09 : air mata

2K 180 36
                                    

[TAKDIR]"Ketika tuhan mempertemukan kembali"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[TAKDIR]
"Ketika tuhan mempertemukan kembali"

Jangan lupa tinggalkan vote dan comment di setiap chapter
.

Mobil itupun berhenti di depan rumah mewah berwarna putih, bright dan win turun dari mobil itu dan membuka gerbang rumah kemudian berjalan masuk kedalamnya

Win membawa bunga ditangannya, bunga itu ingin ia berikan ke orang yang ada dirumah itu, ibu dan ayah dari wira, langkah mereka berdua terhenti saat seseorang membuka pintu rumah itu

Wanita paruh baya itupun melihat kedua orang yang ada dihalaman rumahnya, ia pun perlahan berjalan ke arah bright dan win,

Win berbalik ke arah bright dan menatap wajah pria tampan itu, bright pun mengangguk perlahan

Wanita paruh baya itu pun memeluk win dengan erat, kedua tangannya pun menyentuh wajah win dengan air mata yang terus mengalir

"Wira,,"

"Pah, wira pulang pah, anak kita pulang, wira pulang pah, pah!!" treak wanita paruh baya itu yang tak lain dan tak bukan adalah ibunya wira

Wanita yang sangat terpukul saat kepergian anak kesayangannya bahkan anak satu satunya itu pun terus memeluk win dan meneteskan air matanya

"Wiraaa, mamah kangen sama wira, kamu kenapa baru pulang, mamah selalu nungguin kamu mamah selalu berdoa buat kamu cepat pulang kesini tapi kenapa kamu baru pulang sekarang"

Win tak sanggup menahan air matanya lagi, kedua orang yang sedang berpelukan itu pun terus mengeluarkan air mata kesedihannya

Tak lama kemudian, seorang pria yang melihatnya agak tua keluar dari rumah mewah itu, dia adalah ayahnya wira

"Pah, wira pulang pahh, anak kita pulang pah, ini wira pah" ucap wanita itu sambil memegangi sebelah tangan suaminya itu

Pria tua itu terdiam saat melihat apa yang sedang ada di depan matanya, ia terus menatap wajah win dan istrinya, terus memandanginya hingga akhirnya ia menarik tangan istrinya kemudian memeluknya

"Mah, mamah dengerin papa, dia bukan wira dia bukan wira, dia bukan wira anak kita, anak kita--"

"Jangan pernah bilang kalau anak kita sudah mati pahh, jangan pernah bilang itu lagi!!"

"Mah, ayo kita masuk, dia bukan anak kita, dengerin papa mah, ayo masuk"

Pria tua itu melepaskan pelukannya dari istrinya yang terus meronta ronta hingga membuat ibunya wira pun terjatuh ke ubin pekarangan rumah mewah itu

Ibunya Wira pun bangun kemudian memeluk win, win dan bright pun masih terdiam, win terus mengeluarkan air matanya dan memeluk wanita tua yang juga memeluknya

Takdir [brightwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang