First meet

20 5 2
                                    

" Makasih nak Lea atas semua bantuannya dan sumbangan ini !" Ucap wanita paruh baya , penanggung jawab dan Pengurus Panti Asuhan Bintang Harapan.
" Sama-sama, oh iya perkenalkan ini teman saya sekolah sekaligus partner saya sebagai Relawan, namanya......" ,Belum selesai Lea berbicara,sudah dipotong terlebih dahulu oleh temannya.
" Nama saya Maisya Humaira, panggilannya Aira," Ucap teman Lea dengan semangatnya.
Lea yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala sambil mengulum senyumnya tipis, dan wanita paruh baya tadi hanya terkekeh pelan.
" Bicara itu ada adabnya, salah satunya nggak boleh motong ucapan orang lain, lah si Hama malah motong!" Ucapan salah satu relawan di sana.
" Lo bilang gue tadi apa ha!!!" Ucap Aira dengan wajahnya yang memerah,
Lea dan relawan lainnya hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat Aira dan Niko, yah nama salah satu relawan yang mengejek Aira tadi adalah Niko.
" Udah-udah, nggak penting berantem itu!" Lerai Lea sebelum mereka bertengkar lebih parah.
Aira menghentakkan kakinya sebagai tanda kekesalannya kepada Niko.

🍃🍃🍃

" Wahh pada ngapain tuh, kayaknya udah pada lapar," ucap salah satu cowok remaja.
" Mama gue lapar,mau makan!" Ucap temannya dengan wajah yang dibiat seimut mungkin.
" Jijik gue sama loe, minggir sana!" Ucap remaja tadi.
" Kayaknya enak!" Ucap temannya lagi sambil mencomot salah satu makanan yang berada di piring saji atas meja.
" Daffaaaa.....!" Kesal kedua remaja tadi, Daffa hanya diam saja pura-pura tidak mendengarkan kekesalan kedua temannya.
" Eh, Daf loe masih ingat cewek cantik yang kemarin di caffe dekat kampus?" Tanya Kean.
" Hm, gue nggak ingat!" Jawab Daffa sambil memainkan layar smartphone miliknya.
" Eh, bro kenapa Lo nggak masukkan resep ini ke caffe bokap loe itu?" Tanya Putra sambil memakan makanan tadi.
Daffa dan Kean menengok ke arah Putra, terlihat jika dirinya sedang makan dengan nikmatnya.
' brakk '
Kean terlihat kesal pada Putra, oke mereka memang sering bertengkar karena hal yang sepele saja. Putra hanya tersenyum dengan gaya Pepsodent, sedangkan Daffa hanya memijat pangkal hidungnya yang terasa sedikit sakit karena ulah kedua temannya itu.
Kean dengan wajah marahnya, langkah lebarnya mendekati Putra sambil tersenyum smirk. Jangan lupakan wajah kesalnya, " Eh tunggu bentar, gue nggak jadi marah sama loe!" Ucap Kean, wajah kesalnya sudah berubah 100% menjadi lunak.
" Gue curiga sama Loe," ucap Putra sambil meneguk ludahnya.
" Bukannya Loe kenal sama cewek kemarin, bukannya itu mantan Pacar Loe kan....ehm, kayaknya bagus deh buat mainan!" Celetuk Kean sambil menjentikkan jarinya.
" Enak aja, jijik gue sama cewek kemarin, mana ada mantan gue, nih ya gue kasih tahu mantan gue itu Maudy Ayunda, cewek pintar, iyuhhhh banget sama kemarin!" Ucap Putra sambil membuat wajah jijik.
" Berisik!" Ucap Daffa yang sedang fokus kepada layar Laptop miliknya.
" Halah sok- sokkan banget sih jadi anak Manusia!" Ucap Putra.
" Diem Bae Loe , berisik tau nggak, gimana besok istri masa depan Loe!" Ucap Kean sambil memainkan sendok makan.
Putra hanya menatap Kearah Kean dengan jengah, ia tak menggubrisnya setelah itu. Daffa hanya menatap dingin ke arah dua temannya.
Kean yang sudah merasakan atmosfer serasa berubah di dalam rumahnya, " Cus,makan di luar aja yuk, gerah gue dirumah terus !" Ucap Kean sambil mengambil kunci mobil yang berada di atas meja.
" Hoh,gue pingin ke supermarket juga!" Ucap Putra.
🍃🍃🍃
" Mendingan Mama di rumah aja, duduk cantik trus biar Lea yang beli aja sekalian ini masih di luar," Beritahu Lea kepada Mamanya.
" Beneran Mama nggak ngerepotin kan, ya udah kalau itu mau kamu makasih ya, Mama tutup ya teleponnya. Assalamualaikum," salam seorang wanita paruh baya dari seberang sana.
" Waalaikussalam," jawab Lea lalu menutup sambungan teleponnya.
Lea memasukkan smartphone miliknya ke dalam saku hoddie warna kopi susu, lalu segera dia melangkahkan kakinya masuk menuju supermarket.

🍃🍃🍃

" Tinggi banget sih!" Gerutu Gadis remaja yang mencoba mengambil makanan yang berada pada rak makanan paling atas.

Di belakangnya berdiri tiga pria remaja sedang memilih minuman botol, " Eh, loe bertiga dengar nggak?" Tanya Putra kepada Daffa dan Kean.
" Dengar apa?" Tanya Kean dan Daffa bingung, mereka sedang mendengarkan musik lewat headset yang terpasang pada kepala mereka berdua.

" Permisi Kak, boleh minta tolong nggak?" Tanya Gadis remaja yang menggunakan setelan Hoddie warna coklat susu.
Ketiga Pria remaja tadi menengok ke belakang, mata mereka terbelalak melihat gadis yang meminta tolong kepada mereka.
" Cuci mata sebentar bro!" Ucap Kean sambil berbisik kepada Putra.
" Hai,hello Kak!" Ucap Gadis tadi sambil mengayunkan tangannya kepada tiga pria remaja tadi.
" Boleh minta nomernya nggak Cantik?" Tanya Putra sambil menaik-turunkan matanya.
" Mppphhhh, kayaknya aku salah minta tolong deh, permisi ya Kak!" Ucap gadis tadi sambil berbalik ke belakang menuju rak makanan dia memilih tadi.

Gadis tadi segera mengeluarkan sesuatu dari saku hoddie miliknya, ternyata smartphone yang di keluarkannya.
" Assalamualaikum,Ma ganti aja deh yang lainnya aja Lea nggak bisa ambil!" Ucap gadis yang bernama Lea sambil sesekali menengok ke arah tiga pria remaja yang masih memperhatikan dirinya.
" Tapi Lea ta...."
" Nih, jangan takut, gue nggak makan orang!" Ucap Daffa sambil menyerahkan makanan yang ingin gadis tadi ambil.

🍃🍃🍃

" Tapi Lea ta...." Belum selesai Lea bicara, salah satu diantara tiga pria remaja tadi menyerahkan makanan yang ingin Lea ambil.
" Nih, jangan takut, gue nggak makan orang!" Ucapnya sambil menyerahkan makanan kepada Lea, wajahnya datar tanpa ekspresi sama sekali saat berbicara.
Lea masih terbius dengan ucapan pria tadi, hingga dia tak tersadar jika pria tadi sudah pergi dari hadapannya.

🍃🍃🍃

" Assalamualaikum," ucap gadis cantik saat memasuki rumahnya.
" Waalaikumussalam," jawab Mamanya yang sedang menonton TV bersama Papanya.
" Ada kok Ma," ujar Lea sambil menyerahkan kantong plastik kepada Mamanya.
Mamanya tersenyum sambil mengacak-acak rambut putri satu-satunya ini.
" Makasih Cantik!"
" Sama-sama, kalau gitu Lea ke kamar dulu," ujar Lea, setelah itu dirinya beranjak menuju Kamarnya.

🍃🍃🍃

" Gimana hari ini?" Tanya Kakak Lea dengan suaranya yang lembut dan ramah.
Lea membuka matanya yang belum sempurna tertutup rapat.
Saat akan beranjak dari tidurnya," Gak udah bangun,gue tahu loe capek!" Ucap Kakaknya dengan penuh perhatian.
" Iya aku capek banget, oh ya Kak tadi kan..." Belum selesai Lea berbicara, kakaknya memotongnya.
" Tidur,gue tahu loe capek," perintah Kakaknya.
" Tapi.."," Tidur,Lea!" Ucap Kakaknya, dengan tangan mengusap ujung kepala Lea dengan lembut.
" Malam," ucap Devan sambil berjalan keluar kamar, tubuhnya menghilang tertelan pintu kamar Lea.
Lea hanya memperhatikan sambil tersenyum tipis.

🍃🍃🍃

Dilain tempat, seorang pria remaja sedang melamun, dirinya menatap langit malam yang bertaburkan bintang-bintang dan bulan. Angin malam membuat bulu kuduknya berdiri, di masih tetap duduk di sofa yang berada di balkon kamarnya.
" Gue benci mereka!" Ucap Daffa sambil mengacak-acak rambutnya.
" Mendingan gue tidur, buang-buang tenaga aja kalau gue kayak gini!" Ujarnya lagi sambil tertawa hampa, ya dia menertawakan kebodohannya sendiri.

🍃🍃🍃

RELUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang