1.) Gara-gara Sepatu

62 23 40
                                    

“Mengapa rasa ini selalu tumbuh kembali saat melihatmu padahal kenangan itu sudah ku kubur dengan rasa sakitku.”

***

Rintikan hujan diluar terdengar semakin deras mengguyur. Duduklah Seorang gadis cantik yang terjebak di sekolahan nya karena hujan, dia memegang gitar dan perlahan menyanyikan sebuah lagu yang mewakilkan perasaan dirinya sekarang.

Shafira Michellia (Ara)

Dia gadis yang cantik, menyukai musik dan pintar dalam bernyanyi, murid kelas 2 di sekolah SMA Angkasa jurusan IPA mengikuti banyak Olimpiade kelas dan berprestasi dalam segala hal tapi tidak dengan kisah cinta nya, keturunan dari keluarga orang kaya tapi baginya kekayaan tidak bisa membuatnya bahagia dan dia lebih memutuskan untuk tinggal sendiri dan mengontrak sebuah rumah dari hasil uang kerjanya sendiri.

Ara sekarang berada diruang musik sendirian, dia menyukai tempat itu disini dia menghabiskan rasa-rasa kesalnya dia juga merasa tenang bila dekat dengan alat-alat musik.

Dia menghela nafasnya dan mencoba menyanyikan lagu yang berjudul bersamamu perih, takut. Dia mencoba memainkan gitarnya dan menyanyikan lirik pertama dari lagu itu.

Kelak kau kan menjalani hidupmu sendiri
Melukai kenangan yang telah kita lalui
Yang tersisa hanya aku sendiri di sini
Kau akan terbang jauh menembus awan
Memulai kisah baru tanpa diriku

Seandainya kau tau ku tak ingin kau pergi
Meninggalkan ku sendiri bersama bayanganmu
Seandainya kau tau aku kan selalu cinta
Jangan kau lupakan kenangan kita selama ini.....

Ara menghentikan lirik lagu selanjutnya dia tak sanggup menahan rasa sesak dihatinya perlahan air matanya menetes, dia ingin melupakan semua kenangan itu dia sudah tidak sanggup untuk berpura-pura bahagia di depan semua orang. Ara mencoba menghapus air matanya dan mencoba untuk tenang.

“kenapa aku merasakan cinta untuk pertama kalinya dan merasakan patah hati yang sedalam ini,” batin Ara.

Dibalik jendela terdapat sepasang mata yang memperhatikan Ara dari tadi. Dia menundukkan kepalanya atas rasa kekecewaan nya, dia mengepalkan tangannya dan meninggalkan tempat itu dia tidak sanggup melihat Ara seperti itu.

Devandra Aprilio (Devan)

Dia penyebab air mata Ara menetes, dia tampan dan tinggi, banyak dikagumi para wanita di sekolahan Angkasa karena ketampanannya, anak Ips dan kelas 2 sama seperti Ara, badboy, korban brokenhome dari orang tuanya yang menyebabkan sifatnya dingin cuek nakal, dan yang terakhir dia adalah mantan Ara.

Devan melangkahkan kakinya menyusul teman-temannya dikelas, karena hujan yang semakin deras banyak para murid untuk tidak pulang dan menunggu hujan reda. Dia membelokkan arah kakinya menuju ruangan yang bertuliskan 11 Ips 3, seperti biasanya teman-temannya duduk di pojok kelas dengan menyusun kursi-kursi kelas.

“Weh anying dari mana lo? pamit ke kamar mandi tapi lama banget gue kan kangen,” ucap Andrian Anggara (Andri).

“Najisss!,” sahut Satria Wirama (Rama).

“Emang lo dari mana Van? Nemuin Bianca,” tanya Aldo Firmansyah (Aldo) yang mulai kepo.

Devan tak membalas perkataan semua teman-temannya itu dan memutuskan untuk terdiam dan menundukkan kepalanya.

Gengsi? [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang