5 | Mereka Pergi

4.9K 588 83
                                    


Maaf baru up. Baru selesai PAS...😁
Makasih buat yang masih nunggu cerita ini update.

Jangan lupa di vote ya... Biar aku semangat buat update...

🍎

"Rara, lain kali Rara nggak boleh dibiarin sendirian lagi. Baru juga ditinggal bentar udah ada orang asing yang main peluk-peluk Rara sih. Seharusnya kakak pukul dia tadi sampai babak belur." Luke berbicara dengan berapi-api.

"Kak, jangan gitu. Rara nggak suka kakak mukul orang. Itu kan perbuatan yang nggak baik, kalau ada apa-apa sama dia gimana?" Rara menatap Luke dengan mata polosnya.

"Huft, adikku memang sangat baik," ucap Luke sembari menghembuskan napasnya kasar.

Ya, seharusnya ia tidak berbicara seperti itu didepan adiknya. Ia tidak ingin di cap sebagai kakak yang buruk.

"Mmm... Tapi kak, laki-laki tadi sepertinya tidak asing," ucap Rara. Entah mengapa ia merasa familiar dengan suara dan wajah pria itu.

"Benarkah? Rara melihatnya dimana?" tanya Luke, bingung.

"Entahlah, Rara tidak merasa pernah bertemu laki-laki itu sebelumnya. Tapi entah kenapa dia tidak asing, atau jangan-jangan dia orang dari masa lalu Rara kak?"

Luke terdiam, tak membalas kembali ucapan Rara. Ia masih belum siap jika membicarakan orang-orang dari masa lalu Rara. Ia ingin Rara tetap bersamanya, menjadi adik kesayangannya.

"Sudah sampai."

Kini mereka telah sampai dimansion mereka. Luke memarkirkan mobilnya di garasi dan membuka pintu mobil untuk Rara.

"Kita pulangnya terlalu lama. Apa nanti kita akan ketahuan kak?" tanya Rara, gelisah.

"Papa sama mama lagi dikantor. Kak Liam ada dirumah temennya, tapi kalau kak Damian...."

"Kak Damian dimana? Dia nggak lagi dirumah kan kak?"

"Kakak nggak tau."

"Duh... Nanti kalau ketauan kak Damian gimana? Nanti kak Damian marah gimana?"

"Emang tadi Rara ngajak kakak keluar nggak mikirin konsekuensinya dulu?"

"Humph, Rara nggak mikirin itu. Yang penting Rara bisa keluar rumah," ucap Rara, cemberut.

"Yasudah, kita lewat pintu gudang saja. Sekarang pasti para maid sudah tidak ada di dapur."

Gudang terhubung dangan pintu dapur. Jadi, mereka akan lewat dapur untuk menuju kamar mereka masing-masing. Alih-alih lewat pintu depan, mereka memilih lewat pintu belakang. Sebagai jaga-jaga jika Damian ada dimansion.

Luke mengenggam tangan Rara dan berjalan menuju gudang. Lampunya mati, hanya ada sinar cahaya yang berasal dari jendela yang ada digudang.

"Kak, gelap. Rara takut." Rara mengeratkan cengkramannya pada tangan Luke.

"Tenang saja. Ada kakak, pegang tangan kakak dengan erat," ucap Luke, menenagkan Rara.

Rara menganggukan kepalanya dengan patuh. Ia juga memeluk lengan Luke, takut ia akan menghilang dari jangkauannya.

Saat mereka membuka pintu yang terhubung dengan dapur, cahaya mulai masuk di sela-sela pintu.

Namun ketika pintu semakin terbuka, mereka dikejutkan oleh keberadaan seseorang yang berdiri menghadap ke arah mereka, sembari menyilangkan tangannya di dadanya.

"K-kak Damian..." ucap Luke, gagap.

"Hn.."

"Ja-jadi gini kak. Aku yang ngajak Rara bu—"

MY NEW LIFE [ DROP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang