Mas

441 38 7
                                    

"Win kamu mau aku panggil apa?"

"Terserah kamu aja" ucap winwin yang masih sibuk dengan laptopnya.

"Yaudah aku panggil 'om' aja gimana?" winwin melihat kearah y/n yang sedang bersandar diatas kasur. Sedangkan y/n langsung membuang muka dari winwin, melihat itu Winwin beralih dari laptopnya untuk menghampiri y/n.

"Ya gak gitu juga sayang.." winwin mendudukan dirinya disamping y/n lalu memeluknya dari samping.

"Abis kamu.."
"Aku kan gak tau kamu maunya aku panggil apa"

"Aku dipanggil apa aja tidak masalah, yang penting kamunya nyaman manggil aku begitu"

"Hmm.. apaya kamu gak ada saran?" Y/n mengambil handphone miliknya untuk mencari nama panggilan untuk suaminya ini.

"Mas?"

"Apa"


Winwin pov

"Mas?"

"Apa" tanpa sadar aku menjawab panggilan dari y/n yang belum tentu tertuju pada ku.

"Oke jadi panggilan buat kamu 'Mas' aja"
"Soalnya kamu langsung jawab saat aku bilang 'Mas' hihi" Aku terkekeh, ternyata seperti ini sejarah kata 'Mas' yang sering y/n gunakan untukku dulu.

"Kamu manggil aku apa?" Pertanyaan itu berhasil membuatku berpikir keras. Pasalnya aku tidak pernah tau nama, kata, atau entahlah yang digunakan untuk panggilan y/n.
Dulu aku memanggil dia hanya 'y/n', dan dia juga tidak memberi tau nama panggilan yang aku berikan untuknya.

"Y/n"

"Ishh.. aku susah-susah nyari panggilan buat kamu, kamu malah manggil nama aku doang" dia cemberut, berarti aku harus segera berpikir nama panggilan lain.

"Sayang?" Dia menggelengkan kepalanya dan masih cemberut. Siapapun tolong aku, aku benar-benar tidak tau apapun tentang hal seperti ini.
Yang y/n ucapkan dulu benar, aku tidak berpacaran dengan siapapun selain dengan dirinya, jadi pengalamanku dalam hal seperti ini sangatlah sedikit...bahkan tidak tau sama sekali.

"Apaya, biasanya 'Mas' pasangannya apa?" Sebenarnya aku sedikit ragu untuk balik bertanya seperti ini, takut dia semakin ngambek padaku.

"Biasanya... 'adek' panggilan buat pasangan 'Mas"

"Kamu mau aku panggil seperti itu?" Y/n tersenyum dan menganggukan kepalanya cepat. Kenapa dia sangat imut bahkan tanpa berusaha untuk terlihat imut.

"Apa menurut mu 'adek' pantas untuk aku?" Tanya y/n karna dia sedikit ragu.

"Tentu" mendengar jawab dari ku, y/n jadi terlihat senang.

"Oke kita mulai ya peresmian nama panggilan kita masing-masing" tiba-tiba dia berduduk sila menghadapku lalu menariku untuk melakukan hal yang sama sepertinya. Setelah aku duduk dihadapannya dia memegang kedua tanganku.

"Sekarang tutup mata" dia langsung menutup matanya. Aku masih memperhatikannya, dia sangat lucu kalau sifat randomnya sedang muncul seperti ini.

"Jangan dibuka"
"Sampai aku bi-" dia langsung membuka matanya setelah aku mengecup bibirnya.

"Winn.. diam dulu sebentar" aku sedikit tertawa.
"Ayo mulai lagi" dia kembali memejamkan matanya, dan aku lagi-lagi tidak melakukan hal itu.

" setelah menemukan nama panggilan untuk pasangan masing-masing, mari kita gunakan itu dengan sepenuh hati"
"Penggunaan nama panggilan diresmikan" ucapnya ala protokol ucapara. Dia masih memejamkan matanya sampai sekarang padahal dia sudah menyelesaikan kalimatnya.

"1.." owh, ternyata masih belum
"2.."
"3"

"Mas Winwin" ucapnya bersamaan dengan matanya yang terbuka kembali dan sedikit tawa diakhir kalimat. Aku hanya tertawa melihat tingkahnya ini, aku membawanya dalam dekapanku.
Aku tidak tau mengapa aku bisa sangat mencintainya seperti ini. Awalnya aku kira aku hanya terbawa okeh kata-kata y/n dulu, tapi ternyata aku memang mencintainya bahkan sangat mencintainya seiring berjalannya waktu.

"Dek"

"Hmm.."

".."

dia melepas pelukannya, mungkin karna tak kunjung dapat balasan dariku
"Apa si Mas?" dia memperhatikanku.









Dia menghembuskan nafasnya panjang...
Sepertinya sekarang dia sudah mengerti apa maksudku.


Selanjutnya adalah


Versace on the floor- Bruno Mars

🐣
Winwin nya bucin banget

Jangan lupa vote and coment

Comeback // WinwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang