3.) Sial

38 21 18
                                    

“Lebih baik mencintai diri dulu sendiri, dari pada mencintai seseorang yang bisa dengan mudahnya menyakiti hatimu.”

***

~Happy reading✨

“Vin pergi dari rumah gue sekarang!!!!”

“Gak mau, sebelum lo malem ikut gue,” memelas dengan puppy eyes nya.

Ara mendengus kesal dia mengelus dadanya dengan tangannya, dia harus sabar menghadapi tingkah laku mahluk pribumi satu ini.

Alvin Addison (Alvin)
Kakak satu-satunya Ara, ganteng tapi kalau menurut Ara gak, kuliah mengambil jurusan hukum, tukang nyuruh, suka main game, playboy kelas tinggi-tingginya lebih dari kakap nih!, jahil, dan yang terakhir gak bisa move on sama mantan pertamanya.

“Gak mau!”

“Yaudah kalau gak mau gue akan tetep di sini”

Ara menghentakkan kakinya, dia sangat marah karena ini bukan pertama kalinya bagi Ara untuk menyamar menjadi pacar untuk kakak gilanya itu. Ara rasanya ingin mencabik-cabik ginjal kakaknya itu. eh tapi tunggu dulu, ini kisah tentang mantan kok jadi pyscopat si mbak, oke skip kembali ke laptop.

Nanti gue beliin apa yang lo mau,” potong Alvin membuyarkan lamunan Ara.

“Eh bener nih?” mata Ara berbinar.

Ara dengan senangnya melangkahkan kakinya untuk segera memilih baju di lemarinya, dia menghentikan langkah kakinya dan berbalik arah lagi melihat abang gilanya itu yang masih sibuk bermain game di ponselnya.

“Bang beliin gue baju dulu, gue gak ada baju”

“Pakai aja di lemari lo dulu, gue masih sibuk main game”

“Gak mau, nanti kalau gue dikatain jelek sama temen lo mampus!”

Ck dasar cewek, padahal baju di lemari banyak tapi bilang gak ada”

Alvin berdiri dari sofa dan mematikan game miliknya, menaruh ponselnya di sofa tempat duduknya tadi.

“Iya gue tahu tapi yang gue maksud gak ada outfit yang cocok, cowok mana paham!”

Alvin tanpa banyak bicara pergi meninggalkan rumah Ara, dia sudah tahu selera kesukaan baju Ara.

Ara memainkan gitar miliknya yang terpasang di ruang tamu, dia bosan kalau tentang kata menunggu.

Ara mulai memainkan gitarnya dan bersenandung sesekali.

Drttt drrttt

Ponsel Alvin bergetar, Ara membaca nama yang tertera di ponsel Alvin.

Bang jago siapa sih? Alvin alay deh namain kontak kayak gini.”

Ara membuka ponsel milik abangnya itu, mencoba mengetik kata sandi. Ara mulai mengetik nama seseorang “Santi” dan kata sandi terbuka. Ara tertawa terbahak-bahaknya.

“Eh anjirr nama ini masih ada aja bang di hati lo”

Ara tertawa terbahak-bahak memegang perutnya sampai mengeluarkan air mata.

“Ngapain lo?”

“Eh cepet banget bang, mana bajunya?”

Alvin menunjuk benda yang tergeletak dilantai, dia melirik ponselnya yang berpindah tempat.

“Lo mainin ponsel gue?”

Ara langsung mengeluarkan jurus ninja nya, jurus menghilang.

“ARAAAA BIN ANAK JIGONG SINI LO!!!”

Gengsi? [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang