Tᴇᴛᴀɴɢɢᴀ Iᴅɪᴏᴛ || KV [TAMAT]

2 : TAKUT

Ini Kookv bukan Vkook
Sehari UP tiga story tangan pegel otak berasap
Hope u enjoys
.
.
.
.
.
.
.
.

🐰🐯

Aku membuka mata ku, menguap lebar sembari merenggangkan tubuhku. Aneh, ada yang aneh pagi ini. Ada sesuatu yang kurang di pagi ini. Hari ini aku merasa lebih baik dan merasa lebih hidup.

Memilih berhenti memikirkan yang aneh-aneh, aku turun dan seperti pagi biasa rumah ku sepi karena orang tua ku yang sudah berangkat bekerja. Aku langsung mendaratkan tubuh ku di atas kursi. Menumpahkan susu ke dalam mangkuk berisi sereal dan mengembalikan kotak susu itu asal dan menendang pintu kulkas untuk menutupnya.

Aku menyalakan televisi karena jujur suasana sepi seperti ini membuatku lama kelamaan bosan. Aneh, seperti ada yang kurang hari ini. "Hah! Lupakanlah! Lagian inikan seperti keinginanku! Sendiri dan tenang" ucap ku pada diriku sendiri. Gila emang, tapi aku suka.

Setelah selesai menghabiskan semangkuk sereal aku tak segera memberesi mangkuk kosong itu, hanya meletakkan nya di atas meja dan lanjut menonton tv yang menampilkan film kartun bawah laut kesukaan ku.

Tapi lama kelamaan aku mulai bosan. Aku mematikan televisi ku dan merebahkan tubuh ku. Kenapa hari ini jam berjalan begitu lambat!? "Aku bosan" ucapku. Aku pun berdiri untuk mengembalikan mangkuk kosong tadi kedalam wastafel. Mencucinya untuk mengurangi rasa bosan.

Ting Tong

Bel rumahku berbunyi, aku baru tau kalau bel usang itu bisa berbunyi. Aku berjalan menghampiri pintu membuka pintu dan-

Greb

"Maafkan Tete. . .Tete takut papa koo" cicit Tete memeluk ku. Oh aku jadi teringat Taehyung. Hari ini bocah itu tidak berteriak di depan rumah ku. Maka nya pagi ini terasa sangat tenang. Aku pun membalas pelukan Tete dan beralih menatap Bibi Kim yang menunggu di depan kami.

"Maaf nak Jungkook, maaf atas kesalahan Tete kemarin ya. . .karena Tete buku nak Jungkook rusak. . .Ini Bibi akan mengganti buku milik nak Jungkook semoga sangat mirip dengan milik nak Jungkook ya karena saya tidak tau bukunya seperti apa tapi kemarin Tete terus memaksakan diri mencari sampai ketemu karena bocah itu selalu menangis" jelas Bibi Kim.

Aku mengambil buku itu. Dan wow, buku itu sangat mirip dengan punya ku dulu. Aku jadi merasa bersalah dengan Tete walau Tete yang salah tapi begitulah. "Saya sudah memaafkan Tete bi maaf sudah merepotkan kalian saya berterimakasih banyak karena buku ini sangat mirip dengan punya saya sebelumnya" jawab ku sopan.