BAB.1.2

18 3 0
                                    


HI HELLO ANNYEONG~

HAPPY READING~

-----------------------------------------------------------------------------------------

Sore ini Risa sedang bersantai di Dalam kamarnya, ia hanya menggunakan hoodie kebesaran berwarna blue navy dan celana pendek sepaha, dengan tubuh yang tengah berbaring di kasur sembari menikmati lagu kesukaannya yang sedang ia putar. Love sick girl milik Blackpink.

Keadaan rumahnya sangat sepi sekarang, ibu tiri dan ayahnya sedang menjenguk bibinya yang sakit sedangkan kakak tirinya Erik tengah berkencan dengan dokumen di kantornya.

''apa aku panggil Adelia saja? Ah jangan! Dia akan mengahiskan semua cemilanku''. Monolog Risa

''bagaimana kalu Dareen.. ah diakan sudah balikan dengan kak Vara! Hell aku tidak mau di tuding sebagai PHO''.

Risa menghela nafas panjang dan mendudukkan dirinya di tepi ranjangnya. ''bosan sekali!!!''. Teriaknya lesu.

''baiklah mari kita tidur!''. Risa kembali membaringkan rubuhnya di kasur, berusaha memejamkan matanya, namun sepertinya ia tidak bisa.

''... sebaiknya kita cari makan''. 

-_-_-DIML-_-_-

Risa turun dari taksi yang ia pesan sambil memandang gedung tinggi yang ada di depannya yang tidak lain adalah kantor milik kakaknya sendiri kemudian mengalihkan pandangannya pada sebuah café sederhana di samping gedung itu.

''mari makan!''. Ucapnya mantap kemudian berjalan memasuki cafeteria yang bernuansa pink itu. Setelah memesan makanan dan minuman ia segera menghubungi kakaknya sebab ia tidak membawa dompetnya. Sengaja sih.

''kenapa?''. Risa bisa mendengar suara malas kakaknya, pasti Erik sangat terganggu karena telpon dari Risa.

''kak, aku ada di café dekat kantor kakak tapi lupa bawa dompet! Hehe''

''sengaja emang! Yaudah bentar''.

''cepetanya~''.

Tuut!

''idih langsung di mantiin!''. Risa tersenyum sumringan melihat pemandangan di depannya. Es cream vanilla, cake coklat dan rainbow cake yang baru saja di antarkan oleh seorang pelayan yang cantik disana, oh ia akan menghabiskan semuanya tanpa sisa.

Risa mulai menyantap semua makanannya ia tidak sadar jika seseorang sedang memotret semua gerak geriknya dari kejauhan.

Pria bermasker hitam dan topi hitam yang tengah berdiri tidak jauh dari sebuah café dan tengah memperhatikan seorang gadis dengan bibir tipisnya yang tak berhenti mengunyah sebuah cake.

Tangan pria itu memegang sebuah kamera yang ia gunakan untuk memotret gadis dalam café itu.

''manis''. Ucapnya saat melihat hasil potretnya.

-_-_DIML_-_-

''lama banget sih kak!''. Risa bersandar pada kursi di belakangnya, dia benar-benar kenyang sedangkan Erik menatapnya dengan tatapan bercampur antara marah, gemas dan sedih karena uangnya akan terkuras. Gak juga sih, orang dia kaya kok :v

Erik lalu menggeleng kecil dan duduk di samping Risa, ia mengambil tissue dan menyeka bibir Risa.

''kenyang?''. Tanya Erik dan mengelus rambut Risa. Yang ditanya hanya cengengesan dan memeluk lengan Erik. ''makasih kak hehe''.

''kamu ikut ke kantor kakak aja Ris soalnya mama belum pulang, ini juga udah malem, mau kan?''. Tanya Erik, ia tidak mungkin membiarkan adiknya pulang sendirian, ia tidak bisa membayangkan jika adiknya di culik, ia pasti akan di cincang oleh ibunya, oh tidak! Itu tidak boleh terjadi.

''gak ah males! Pasti aku di cuekin di sana''. 

Risa pernah ikut ke kantor Erik dan saat disana Erik tidak akan pernah menjawab pertanyaannya, dia hanya sibuk pada buku yang bertumpuk di atas mejanya saja. Tapi seandainya disana ada kulkas besar berisikan cake kesukaannya,  Risa pasti akan ikut bahkan tanpa disuruh sekalipun.

''yakin gak mau? Disana ada kak Ely loh!''. yang  Erik tau adiknya ini pernah berkata jika menyukai rekannya yang bernama Ely. Pria berambut hitam dan beriris hijau itu menjadi cinta pertama adiknya. Walau hanya cinta sepihak.

Risa tidak menjawab perkataan Erik ia langsung berdiri dan melipat tangannya didada.

''aku tau kok kak Ely udah nikah, udah ah Risa pulang dulu, papai~ !''. Risa berlari kecil meninggalkan Erik yang tengah memanggil-manggil namanya.

Risa menghentikan sebuah taxi yang berjalan kearahnya membuka pintu taxi itu kemudian menyempatkan dirinya untuk melambai pada Erik yang tengah memandangnya dari dalam café.

Risa duduk disamping supir taxi itu, ia membalas senyum yang di berikan oleh supir taxi itu, senyuman yang terlihat tampan menurut Risa, mungkin ia seumuran dengan kak Erik. Pikir Risa

Dalam perjalanan mereka bercanda bersama, rupanya supir taxinya saat ini adalah pria yang sangat lucu, Risa bahkan Risa tidak pernah merasa seseru ini saat naik taxi.

-_-_DIML_-_-

''aku pulang~''. Risa membuka pintu rumahnya dan tidak menemukan siapapun didalam sana.

Mungkin ibunya akan menginap di rumah bibinya , jika benar begitu maka...

''mari kita marathon DRAKOR!!!!''. Teriaknya dan berlari kecil menuju kamarnya.

Jarang-jarang Risa bisa marathon drakor, ia pasti akan di pergoki oleh ibunya walaupun ia segera berpura-pura tidur ibunya pasti tau dan berkata ''tidur atau hpnya ibu sita'' akhirnya Risa memilih untuk tidur, pernah juga ia menonton drama Descendent of the sun dan ibunya datang dan duduk di sampingnya jadilah ia sangat was was karena rakut part kiss di atas mobil itu muncul. Benar-benar serasa menonton flm horror.

Karena itulah jika bersama ibunya ia tidak akan berani menonton drama romantic.

Disisi lain seorang pria yang baru saja bertemu dengan incarannya tengah memandang seorang gadis dari layar laptopnya.

''manis''. Ucapnya.







To Be Continued...

Komen dung~

DRAMA IN MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang