02. Pacar baru

377 65 1
                                    

SATU minggu berlalu, Jira mulai melalui semuanya sendiri—tanpa kecerewetan seorang Jake Adevan lagi. Dia memutuskan hubungan sepihak di perpustakaan sekolah, sebab tak tahan dengan sikap Jira yang kelewat beku dan terlalu monoton 'katanya'.

Mungkin memang harusnya seperti ini. Berakhir tanpa kenangan manis yang membekas. Jira tau pasti, Jake betul-betul cinta. Sangat. Dan—Jira juga mengakui, kalau dia pun juga cinta—namun, entah bagaimana. Gadis itu sendiri tidak bisa menunjukkan perasaanya pada Jake. Meski seringkali Jake menunjukkan perjuangannya—tapi, sangat sulit untuk Jira membalas dengan cara yang sama.

Bahkan, Jira sendiri tidak tau, kenapa Jake memilih gadis kaku sepertinya padahal, banyak sekali gadis yang mengantri—bahkan berharap menjadi kekasih si bule idaman makk-makk komplek itu.

"Denger-denger kamu udah putus sama Jake, ya, Ji?" Yang bertanya itu Lilith—dia teman sekelas Jira. Kini mereka berdua tengah berada di keramaian kantin.

"Iya." Jawab gadis berambut sebahu tersebut cuek, tanpa mengalihkan pandangan ke manapun—selain ke novel favorit Jira.

Terdengar helaan napas panjang dari sisi Jira. "Ya ampun, Ji. Kamu tuh kenapa sih, cuek banget. Padahal kan Jake cinta mati sama kamu." Cerocos Lilith, yang terlalu menyayangkan sikap acuh Jira.

"Dia yang mutusin. Lagipula, aku gak ada hak buat nolak kemauan dia." Sahut Jira santai. Meski dari hati, ia masih belum bisa menerima kenyataan yang ada.

"Ji—seharusnya kamu jangan kayak gitu. Kalau dia cinta sama kamu, kamu juga harus balas setimpal. Apa sih yang bikin kamu selalu tutup mata soal cinta?" Lilith terdengar frustasi. "Kalau dari awal kamu nggak niat pacaran. Untuk apa kamu nerima dia? Untuk apa kamu jalanin selama tiga tahun lamanya? Jujur ya, Ji. Sebagai temen, aku sendiri nggak habis pikir sama kamu. Kenapa kamu terlalu tertutup soal perasaan."

Kini, Jira menghentikan aktivitasnya. Kedua irisnya beralih menatap ke arah Lilith—  yang juga menatapku tanpa arti.

"Aku tau kamu cinta sama Jake. Maaf nggak bermaksud ikut campur, tapi— kamu gak bisa tertutup selamanya soal perasaan."

Merasa malas membahas topik seperti ini, Jira memilih untuk beranjak dari kantin berniat meninggalkan Lilith. Tetapi, ketika tubuh gadis tersebut sudah siap melangkah menjauh, matanya disajikan dengan pemandangan baru—pemandangan yang seketika membuat hati Jira perih secara mendadak.

Itu Jake. Merangkul pinggang adik kelas dengan posesif. []

•••••

Jake tega fixx!!😭😭

Jake tega fixx!!😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STAY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang