Ten pemiliki nama asli Chittaphon Leechaiyapornkul atau Ten Lee adalah mahasiswa lulusan jurusan seni rupa di salah satu universitas di Bangkok. Setelah lulus tahun lalu, Ten masih mencari pekerjaan tetap. Pekerjaan sementaranya adalah membantu ibunya berjualan di pasar dan menjadi guru les menggambar dan bahasa Inggris untuk anak-anak yang masih sekolah.
Ten juga pernah menjadi perwakilan Thailand untuk pertukaran pelajar di Chicago, Amerika selama 6 bulan. Selama itu Ten memiliki banyak teman asing dari berbagai negara, bahkan sampai sekarang. Dan selama di Chicago, Ten menemukan bakat barunya yaitu menari.
Ten anak pertama dari dua bersaudara, ia memiliki adik perempuan. Ten termasuk anak yang rajin dan pintar semasa sekolah dan kuliahnya, Ten sempat bekerja di salah satu perusahaan besar di Bangkok. Tapi karena kepergian ayahnya dan meninggalkan banyak hutang pada bosnya, Ten tidak bisa bekerja di perusahaan manapun karena bos ayahnya meminta Ten untuk menggantikan ayahnya.
Tapi karena ibu Ten memohon untuk memberikan kesempatan untuk membayar hutangnya, jadi Ten bekerja keras membantu ibunya dengan bekerja paruh waktu sana sini dan menjadi guru les. Sedangkan adiknya, Ten larang keras untuk bekerja dan diminta untuk fokus pada belajarnya.
----------
Sudah setahun sejak ayah Ten meninggal, tapi hutangnya bahkan belum terbayar setengah bunganya. Ibu Ten pun sudah sakit-sakitan karena kelelahan bekerja, tapi Ten tetap bekerja keras dan melarang adiknya untuk membantu.
Ibu Ten melarangnya untuk meminjam uang kepada keluarga, teman atau siapapun. Karena itu tidak akan membantu dan malah menambah beban.
Sudah seminggu sejak jatuh tempo pembayaran yang ditunda kesekian kalinya, tapi ibu Ten tetap tidak mau melepaskan Ten ataupun adiknya untuk dibawa. Tapi kali ini bos mafia tidak ingin memberi keringanan lagi untuk keluarga Ten.
"Kami tidak akan menagih hutang kepada kalian lagi, asalkan salah satu anak kamu ikut dengan kami," ucap salah satu dari mereka.
"Tidak! Saya sudah berjanji akan melunasi semua hutang suami saya, tapi tidak sekarang!" Balas ibu Ten.
"Kami sudah cukup baik dengan kalian karena suami anda adalah anggota kami yang berbakat. Jika anda tetap tidak mau, kami akan melakukannya dengan paksa," ucapnya lagi.
"Ibu..." Ten memanggil ibunya dengan lembut.
"Ten, ibu bisa mengatasi ini," kata ibu Ten menahan tangisnya.
Sebenarnya dua hari lalu Ten sudah bilang akan ikut kelompok mafia itu, tapi ibu Ten tidak ingin kejadian yang ayahnya alami akan terjadi juga padanya.
"Ibu, Ten akan baik-baik saja. Mereka tidak akan menyakiti Ten," ucap Ten meyakinkan. Sebutulnya Ten juga tidak yakin apa dia akan baik-baik saja atau tidak. Tapi ini semua demi ibu dan adiknya.
"Kami hanya melatih Ten bertarung dan menembak, Ten akan baik-baik saja," ucap salah satu anggota kelompok mafia itu.
"Dia berlatih untuk membunuh! Bukan untuk melindungi dirinya!!" Ucap ibu Ten marah.
"Kami tidak akan menyuruh Ten melakukan itu jika dia tidak bisa, bukannya Ten pandai bahasa Inggris dan menggambar?" tanyanya pada Ten.
"I-iya," jawab Ten.
"Kalau begitu Ten bisa menjadi seniman tato di kelompok kami, sekaligus mengajarkan kami bahasa Inggris," ucapnya lagi.
"Ibu, Ten janji akan baik-baik saja. Ibu bisa mencari uang untuk berobat, bukan untuk membayar hutang ayah. Ini tanggung jawab Ten sebagai anak laki-laki pertama."
"Ten... ibu tidak mau kamu bernasib sama dengan ayah mu. Mereka bilang ayah adalah anggota berbakat, tapi ayah mu tetap saja mati saat bekerja," ucapnya dengan tangisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chicago - Bangkok {JohnTen}
Fanfic18/21 Ten adalah anak dari seorang anggota mantan mafia kelas dunia. Karena ayahnya meninggal saat bertugas dan terlilit hutang, dengan terpaksa ibu Ten harus menyerahkan Ten kepada bos mafia untuk menggantikan ayahnya. Tapi karena Ten adalah pria y...