We time; special Sakook

151 18 2
                                    

.

.

.

Sana ngerjapin matanya yang masih berat buat melek, dia sedikit menarik diri dari cara tidurnya yang tak lazim.

Eh? Kenapa gak lazim?

"Astagfirullah! Pak, bapak ngapain meluk meluk saya?!" Sana berusaha mendorong tubuh Jungkook agar lebih berjarak.

Jungkook yang masih terlelap tak menghiraukan perkataannya, malah makin ngeratin pelukannya sekarang.

"Diam Erlina, saya masih ngantuk. Semalam kan kita kurang tidur gara gara kegiatan itu.." Ucap jungkook parau sambil tetap memejamkan matanya.

Sana yang kedapatan mendengar suara sexual itu sontak memejamkan matanya serapat mungkin.

Ya gusti, Erlina lo gak boleh lemah pagi pagi begini. Kalo bunda tau bisa di timbuk pake gayung lope nih.

Sana kegelian dan meremang secara bersamaan ini, tolong. Dia berusaha mengurangi gerakan tubuhnya yang dapat mengusik tidur Jungkook.

Jujur nih ya, ini posisi paling melemahkan iman buat seorang wanita seperti Sana.

Ini Jungkook sengaja apa gimana sih?

Kok tiba-tiba jadi nyebelin?

"Kegiatan yang mana sih pak? Jangan bikin saya keder di pagi hari begini dong, jangan ambiguin saya." Sana dengan cepat memutar tubuhnya menghadap Jungkook yang masih betah terpejam.

Dia kaget saat mendapatkan muka bantal laki laki itu seperti sekarang, lalu dengan spontan memanyun sebal,"Tuhan Gak adil banget, masa tidur aja muka bapak masih tetep cakep? Giliran saya yang gini pasti nih jatohnya malah mirip bangke tikus yang udah mati berminggu minggu. Huu nyebelin."

Jungkook yang mendengar itu lantas membuka satu mata kanannya dengan dengan lemas karena masih berusaha mengumpulkan nyawa sepenuhnya.

Terkekeh pelan sambil menerbitkan satu senyuman andalannya adalah tindakan berikutnya yang laki laki itu lakukan. Dia gemas dengan  perkataan Sana barusan yang mengarah seperti tengah merajuk.

Sana makin kaget saat dengan tiba tiba tangan kekar Jungkook mengerat diarea pinggang kecilnya.

Mata gadis itu membola."Ish, bapak apa-apaan sih?! Mau saya usir ya?"

Jungkook terkekeh dan semakin tambah sengaja menarik tubuh Sana masuk kedalam dekapannya."Kamu mau Saya cium,hm?" Sana dengan cepat terdiam dan tidak berontak untuk melepaskan diri.

Bahaya soalnya, bisa bisa nanti dia dicoret dari kartu keluarga sama bunda Sarah.

"Lho, kok diem?" Jungkook mengamati wajah gadis itu yang hanya terdiam dengan mengangkat satu alisnya heran.

Dan Sana tetap diam, hanya gelengan yang dia berikan sebagai respon.

"Biar gak dicium sama bapak." Cicit Sana terdengar kecil hampir seperti berbisik.

Kalian bisa banyangin kan wajah ketakutan Sana kalau saat disituasi kayak gini?

Jungkook lagi lagi terkekeh, pria itu sepertinya sudah terlalu gemas dengan segala kelakuan tak terduga milik Sana selama mereka dekat.

Dengan serius kini Jungkook mulai menatap kedua mata Sana yang semakin tertunduk. Di angkatnya dagu mungil itu agar ia bisa menatap Sana.

"Beri alasan kenapa kamu gak mau di cium sama saya."

Excuse Me, SirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang