5. Nyaman🌜

11 2 0
                                    

Huft udah lama banget nih cerita ABNA ga update terus :(.
Buat kalian para readers tetap pantengin terus nih cerita sampai ending, aku juga bingung gimana ending nya ntah mau sad ending or happy ending,
Bantu kasih support ya , biar tambah semangat lagi,dukungan dari kalian semangat bagi aku.


✍️✍️✍️✍️✍️✍️✍️✍️

" Nggak tau kenapa sikap manis Lo hari ini,bisa buat gue nyaman.
Tapi gue takut kejadian itu terulang lagi".

~Qiana Nafeeza~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di sekolah

Sesampainya di sekolah Qiana langsung turun dari motor Abi dan langsung bergegas untuk pergi ke kelas. Namun sebelum ia pergi, ada yang mencekal tangannya siapa lagi kalau bukan Abi.

"Barengan Na ke kelasnya, tega bener mau ninggalin gue". Ucapnya seraya menautkan jari tangan nya dengan Qiana.

"Nggak tau kenapa, sikap manis Lo hari ini bisa buat gue nyaman, tapi gue takut kejadian itu terulang lagi". Batin Qiana dalam hati.

Ketika mereka berdua berjalan di koridor sekolah,banyak yang menatap mereka dengan tatapan suka,iri bahkan tatapan tak rela. Bagaimana tidak dengan kondisi jari yang masih saling bertautan,mereka berjalan dengan santai, ya Abi lah yang santai.
Berbeda dengan Qiana yang berusaha untuk melepas tangan nya tetapi kekuatan Abi lebih besar ,sehingga sulit untuk Qiana melepaskannya.

Sesampainya mereka di kelas.....

"Wihhh...... Udah gandeng-gandengan aja Lo Bi,mau nyebrang mas?". Tanya Farid yang sengaja mengejek Abi dan Qiana.

Qiana yang mendengar ejekan Farid langsung melepaskan tautan jarinya dan bergegas duduk di bangkunya.

"Ck... Gara-gara lo Rid, dia pergi". Ucap Abi kesal kepada Farid.

"Belum saatnya hahahaha". Jawab Farid dan langsung berlari ke arah bangkunya. Dan hanya di balas tatapan tajam oleh Abi.

"Na, tadi Lo beneran berangkat bareng sama si kutu kupret".Tanya Aurel menyebut Abi dengan sebutan ' kutu kupret'.

"Iya". Jawab Qian dengan singkat.

"Ehh... Tunggu dulu deh guys, emang ada ya siswa di SMA TUNAS HARAPAN yang namanya kutu kupret,bukannya yang berangkat bareng Qiana tadi si Abi kan ya? ". Tanya Kyra dengan muka polosnya.

"Gini nih.... Kalau punya temen yang polosnya luar biasa". Ujar Aurel merasa kesal dengan sikap polos Kyra.

"Dengerin gue Ra, maksud gue kutu kupret itu ya si Abi,karna kan dia itu biang rusuh yang selalu ganggu Qiana, paham kagak lu?". Jelas nya kepada Kyra.

"Oooh.. paham gue Rel". Jawab Kyra dengan menampilkan gigi putihnya.

"Na, sebenarnya perasaan Lo ke Abi gimana?". Tanya Aqila dengan penasaran.

"Gue nggak ada perasaan apa-apa sama dia". Jawab Qiana dengan santai.

"Wahh...harus ngadain syukuran nih". Teriak Aurel yang membuat semua teman-teman nya yang berada di dalam kelas langsung menoleh ke arah Aurel ,seraya mengangkat alis mereka seolah menanyakan 'ada apa'.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ABNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang