58. awal perjuangan

9.2K 658 19
                                        

"Walau ini terasa begitu menyakitkan. Aku akan tetap memperjuangkan apa yang pernah menjadi milikku, yaitu kamu."
-Meisya Grizelle

******

"Tapi sekarang gue di sini, Sya." ujar Freya tersenyum, Freya sadar. Meisya dalam keadaan terpuruk, dan untuk menjadi seorang sahabat yang baik harusnya Freya selalu menemani Meisya dan membantunya keluar dari jurang masalah.

Bukannya menjauh.

"Berani berbuat berani bertanggung jawab. Gue yakin sebenarnya lo gak sepenuhnya salah atas kejadian ini, gue tau kalo Dareen si cowok brengsek itu emang nyari ribut mulu sama Aksa. Lo pasti cuman di hasut sama dia, iyakan?" kata Freya namun Meisya hanya menunduk dengan bendungan air mata yang hampir pecah kembali.

"Gue turut berduka atas meninggalnya Ka Rey, 3 tahun yang lalu. Lo yang sabar ya? Gue ngerti banget posisi lo yang saat itu cuman punya Ka Rey." kata Freya. Ia sudah tau kalau kedua orang tua Meisya telah tiada, dan Rey pun sudah meninggal dan pergi dari dunia ini untuk selamanya.

Siapapun pasti tidak mau berada di posisi Meisya. Di tinggal sendirian di dunia ini oleh seluruh keluarganya, memang Diana telah menggantikan peran sebagai seorang Ibu untuk Meisya. Tetapi anak kecilpun tau kalau rasa yang didapat akan terasa berbeda. Kasih sayang seorang Ibu tak bisa dan tak mungkin dapat tergantikan.

"Makasih, Frey. Maafin aku, aku nyesel udah lakuin ini semua. Aku nyesel—"

"Iya, gue udah maafin lo. Sekarang tugas lo lumayan berat nih. Lo harus bikin semuanya jadi kaya dulu, kembali normal. Terutama buat Aksa gak mabok mabokkan mulu, dia jadi sering bolos dan pergi ke club sampe pagi." kata Freya yang diberitahu oleh Samuel tentang tadi malam.

Dan Meisya pun sudah tau. Karena gadis itu yang memberikan Samuel informasi dimana keberadaan Aksa.

"Lo tenang aja. Gue dan Naila pasti selalu ada di samping lo, gue juga minta maaf karena udah ngejauh dari lo." ujar Freya.

"Kayanya Naila belum bisa maafin aku." kata Meisya menghela nafas pelan.

"Lo tuh gimana sih?! Lo kan tau tadi itu ada Samuel, Naila pasti udah maafin lo. Justru dia bilang ke gue kalo dia kangen banget sama lo. Mungkin Samuel minta ke Naila buat gak ngobrol dulu sama lo atau—"

"Iya, aku paham." kata Meisya memaksakan senyumannya.

"Lo harus perbaikin semuanya, Sya. Gue bakal bantu lo, sampe keadaan seperti dulu lagi." kata Freya. Dan saat itu juga Meisya tersenyum tanpa paksaan, semangatnya berkobar dan ia berjanji akan mengembalikan keadaan yang baik baik saja sama seperti yang Freya katakan barusan.

******

Dengan keberanian yang Meisya kumpulkan sedari tadi. Tekatnya sudah bulat kala mendengar bahwa Aksa datang ke sekolah, mungkin ini awal mula dari perjuangan Meisya untuk merebut kembali Aksa ke dalam pelukannya.

Ia tidak akan rela jika harus kehilangan Aksa. Meisya tidak akan membiarkan hal itu terjadi, ia bersumpah akan memperbaiki hal buruk yang sudah terjadi. Walau sudah hancur lebur tetapi selagi semuanya belum terlambat. Meisya akan berjuang!

Langkah kecilnya menghampiri Aksa yang tengah berjalan sendirian di koridor. Meisya sengaja mencari waktu yang tepat, untuk berbicara berdua dengan Aksa.

AKSARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang