4. Murid Baru

6 1 0
                                    

4. Murid Baru

Malas. Satu kata untuk Leya di Senin pagi ini. Masih rebahan di kasurnya padahal alarm sudah berbunyi 15 menit yang lalu.

"Woi setan, bangun lo!" Kakaknya menggedor-gedor pintunya membuat dia berdecak kesal dan menutup wajahnya menggunakan bantal.

Salsabila Serain. Kakak perempuan Leya yang hanya berbeda satu tahun. Yah tapi jika dibandingkan dengan Leya, jelas masih cantik dan pintaran Salsa. Kadang Leya ingin menendang Salsa ke mars saja karena tetangganya selalu membandingkan dirinya dengan Salsa.

Tentu sekolahnya berbeda. Salsa di SMA 1 Cakrawala dan Leya berada di SMA 2 Cakrawala. Well, Leya tak diterima di sekolah kakaknya karena nilai hanya kurang 10 angka. Memang SMA 1 Cakrawala terdabes. Cukup sampai sini untuk memperlihatkan kejelekan Leya.

"Iya iya ah!" Akhirnya gedoran pintu berhenti setelah Leya menjawab Salsa.

Leya dengan langkah lemasnya mengambil handuk dan segera pergi ke kamar mandi.

Setelah 15 menit bergulat dengan dinginnya air di pagi hari, Leya segera mempersiapkan diri. Tidak lupa memoleskan skincare pagi hari.

"Loh loh kok habis?" Senja memencet-mencet sunscreen miliknya dan hasilnya tak keluar.

Tersenyum penuh arti, Leyaa segera berjalan menuju keluar kamar. Memperhatikan sekitar, melihat adanya Salsa di ruang makan. Senja bersorak bahagia.

Segera, dengan mengendap-endap dia masuk ke kamar Salsa. Daebak. Skincare dia emang tidak ada tandingnya. Ada satu meja rias penuh skincare dan make up. Gila memang kakaknya ini. Pantas saja dia kalah glowing dari kakaknya.

Leya tersenyum bahagia, kala melihat sejejeran sunscreen yang masih tersegel. Mengambil yang paling mahal, lalu pergi dengan diam-diam dari kamar Salsa.

Lari terbirit-birit ketika dia melihat Salsa sudah menaiki tangga. Untung saja Leya sudah cepat masuk kamar.

Setelah memakai sunscreen, dia pergi ke bawah dan pamit kepada Ela-bunda Leya dan Salsa sebelum suara menggelegar mengisi rumah pagi ini.

"Bunda, Leya berangkat dulu. Assalamualaikum." Leya mencomot roti bakar kesukaannya dan menutup pintu rumah.

"Kebiasaan. Hati-hati jangan lari. Wa'alaikumsalam."

1..2..3..

"LEYA DAKJAL SUNSCREEN MAHAL GUE!"

Leya menutup kuping kala suara kakaknya terdengar sampai luar rumah. Cekikik tak jelas dan berlari ke arah mobil Kala.

"Pagi-pagi udah cari masalah aja lo ke kak Salsa." Kala menggeleng pelan tak habis pikir dengan Leya saat ini.

"Pasti skincare lagi." Sudah hafal Nata itu.

"Enak banget lo. Pantesan uang jajan lo utuh terus. Skincare lo nyolong sih." Kadang Dara iri. Dia juga pengen punya kakak perempuan biar bisa nyolong skincare. Oke ini ajaran sesat.

Leya tertawa kecil.

Setelah merasa Leya sudah ada ditempatnya, Kala melajukan mobilnya.

SeraphineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang