🔮; 02

2K 319 14
                                    

jaehyun duduk dengan tenang di bangku halte. Ia berkali-kali menghela nafas, merutuki dirinya yang begitu ceroboh karena tidak membawa perlengkapan hujan.

hujan kali ini tidak begitu deras, namun jika berjalan pelan saja dibawahnya maka bisa membuatmu basah kuyup.

jaehyun jujur ingin menerobos hujan, namun saat mendengar penuturan nenek nya sebelum berangkat tadi, ia menjadi mengurungkan niatnya.

cuaca juga begitu sangat dingin, merusuk hingga tulang belulang, jaehyun bersyukur kali ini karena ia membawa hoodie nya.

netranya tak sengaja menatap gadis yang tengah berlari menyebrang jalan yang begitu basah karena terguyur air hujan.

saat gadis itu hampir sampai pada halte yang ditempati nya, jaehyun melihat ada sebuah mobil box yang melaju begitu kencang. Ia dengan cepat berdiri dan menarik gadis itu ke sisinya.

mobil melaju begitu saja, kedua pemuda pemudi itu terdiam membeku, begitu shock dengan kejadian tadi.

jaehyun segera menatap gadis itu, ia melebarkan matanya, mengecek segala sisi tubuh gadis itu.

"kau...tidak apa,kan?"

gadis itu mendongak, membuat mata jaehyun tambah melebar tidak percaya.

"tidak apa apa kok. eum, kau bukannya laki-laki yang kemarin ya?" tanyanya dengan senyuman yang sama.

jaehyun gelagapan saat mata gadis itu menatapnya dalam, ia merasa tidak sanggup menyelami begitu dalam mata indah itu.

senyumannya saja mampu membuat jaehyun mabuk kepayang, sekarang mata bulat bak bonekanya juga akan membuat jung jaehyun ikut mabuk kepayang.

"i-iya, aku yang kemarin tidak sengaja menumpahkan cola ke pakaianmu."

jaehyun mengusap tengkuknya lalu duduk ke tempatnya semula,"aku minta maaf ya atas kejadian kemarin."

gadis itu tertawa kecil, lalu ia menepuk pundak jaehyun dan duduk disebelahnya.

hanya pergerakan kecil, hanya aktivitas kecil tapi mampu membuat jung jaehyun kembali membeku.

"tidak apa apa. justru sekarang aku berterima kasih kepadamu, jika saja kau tadi tidak menarikku menjauh mungkin saja aku akan tamat hehe."

jaehyun mengerut takut, membayangkan hal-hal yang tidak-tidak terjadi pada gadis itu tadi.

"wah, aku jadi membayangkannya. kau tahu aku sangat takut tadi." kata jaehyun.

setelah kalimat itu terlontar, hanya suara hujan yang menemani mereka. gadis itu terdiam menatapi setiap tetesan air hujan, sedangkan jaehyun selalu mencuri pandang pada gadis itu.

ia melirik pada seragam si gadis. ternyata ia adalah murid gedung sekolah didepan sekolah nya.

jadi, didepan sekolah jaehyun ada satu gedung sekolah. tapi sekolah itu adalah sekolah elit, sekolah yang dikhusukan untuk kalangan atas.

sedangkan sekolah jaehyun untuk anak-anak kalangan menengah, tapi anak kalangan atas juga bisa bersekolah di sekolah jaehyun.

"sekolahmu didepan sana ya?" tunjuk jaehyun pada gedung sekolah gadis itu.

gadis itu mengangguk dan tersenyum, tiba-tiba ia meringis kedinginan.

jaehyun yang sadar itu segera melepas hoodie miliknya lalu memberikannya pada gadis itu.

"pakailah, kau pasti kedinginan."

gadis itu tampak ragu menyentuh hoodie itu,"kau bersungguh memberikannya padaku?"

jaehyun mengangguk dan tersenyum lebar, tidak menyangka hoodienya akan diterima gadis itu. hatinya kembali bergetar hanya karena itu.

"terima kasih, akan kukembalikan besok."

gadis itu memakainya. jaehyun melihatnya, melihat bagaimana hoodie itu menenggelamkan tubuh si gadis yang begitu mungil. ia tertawa melihat si gadis menggoyangkan tangannya yang tenggelam karena hoodie miliknya.

"kau seperti tidak punya tangan ahahaha."

gadis itu tertawa kecil lalu ikut menoleh, ia terpaku sejenak melihat kedua dimple milik jaehyun.

"hei, tolong tersenyum."

jaehyun terdiam, ia bingung apa yang dimaksudkan si gadis.

gadis itu tertawa kecil,"ayo! tersenyum lah."

jaehyun dengan sedikit canggung menarik bibirnya hingga dimple nya yang begitu manis muncul di kedua sisi pipinya.

gadis itu terkekeh gemas, ia mendekatkan jaraknya lalu menyentuh menusuk lesung pipi jaehyun dengan sangat gemas.

"wah, dari dulu aku ingin mempunyai lesung pipi seperti ini, tapi aku tidak punya."

jaehyun hanya terdiam, memandangi wajah elok gadis depannya. ia terpaku pada mata bulat si gadis.

mereka masih pada posisinya, gadis itu masih semangatnya menusuk lesung pipi jaehyun sedangkan jaehyun menatap penuh mata si gadis.

tiba-tiba suara klakson mobil menjauhkan jarak mereka, jaehyun kecewa dalam hati karena dirinya tidak bisa menikmati mata indah itu lagi dalam dekat.

gadis itu berdiri, berjalan ke sisi belakang mobil.

saat mobil hendak melaju, si gadis lebih dulu menghentikkannya. ia tampak menulis sesuatu di buku kecilnya.

ia menempelkannya pada kaca mobil lalu tersenyum dan melambaikan tangannya sebelum mobil itu benar-benar melaju dan hilang dari pandangan jaehyun.

jaehyun tertawa kecil, kedua telinganya memerah mengingat kejadian tadi.

ia menggoyangkan kakinya gemas dan bergumam.

"lalisa, nama yang indah."

jadwal diganti, ineffabel akan diup setiap 2 hari sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jadwal diganti, ineffabel akan diup setiap 2 hari sekali. maaf juga karena telat, seharusnya up dari jam 7 tadi, tapi gara-gara ngedrakor sampe lupa༎ຶ‿༎ຶ

Ineffable✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang