Hari berikutnya Sensei nya membantunya bentuk pernafasannya dan membuatnya lebih mudah digunakan untuk nya dan menampar dadanya dengan keras jika Tanjiro melakukan kesalahan saat melakukan latihan pernafasan.
Tanjiro sudah berlatih bersama Urokodaki selama 6 bulan dan selama itu juga Nezuko tidak pernah bangun lagi yang dimana Urokodaki langsung memanggil dokter dengan segera untuk melihat bagaimana keadaan Nezuko tapi dokter mengatakan jika Nezuko tidak kenapa-kenapa yang dimana Tanjiro semakin khawatir hingga suatu saat setelah Tanjiro Selesai melakukan pelatihan bersama Urokodaki langsung mengatakan sesuatu padanya.
"Aku sudah tidak punya apa-apa lagi, Untuk diajarkan padamu dan sisanya terserah padamu maka bisakah kau mengambil apa yang ku ajarkan dan membawanya ke tingkat berikutnya"Ucap Urokodaki
"Aku akan berusaha Sensei"Ucap Tanjiro
"Ikuti aku"Ucap Urokodaki
Ketika mereka tiba di sebuah batu besar yang lebih besar dari orang dewasa dia lalu berkata.
"Jika kau bisa membelah batu ini, maka aku akan menyetujui mu untuk ikut seleksi akhir jika tidak maka kau tidak ku izinkan untuk pergi"Ucap Urokodaki
Mendengar hal itu Tanjiro agak terkejut dan berfikir cukup keras Tentang Bagaimana dia bisa membelah batu besar itu tapi dia tidak menyerah dengan mudah karena saat dia fokus dan masuk kedalam dunia tembus pandang nya tiba-tiba Katana yang dia pegang terbakar yang dimana hal itu membuat Urokodaki tertegun melihat hal itu.
"Teknik Pernafasan Bentuk Kedua Flash Dance (Waltz Flash)"
Pengguna akan menggunakan metode serupa seperti teknik Thunderclap dan Flash dari Thunder Breathing, memungkinkan mereka untuk menggunakan versi lanjutan dari Dance dengan menghirup sejumlah besar oksigen, meningkatkan pemompaan darah ke seluruh tubuh, memfokuskannya pada kaki, dan melepaskan semuanya untuk menyerang target dengan garis miring. Teknik ini mampu mengalahkan Genya Shinazugawa dan Hantengu yang akan melarikan diri, meskipun masih dikatakan lebih lambat daripada Thunderclap milik Zenitsu Agatsuma. Dan dalam sekali tebas Batu besar yang ada di hadapannya langsung terbelah menjadi dua bagian yang dimana hal itu membuat Urokodaki semakin yakin dengan kemampuan Tanjiro jika dia mampu melampaui ayahnya.
"Sensei, Aku sudah menyelesaikan pelatihan mu dan memenuhi syarat untuk mengikuti Seleksi Akhir jadi bisakah anda mengizinkan ku pergi kesana"Ucap Tanjiro dengan tekad yang bulat sambil menatap Urokodaki dengan wajah penuh keseriusan
"Seleksi Akhir Pemburu Iblis, Diadakan masih agak lama jadi mulai hari ini kau bebas melakukan apa saja tapi aku berharap kau melatih kemampuan Berpedang mu walaupun kau kuat tidak menutup kemungkinan kau akan bertemu lawan yang lebih kuat lagi yang bahkan bisa melampaui darimu maka dari itu tidak ada salahnya untuk mu berlatih lagi untuk meningkatkan kekuatan mu"ucap Urokodaki
"Baik Sensei"Ucap Tanjiro sambil memberikan hormat pada nya
Semenjak hari itu Tanjiro terus melatih tubuhnya secara keras dan tak lupa juga dia belajar cara menggunakan Semua Senjata-senjata Yang dia dapatkan dari System Gacha sedangkan kemampuan Kagune yang dia miliki belum Sepenuhnya Tanjiro berhasil mengendalikannya dengan baik. Maka dari itu Tanjiro memutuskan untuk tidak menggunakan kemampuan Kagune nya itu karena takutnya dia tidak bisa mengontrol nya dan malah akan melukai orang-orang yang ada di sekitarnya.
Di saat Tanjiro sedang berlatih melemparkan Shuriken dia tiba-tiba mendengar suara dan saat di lihat dia melihat seorang anak laki-laki yang usianya hampir sama dengannya yang duduk diatas batu yang dia belah beberapa waktu lalu dan dia juga mengenakan topeng Kitsune sambil memegang Katana di Pinggangnya.
"Siapa namamu, Dan bagaimana kau bisa membelah batu ini hanya dengan satu gerakan saja juga darimana kau berasal"Tanya Pemuda itu sambil melompat turun
"Aku Kamado Tanjiro, Dan aku bisa membelah batu ini karena ajaran dari ayahku dulu"Ucap Tanjiro
"Jadi seperti itu, Dan Sedang apa kau karena dari tadi ku perhatikan kau sedang melemparkan sesuatu terus benda apa ini"Ucap Pemuda itu sambil mengambil salah satu Shuriken nya
"Ini namanya Shuriken, Atau bisa juga di sebut Pisau lempar yang memiliki Efek khusus yang membuatnya terbakar ketika mengenai musuh karena Shuriken ini ku buat dari bahan khusus"Ucap Tanjiro
"Menarik sekali, Dan bolehkah aku mencobanya"Tanya Pria itu
"Silahkan saja, Karena aku masih ada banyak disini"Ucap Tanjiro sambil mengeluarkan semua Shuriken nya
Tapi saat Tanjiro beristirahat dia tanpa sadar tertidur pulas dan di dalam mimpinya dia melihat seorang laki-laki yang mengenakan Anting-anting Hanafuda sama persis dengannya yang sedang mengobrol dengan orang yang mirip dengan Ayahnya dan di tengah percakapan orang yang mirip dengan ayahnya itu berkata mau belajar Ilmu pedang darinya dengan harapan bisa dia ajarkan dan teruskan ke anak cucunya yang dimana saat Tanjiro mendengarnya Yakin jika orang itu adalah leluhurnya dan sekarang ini dia sedang masuk dalam ingatan leluhurnya terdahulu.
"Aku akan mengajarimu semua hal yang ku punya padamu dengan syarat kau dan seluruh keturunan mu tidak menggunakan Teknik yang ku ajarkan padamu untuk berbuat kejahatan dan bisakah beberapa keturunan mu meneruskan Tekad terakhir ku untuk melindungi orang-orang dari Ancaman Iblis Pemakan Manusia karena aku tidak ingin para Iblis dengan enaknya berkuasa dan memakan manusia tak bersalah"Ucap Pria yang mengenakan Anting-anting Hanafuda
"Aku berjanji, Dan mungkin kelak salah satu keturunan ku pasti bisa mengakhiri semua Iblis pemakan manusia di dunia ini entah itu kapan tapi aku percaya pasti akan ada"
"Dan tolong, Wariskan Anting-anting Hanafuda ini pada setiap keturunan Laki-laki di keluarga mu jika dia sudah dirasa mampu mewariskan Ilmu yang Pedangku"Ucap Pria itu sambil memberikan Anting-anting Hanafuda nya"
"Baik Akan kulakukan, Seperti yang kau katakan"
Dan saat Tanjiro terbangun dia agak terkejut saat melihat seorang gadis yang seusia pria bertopeng Kitsune tadi yang sedang menatapnya.
"Siapa kau, Dan kenapa kau bisa ada disini dan kemana perginya anak tadi"Tanya Tanjiro
"Perkenalkan namaku Makomo sedangkan anak laki-laki Sebelum nya namanya Sabito"Ucapnya
"Jadi kenapa, Kalian menemui ku"tanya Tanjiro
"Tidak ada, Kami hanya tertarik padamu karena kau memiliki kemampuan yang lebih hebat dibanding murid Tuan Urokodaki yang lainnya dan bolehkah aku menemani mu berlatih"Ucap Makomo
"Boleh saja karena kebetulan, Aku juga sedang mencari teman berlatih"Ucap Tanjiro
Sambil berlatih Tanjiro mulai memakai perlengkapan yang dia dapatkan dari Gacha Sistem tak terkecuali berlatih membiasakan dirinya memakai semua perlengkapan itu hingga Bagaimana dia bisa menyimpan senjata Rahasianya tanpa diketahui banyak orang termasuk Teknik berpindah-pindah tempat layaknya seorang Ninja yang dia kuasai dalam waktu kurang dari setengah tahun yang setiap harinya selalu ditemani Makomo kadang kala Sabito juga ikut menemaninya berlatih dan memperbaiki kuda-kuda Pernafasan nya dimana semakin hari Tanjiro semakin mahir dalam pertarungan jarak dekat maupun jarak jauh dengan di bantu oleh Perlengkapan Senjata Modern yang dia dapatkan.
Dukung terus cerita saya Yaa dan jangan lupa untuk Vote jika kalian suka dengan cerita ini Terimakasih
Keep Respect And Happy Reading
Salam kenal dari saya Author

KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu No Yaiba The World
PertualanganSetelah kematian nya di Isekai Create Skill bersama Itachi Yuki, dan Suzuki Kirisaka Hiromi/Yukirito dikirim ke sebuah dunia baru sedangkan kedua temannya juga dikirimkan ke dunia yang berbeda dengannya. Dan sekarang ini Yukirito berganti nama menja...