Part 6

10 3 1
                                    

Saat diperjalanan Rama berlagat aneh. Rama terlihat bahagia sekali dengan senyum dibibirnya.

"Ah, sial. Kenapa kepikiran Iviola mulu sih!!!" gerutu Rama yang sedang mengendarai motor.

"Tapi dilihat-lihat Iviola cantik juga sih manis lagi. Eh, apa-apaan nih kok gue malah muji dia?" lanjut Rama bermonolog sendiri.

Tak terasa kini Rama telah sampai di cafe tempat janjian nya dengan Rania.
 
"Apa gue suka ya sama Iviola? Tapi masa sih? Kan gue baru deket sama dia. AH!! Tau deh!!!" ucap Rama sambil mengacak frustasi rambutnya. Hatinya bingung campur aduk saat ini.

"Pasti Rania udah nungguin gue," lanjut Rama lalu berjalan memasuki cafe.

"RAMA!!!" teriak Rania sambil melambaikan tangan.

Rama menaikan sudut bibirnya kala melihat tingkah menggemaskan dari Rania. Rania melihat Rama yang tersenyum membuatnya mengedipkan matanya beberapa kali, ya kali ini hatinya menghangat saat melihat senyum Rama.

"Maaf ya lama," ucap Rama sambil mengusap pelan rambut Rania.
Rania hanya diam sembari menikmati detik yang menurutnya sangat mendebarkan. Rania ingin sekali memberhentikan waktu dan menikmati moment kebersamaannya dengan Rama. Terkadang terbesit rasa bersalah dihati Rania karena ia telah mencintai Rama bukan lagi sebagai seorang sahabat melainkan sebagai seorang pria.

"Woy ngapain lo bengong? Lagi mikirin gue ya? Hayo ngaku ngak lo?!" Sontak ucapan Rama membuat Rania terkejut, "Apaan, gue ngak mikirin lo kok!! Pede amat lu," balas Rania dengan nada julidnya.

"Hahahahaha, ngak papa dong jadi orang kepedean siapa tau jadi kenyataan."

"Lo mau pesan apa?" tanya Rania mengalihkan pembicaraan karena pipinya sudah hampir merona karena malu.

"Kalo lo pesan apa?" Rama bertanya balik.

"Idih gue nanya lo ikut nanya juga. Gue pesan kayak biasa aja deh."

"Strawberry Cheese Smoothie?" tebak Rama.

"YAP!!!" angguk Rania dengan senyum manis dibibirnya.

Persahabatan Rama dan Rania sudah terjalin sangat lama, bahkan mereka hafal dengan kesukaan masing-masing.

"MAS!!!" panggil Rama kepada salah satu barista.

"Iya mau pesan apa?"

"Pesan Strawberry Cheese Smoothie 1, sama Hot Chocolate 1."

"Itu aja?"

"Iya itu aja, Mas."

"Oke, tunggu sebentar ya."

"Baru kali ini loh lo ngak hadir diacara olimpiade gue," kata Rania sambil menatap Rama.

"Ya maaf, gue udah keduluan janji sama Iviola." Rania yang mendengar itu hanya bisa tersenyum pahit karena merasa dirinya akan tergantikan.

"Lo ngak mau ngucapin selamat atau apa kek buat gue?" pancing Rania.

"Oh, ya. Selamat ya Rania! Makin pintar aja sahabat gue, bagi-bagi dong tips nya biar pinter kek lo."

"Intinya ya belajar lah! Jangan bolos mulu!"

"Hahahaha bisa aja lo." Rania yang melihat Rama tertawa karena dirinya, hanya bisa mengulum bibirnya menahan senyum.

"Tapi sampe sekarang gue masih ngak nyangka gue bisa juara di lomba kali ini. Ternyata ngak sia-sia gue mati matian belajar, dan BOOM!!! Hasilnya setimpal bahkan lebih dari ekspetasi, gue kira ya mentok juara 3. Eh, ternyata..." Rania mengakhiri ucapannya saat melihat Rama seperti tidak fokus.

PlatonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang