Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Teman saya, Kim Taehyung
Terima kasih atas satu-satunya kartu pos yang kamu kirim ke saya setelah sekian tahun tanpa kabar. Keadaan saya baik. Hanya saja, saya tidak bisa menulis sejak beberapa tahun lalu mengidap struk ringan. Tangan saya terlalu lemas untuk itu, sehingga saya memesan jasa penulis surat. Dan, saya harap, keadaanmu pun baik-baik saja.
Maafkan saya. Saya sudah dengar dari anak saya tetapi saya tidak bisa datang untuk menemanimu berkabung saat adikmu, Jena, dipanggil Bapa. Tetapi, saya telah mendoakannya di kapel panti jompo yang saya tempati. Saya juga mendoakan kesehatanmu dan keluargamu. Saya dengar dari anak saya juga, bahwa kamu masih bekerja di usia setua ini. Bukankah seharusnya kita jadi kakek-kakek tua yang menikmati masa tua saja? Berhentilah bekerja, Kim Taehyung, sebelum kamu mengidap struk seperti saya.
Sejujurnya, mengingatmu membuat saya rindu masa-masa muda kita. Rasa itu kadang membuat saya merasa sakit dan ingin kembali, tetapi saya tetap akan merindukannya. Saya ingin bermain seperti saat dulu. Bersamamu. Tapi, mengingat kembali masa-masa itu rasanya sudah cukup untuk saya cecap sendiri.
Jagalah dirimu, Kim Taehyung. Kita akan bertemu lagi kalau waktu terus bergulir.
Tertanda, Park Jimin
Tamat
Hm. Gimana? Awowowwok.
Nggak harus, Park Jimin sebenarnya. Kuusahakan seanonim mungkin, tapi pada akhirnya aku memilih untuk kasih tahu, untuk siapa postcards itu. Kan, sayang kalau nggak dibuka sekalian (atau justru seharusnya enggak?). Sekarang, aku lagi nonton My Neighbour Totoro. Omong-omong, falls artinya jika.Sedangkan fiel, artinya terjatuh.
Kupikir, kalau aku harus buat cerita tentang Taehyung lagi, aku akan menangis.
Falls ich mir wieder Geschichten über Taehyung ausdenken müsste, würde ich weinen.
