Kesebar?

42 2 0
                                    

"Wih gila! Yosie diem-diem ganas cuk, gak salah kalo cowok ngasih dia gelar garang"kekeh Nara memperlihatkan layar handphone. Rachel dan Jihyo merapat, mata mereka terbelalak.

"Anjir! beneran Yosie nyium si Tae-tae anak sombong itukan? hebat bener dia"

Jihyo melompat-lompat kesenangan. Rachel masih berada pada posisinya melihat foto Yosie yang tengah tersenyum dengan bibir menempeli pipi Taehyung. Nara berpikir, kenapa tidak ia sebarkan saja? toh bakalan viral nantinya.

"Eh-eh lo mo ngapain Nar?"sewot Rachel begitu handphone berpindah tangan. Layar Nara berubah ke aplikasi hijau, gadis itu lalu membuka grub 12 Ips mengetik sesuatu.

"Done"

Bruk

Ketiganya menoleh melihat Yosie. Gadis pirang itu baru saja datang melempar tasnya.
"Ngapain lo pada? asik bener"

Jihyo dan Rachel mendadak kaku. Mereka mengkode Nara menyuruh gadis itu bicara.

"Eh apaan nih guys?!"

"YOSIE NYIUM ANAK EMASNYA MIPA WOI"


"TIDAKKK TAEHYUNG GUE.. DASAR SINGA CABE!"

"Wah bakal gawat kalo kesebar sampe ke guru-guru"

Yosie menaikan alis. Bau-bau mencurigakan. Apa lagi yang ketiga sahabat gilanya lakukan kali ini?

Mendadak Yosie memukul meja"Jangan bilang lo pada nyebar itu foto"tanyanya penuh ancaman meneliti satu persatu wajah temannya.

Jihyo dan Rachel meneguk ludah tidak berani bersuara. Apa yang dikatan Yosie memanglah benar Nara lah akar permasalahan. Lebih baik mereka diam menunggu Nara buka suara

Nara memang gadis unik. Dalam keadaan darurat pun gadis itu masih bisa tenang mempermainkan orang tanpa merasa bersalah. Menyenderkan kepalanya pada meja, Nara tersenyum simpul mengangkat handphone .

"LO UDAH GILA!!"jerit Yosie syok. Balasan-balasan Wa tiada henti masuk. Handphone Nara berbunyi terus, kini sudah 345 chat belum terbaca tertulis layar handphonenya.

"Gue kalo dipanggil bk ama kepsek gak tangung jawab ya, lo bertiga juga gue seret"


Brak

Yosie menatap sekeliling. Kemana suara-suara bising tadi? kenapa mendadak semuanya sunyi?





###


Taehyung dan Jin singgah ke ruang 12 Ips. Seperti biasa, Jin si perfecksionis sengaja membanting pintu agar masyarakat Ips sadar ada yang masuk. Benar kata rumor kelas itu berisik sekali bagai pasar, untung ada Jin. Jika ia sendirian pastinya Taehyung bingung melakukan apa.

"Mereka kenapa?"heran Jin. Tidak biasanya kelas itu mendadak sunyi apa tendangannya kekencangan?

"Oke, kayak biasa gue ama Taehyung mampir karna wali kalian nitipin buku buat--- Oi Taehyung lo ngapain?!"

Taehyung tak peduli, kakinya mengarah kesalah satu murid dan merampas handphone murid lancang itu.
"Apaan lo buat siaran langsung muka gue"marahnya. Perempuan itu menunduk, Taehyung tidak peduli perempuan itu lebih tua darinya bagaimanapun kesalahan tidak bisa terabaikan.

Alis Tehyung menukik, pesan macam apa ini kenapa banyak sekali. Taehyung tau bukan urusannya melihat pesan pribadi orang. Ia tidaklah kepo namun, beda kali ini perasaan Talehyung mengatakan hal lain.

"JANGAN DI PENCET!"

Terlambat. Siswi itu kegalapan. Matanya mencuri pandang bangku Yosie ketakutan. Taehyung menatap datar, ia mengemblikan handphone siswi itu lalu berjalan menghadap Yosie.

"LO IKUT GUE"

"E TAE INI BUKU BAGAIMANA BOCAH"




T
B
C



SEMANGAT YOSIE! DOAIN GAK KENAPA NAPA DIJALAN

huaaa capek bngt akhirny kelar jyga.
jng lpa votmen npa

MARIAGE CONTRACTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang