35cm Diantara Kita

21 2 0
                                    

Seorang siswi sedang duduk selonjoran di bawah pohon di taman belakang sekolah. Dia adalah Qiandra biasa dipanggil Qia, perempuan yang tingginya hanya 145cm dan saat ini menduduki kelas dua SMA.
"Ehh ada bocil" ujar seorang pria begitu melihat Qia. Merasa bukan dia yang di panggil Qia tetap melanjutkan membaca novelnya.
"Udah bacil budek lagi" ujar pria itu lagi.
" Lu ngomong ama gue Ken?" Tanya Qia.
"Ya iya lah siapa coba yang bocil kalau bukan lu" ujar Kenzo.

Kenzo adalah teman Qia dari SMP dan Kenzo memiliki tinggi 180cm.

"Gue bukan bocil ya gue ama lu itu cuman beda empat bulan kurang, otak lu tuh yang bocil" ujar Qia
"Umur boleh besar tapi badan lo tuh bocil banget anak smp aja ampe kala" balas Kenzo. Malas berdebat dengan Kenzo, Qia memutuskan pergi menuju pepustakaan yang pastinya orang seperti Kenzo gak mungikin masuk ke tempat seperti itu.
Saat hendak memasuki perpustakaan bel tanda istirahat telah berakhir berbunyi, membuat Qia menghela nafas panjang karna lagi ia terganggu untuk membaca novel.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 15 menit yang lalu tetapi Qia Masi berada di pos satpam sekolah menunggu jemputan ya yang sedari tadi belum juga datang.
Derret
Merasakan getaran di sakunya Qia mengeluarkan hapenya dan membaca chat yang masuk

Bang ke 😎

Qi motor Abang td mogok jadi gak bisa jemput kamu kamu naik ojol aja ya tapi kalau mau nunggu juga gapapa paling 30 menit lebih ini kelar

Mending naik ojol.
Kok bang Kevin gak bilang dr tadi sih

Maaf kelupaan Qi

Yaudah Qia pulang dekuan ya bang ke

Kebiasaan kamu Qi abangnya di nistain.

Saat hendak memesan ojol suara klekson motor mengalihkan perhatian Qia dari hapenya

" Ehh cebol lu gak balik" ujar orang yang membawa motor itu yg ternyata adalah Kenzo
Tadi bocil sekarang cebol sabar banget gw hama nih bocah ujar Qia dlm hati.
" Kok diam bol" ujar Kenzo lagi
" Ini lagi mesan ojol" jawab Qia
" Ehh mending bareng gw aja lumayan kan ongkosnya lu simpen" ujar Kenzo
" Ada angin apa lu baik gini" tanya Qia
" Baik salah jahat salah emang serbasalah cowok kalo ngomong hama cewek mah" ujar Kenzo dramatis
" Alay banget lu" balas Qia
" Jadi lu mau gak nih mumpung rumah kita searah"
" Yaudah deh" ujar Qia lalu berjalan ke arah jok belakang motor Kenzo
"Kok gak naik" tanya Kenzo bingung
" Hmmm motor lu ehm ketinggian'' ujar Qia sambil memainkan jarinya.
" Badan lu aja yang kerdil Mala nyalain motor gue" ujar Kenzo.
Nambah lagi panggilannya batin Qia
" Pegangin tangan gue" ujar Kenzo yang di terima oleh Qia.
" Nih tutupin paha lu" ujar Kenzo sambil menyodorkan jaketnya kebelang setelah Qia duduk.
" Hmm makasi" ujar Qia.

Setelah sampai di depan rumahnya Qia turun dari motor dengan di bantu oleh Kenzo.
" Thanks ya Ken" ujar Qia sambil tersenyum sambil menyerahkan jaket Kenzo.
" It's okey kerdil" ujar Kenzo
" Padahal gw pikir lu udah baik tapi sama aja dasar tiang listrik, nih jaket lu pegel tangan gue" ujar Qia dengan muka kesalnya
" Pegang aja gue balik ya kerdil but ga ada tiang seganteng gue btw" ujar Kenzo dengan senyum mengejek lalu menjalankan motornya

Dasar tiang" ujar Qia dengan suara keras menahan kesalnya, lalu ia masuk kerumahnya.

Hari Sabtu hari yang sangat di nanti oleh Qia karna ia bisa bersaintai dan tidur dirumah tanpa mempedulikan tugas sekolah. Dari pada tidur Qia memutuskan membaca novel di kamarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kumpulan CERPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang