Kelas terasa ramai karena telah usainya ulangan harian pak joko, jessy menenggelamkan wajahnya di antara tangan yang terlipat diatas meja. Entahlah harusnya gadis itu merasa gela karena berhasil mengerjakan soal-soal dengan baik, namun yang sekarang ia pikirkan bukan nilai yang buruk tetapi bagai mana dia menghadapi pria yang resmi menjadi kekasihnya kemarin.
Pintu kelas terbuka, menampilkan sesosok pria tinggi yang sedang bersandar di tepi pintu.
"Jessy" dengan melipat tangan di dada, sorot matanya mencari keberadaan gadisnya itu.
"Tuh di cari tuh sana ah jangan bikin aldo nunggu" timpal sua menggodanya.
Jessy yang merasa terpanggil pun buru-buru menghampiri sumber suara
"Kenapa al ada perlu sesuatu sama jeje?"
"Kekantin" ucapnya tanpa menghiraukan balasan sanglawan bicara ia pun berjalan terlebih dahulu meninggalkan jessy yang tampak kebingungan.
[ KANTIN ]
"Makan apa?"
"a , aku ikut al saja"
"Ok"
Tak terlalu lama menunggu makanan yang dipesan pun datang, terdapat 2bakso dengan isi lengkap dan tentunya es teh segar
"Selamat makan al" obrolan kali ini jessy yang memulai, mungkin di pikiran gadis ini dia harus selangkah maju masabodo dengan apa yang terjadi di masa depan.
"Iya, sebelum itu apa kau bisa memberi tahu nomor ponsel mu?" Ah. .tentu saja aldo tak begitu akrab dengan jessy sebelumnya, namun jika telah resmi seperti ini mengetahui akun sns/nomor ponsel adalah hal wajar bukan?
"Tentu saja sini deh aku kasi nanti kamu bisa hubungi jeje kapan saja oke" bicara apa kau jessy jelas-jelas terlihat aneh jika sikap aslimu kluar.
"Oh?oke kau sekarang sudah tak takut denganku?"
Mampus mampus dimana kesadaranmu jessy kau membuat aldo marah?tentu saja kau harus menghormatinya kenapa kau berbicara nonformal seperti itu
"Tidak m-mana berani aku eh saya eh aduh maaf" khawatirnya sambil membungkuk kan badan
"Pftt. . . Santai saja bagus jika kau tak takut lagi"
"Apa?bagus?aku?"
"Hmm"
"Jadi jeje boleh menganggap mu pacar sungguh an kan?"
"Kau pikir aku mengajak mu main-main" wahh liat wajah aldo yang menaikkan alis sebelahnya.
"Bukan-bukan ih bukan seperti itu al t-tapi kau kan anak populer aku masih kaget saja, kenapa aku?"
"Karena takdir" singkat. Yah kenyataannya memang takdir yang menyatukan mereka
"j , jadi kita resmi?" Tanyanya memastikan
"Resmi"
Lihat senyum sumringah di wajahnya, kini dia bisa makan dengan lahap urusan sayang bisa di pertimbangkan kan?. Menurut jessy aldo bukan orang yang sejahat itu meskipun dia irit berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
SI PENAKLUK
RomanceGadis itu terjebak antara cinta dan kebenaran, apa yang akan dia pilih? "bagus, itu. . . apa kau mau menjadi pacarku?" - Aldouber "HAH!! APA?! astaga. . ." - jessy