about your promise

prolog

Pagi yang cerah beserta suara ayam berkokok sudah tidak terlalu asing untuk menyambut hal pertama bagi seorang gadis cantik ini.
Matanya yg belum juga terbuka itu membuat sang ibu merasa kesal melihat anaknya yg tak kunjung beranjak dri mimpinya.

entah sudah tak sabar atau sudah kesal,
Akhirnya bunda ela pun membangunkan sang anak dengan cara khas nya.
Ya apalagi kalo bukan dengan guyuran air yang ia ambil dri bak kamar mandi.

Siap tak siap kenzia harus basah kuyup karena guyuran bundanya,
dan terbangun dari mimpi Indahnya itu.

Merasa tak nyaman akhirnya kenzia terbangun.
Ia sempat kesal karena kaget ada rasa dingin ditubuhnya.
Padahal kan ia bermimpi sedang berjalan jalan memutari api unggun bersama vivi.

ia pun spontan kaget dan membuka matanya,
hal yg pertama ia lihat  adalah bunda ela yang sudah berkacak pinggang disana.

"ehh,, bunda." ucap kenzia dengan senyum tipis yang ia berikan itu.

tak mengerti waktu apa memang tidak tahu . akhirnya bunda ela pun menarik tangan nya dengan sigap.

Masih tak mengerti maksud bunda akhirnya kenzia pun mengelak.

"bunda kenapa sih,, kan masih pagi bun.
kenzia mau tidur lagi." elaknya sembari berjalan kembali ke kasur .

"kamu emang gak sekolah apa?"ucap bunda ela melihat jam yang sudah berada di pukul 07.19 wib.

Spontan kenzia berlari menuju tempat untuk mebersihkan diri, dan bersiap siap dengan cepat.
ia tak mau hari pertama ia menjadi seorang osis di Sekolah itu,
Tercoreng nama baiknya karena ia yang ceroboh tidak tepat waktu untuk datang.

tak inggin berdebat dengan fikiran yang ia fikirkan ,
akhirnya kenzia mempercepat gerakan nya.

ia menuruni anak tangga dengan cepat dan tepat ,namun bunda ela memperhentikan langkahnya.

"zia ngak sarapan dulu?." ucap Bunda ela sembari membawa kotak bekal berisi roti bercampur bluberry yang kelihatan nya sedap di mata kenzia.

Kenzia pun tak mau basa basi, akirnya ia mengambil cepat kotak bekal yang dibawa bundanya .

"ngak bun, zia makan roti ini aja di sekolah."

"kenzia berangkat dulu ya bun,takut telat soalnya, dada bunda."

Jawabnya sambil berlali cepat menuju garasi.
ia cepat cepat menyalakan tutu, motor vespa kesayangan nya .

"hati-hati sayang, jangan ngebut-ngebut an,dijalan!."

teriak bunda ela tak kalah kencang dengan suara anaknya.
walaupun sudah menginjak usia 40 an, tetapi bunda ela masih terlihat muda.
Karena ia selalu rutin senam aerobic setiap hari minggu di tempat fitness samping rumahnya.