang aku harus pergi untuk mengurus beberapa hal. Jika masih ingin di sini, silakan.", pungkas Taylor lalu beranjak berdiri dan pergi.
Namun, baru beberapa langkah Soo Hyuk sudah menghentikan langkah Taylor.
"Kamu akan datangkan? Datang di ulang tahunku."
Taylor terdiam sejenak. Setelah beberapa saat, dia pun menoleh.
"Kim Soo Hyuk, aku akan menghubungimu lagi nanti."
Setelah itu, Taylor pun melanjutkan langkahnya.
"Tay, kamu tidak menjawab pertanyaanku.", ujar Soo Hyuk setelah Taylor pergi.
•••
Sunday,
December 13, 2020
![](https://img.wattpad.com/cover/248920570-288-k808361.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear SH: When You Were Mine
Fanfiction-- Dear SH: When You Were Mine [The Taylor Swift's Fanfiction] Taylor Swift as Taylor Swift Lee Soo Hyuk as Kim Soo Hyuk Tak pernah terbersit sedikitpun dalam hatinya untuk menghabiskan waktunya di daratan Asia ini. Dia, akhirnya menghabiskan waktu...