3.5 - Diaries: Her

156 5 0
                                    





Setelah kejadian di taman bermain itu, Oh Ranie tidak bisa berhenti memikirkan Jeno barang semenit. Lelaki tampan berambut pirang itu selalu memenuhi pikiran gadis cantik itu. Bagaimana tidak? Setelah mencuri ciuman pertamanya, Jeno langsung menyatakan perasaannya—bahwa ia mencintai Oh Ranie seorang. Dan kita bisa menerkanya, tentu saja gadis itu menjawab 'iya' pada pertanyaan yang Jeno lontarkan. Betapa bahagianya Ranie sore itu.

Gadis cantik itu pun tak lupa menceritakan semua detail kejadian yang ia alami kepada Johnny Suh. Mendengarnya, lelaki kekar itu juga turut bahagia. Pasalnya, semenjak kepergian orang tuanya, tidak pernah ada seseorang pun yang bisa mengembalikan simpul manis gadis cantik itu, bahkan dirinya. Johnny harus berterima kasih kepada Tuhan karena menghadirkan Jeno di hidup Ranie.

Waktu sepertinya sedang gemar bermain-main, buktinya ini sudah memasuki tahun pertama—untuk hubungan Ranie dan Jeno. Yap! Ini hari jadi mereka yang ke-1 tahun. Gadis cantik itu berniat untuk membeli beberapa hiasan dan pernak-pernik serta kue untuk merayakan hari jadi mereka. Sebelumnya, Ranie sudah menghubungi Johnny bahwa ia akan pulang telat dan merayakan hari jadi mereka di rumahnya. Apalagi? Tentu saja Johnny mengiyakan niatnya.

Bagaimana dengan Jeno? Ah, gadis itu berkata bahwa ia akan pergi ke toko buku dengan Johnny. Mereka sudah bersekongkol. Terlihat air wajah gadis itu yang begitu bahagia. Kini, tangannya tengah penuh dengan berbagai macam pernak-pernik seperti balon huruf, tirai foil, dan beberapa hiasan meja. Gadis cantik itu sengaja memilih color scheme dengan tema white-navy, warna kesukaan Jeno. Terlihat jelas, bahwa sedari tadi senyuman gadis itu tidak memudar dari wajah cantiknya.

"Oh, tidak!", gumam gadis itu seraya melihat jam tangan yang melingkari tangan kirinya.

Jam sudah menunjukan pukul 5, sebentar lagi Jeno selesai dari latihan basket bersama timnya di sekolah. Mengingat beberapa hari lagi tim basket dari Se In High School akan mewakili provinsi untuk bermain di turnamen nasional. Untuk ukuran seorang vampir, Jeno cukup aktif. Gadis cantik itu mempercepat langkah kakinya menuju kasir untuk membayar semua keperluannya. Rencananya setelah ini adalah membeli ice cream cake kesukaannya.

Setelah selesai membayar—dengan dua paper bag berukuran besar yang sudah bertengger di lengan kirinya, gadis cantik itu melangkah keluar dari toko. Oh, tidak! Mengapa hujan bisa turun di hari yang membahagiakan seperti ini? Ranie berdecak kesal. Hujan ini bisa menghambat rencananya untuk mengadakan acara kejutan. Tangan kanan gadis itu bergerak merogoh tote bag miliknya untuk kemudian mengeluarkan ponsel—untuk menghubungi Jeno. Tentu saja, Jeno tidak boleh sampai di rumah sebelum dirinya, bukan?

"Halo. Jeno-ya?", suara Ranie sedikit memekik. Sungguh! Percikan air hujan di hadapannya benar-benar menggangu.

"Halo? Ada apa, Oh Ranie?", suara Jeno dari seberang sana tidak kalah nyaring.

"Kau dimana?", tanya gadis cantik itu.

"Aku masih berada di sekolah. Disini sedang hujan. Bagaimana denganmu?", balas Jeno perhatian.

"Ah, aku sedang menunggu Kak Johnny membayar bukunya.", omongan Ranie semuanya adalah kebohongan.

"Ah, begitu. Aku akan ke rumahmu setelah hujan reda. Tunggu aku, ya.", kalimat manis itu memunculkan simpul senyum di wajah Ranie.

"Hmm. Aku akan menunggumu.", senyumnya masih belum pudar.

"Tunggu di dalam saja. Aku tidak mau kau kedinginan.", dasar Lee Jeno!

"Baiklah, iya. Sudah dulu, ya.".

Oh Ranie mengakhiri panggilan dengan kekasihnya itu. Gadis itu memeluk dirinya sendiri, memang suasana saat ini cukup membuat tubuh menggigil. Seketika, gadis cantik itu mengedarkan pandangannya. Hujan sudah mulai mereda, ia berniat untuk melanjutkan perjalanannya barang hanya sampai ke halte bus terdekat. Gadis itu berlarian kecil sembari membawa beberapa paper bag dan tas sekolahnya dengan susah payah. Kedua telapak tangannya ia gunakan untuk melindungi kepalanya dari rintik hujan yang masih saja memaksa untuk turun ke muka bumi.

NCT ONE SHOT(S) COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang