dia berjalan pelan di trotoar, menghitung setiap langkahnya pada trotoar. dia mendongak dan menelusuri setiap inci taman ini.
dia tersenyum setelah mendapati temannya tengah duduk menyendiri di sana.
dia berjalan pelan, seolah enggan mengganggu temannya yang asik berdamai pada alam.
"baa!"
gadis dengan rambut coklat sebahunya itu terlonjak kaget, ia menoleh kesal.
"kau mengejutkanku!"
laki-laki itu tersenyum senang, kedua dimplenya tampak mencuat manis dikedua sisi pipinya.
"aku bercanda, kenapa kau suka sekali marah sih? lama-lama kau akan tua dan menyamai nenekku."
gadis berambut coklat itu hendak memukul tangan temannya sebelum si laki-laki lebih dulu mencekalnya.
"jika kau terus tersenyum kau juga akan keriput dan menyamai kakekku!"
laki-laki itu tersenyum nakal lagi, ia menempelkan lengannya pada temannya lalu menerawang ke langit atas.
"jika aku akan tua lebih cepat darimu, aku akan berjalan disampingmu sambil menggandengmu nanti kita akan seperti kakek dan cucunya."
gadis itu tertawa, ia memukul lengan temannya yang kali ini tidak ditahan, namun dibiarkan.
laki-laki itu berdiri, ia berjalan tanpa pamit kepada temannya.
"kau mau kemana, jung jaehyun?"
jaehyun berbalik menghadapi temannya sambil terus berjalan,"mau tau saja kau!" lalu ia tertawa.
jaehyun berdiri didepan salah satu kedai street food, ia membeli 2 hotdog.
saat hendak berbalik, dia tidak sengaja menumpahkan cola yang ia bawa dalam satu tangan pada seorang gadis.
gadis itu menunduk mengibaskan tangannya, mencoba untuk mengeringkan bajunya yang basah.
"aduh maaf, aku tidak berhati-hati tadi."
gadis itu mendongak, menatap jaehyun penuh sambil tersenyum manis.
"tidak apa kok, ini hanya sedikit. aku bisa mengeringkan nya nanti."
jaehyun terdiam membeku, ia terpaku akan pemandangan didepannya ini. mungkin dia akan menjadi patung jika tidak saja gadis didepannya ini menyadarkan nya.
"kau kenapa? apa ada yang salah denganku?"
jaehyun menggeleng kuat,"tidak ada, yang salah adalah hatiku. kenapa hatiku bisa berdetak begitu kuat melihat senyumanmu."
gadis itu tampak bingung.
jaehyun yang menyadari langsung mengubah ekspresinya, ia menggeleng lalu tersenyum kikuk.
"ah, maksutku tidak ada."
gadis itu mengangguk,"baiklah, sepertinya aku tidak bisa membeli hot dog dengan pakaian basah. aku pergi."
gadis itu berbalik pergi, namun sebelum itu ia sempat memberikan senyum terbaiknya pada laki-laki ini.
hanya senyuman biasa, tapi mampu menarik atensi jaehyun.
terimakasih karena segan buat baca chapter ini!
chapter selanjutnya akan dipublish kamis malam minggu depan, stay tuned!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable✔️
Teen Fictionini kisah jung jaehyun dan gadis dengan beribu senyumnya. gadis manis yang begitu ramah, hingga mampu menggaet hati jung jaehyun. 📎; lowercase. 展示 ー sepiajeong, 2O21.