18 : PERSIAPAN

1.8K 176 8
                                    

Double up yo guys!
Hope u enjoys
Mungkin ini rada rate M
.
.
.
.
.
.
.
.













🐰🐯






"Selamat pagi Daddy~ Daddy ayo bangun!" sapaan pagi Tete terdengar tepat di telinga ku. Aku menebak pasti anak itu tengah berbisik. Tak ingin membuat calon —ehek suami ku menunggu, aku membuka mata ku.

Saat itulah aku bisa melihat wajah bantal Tete yang sangat menggemaskan membuat ku meraih pipi gembil nya dan mengecup nya beberapa kali hingga si empu ny merengek kesal. Aku pun melepaskan nya sebelum Tete menangis dan yah– mengadu ibu ku.

"Pagi Tete—Hoam" sapa ku setelah seluruh nyawa ku terkumpul. Aku langsung menarik tubuh Tete kedalam pelukan ku, mengelus perut nya yang buncit sesekali memberi kecupan di pucuk kelapa nya.

Jujur satu hari tanpa melakukan hal diatas tadi bisa membuat ku gila. Tubuh gempal Tete terlalu gempal untuk dilewatkan. Apalagi pipi bakpao itu. Ingin sekali menggigit nya tapi lagi-lagi aku teringat aduan bocah itu.

"Tumben sekali sudah bangun?" tanya ku yang hanya di jawab oleh anggukan kecil dan senyuman tipis dengan bumbu-bumbu menggemaskan.

"Baby di dalam bum-bum Tete yang menyuruh Tete. Baby ingin mandi bersama Daddy Koo" jelas bocah itu menggelayut manja di dada ku membuat Seagull di bawah sana geli-geli ingin bangun.

"Bilang saja Tete yang mau, kan?" goda ku menusuk-nusuk pipi nya menggunakan jari telunjuk ku. Anak itu langsung saja merona dan membalikkan tubuh nya, menyembunyikan wajah nya di dada ku.

"T—t-tidak! Baby nya yang mau!" pekik anak itu dalam pelukan ku. Aku terkekeh sudah berhasil menggoda Tete. Gemas ngomong-ngomong.

"Tidak usah bohong, baiklah ayo kita mandi bersama! Sudah lama kita tidak mandi bersama" ucap ku akhirnya mengalah, bersiap berdiri membuat Tete akhirnya mau tak mau melepaskan tangan nya.

"Yeyy! Sayang Daddy Koo!" pekik si Tete langsung melompat ke atas gendongan ku membuat ku kalang kabut. Untung aku bosa menangkap nya! Kalau tidak?! Bagaimana? Pecah sudah!

Setelah mandi bersama tanpa melakukan apapun kalau kalian penasaran, kami berdua langsung turun kebawah tak lupa sebelum itu kami memakai pakaian dulu. Dari atas tangga kami bisa melihat Ibu dan Ayah ku di meja makan.

"Pagi Eomma! Pagi Appa!" sapa Tete langsung berlari membuat mata ku melotot. Gila! Anak itu apa lupa kalau dirinya tengah hamil! Kasihan bayinya terkocok-kocok di dalam sana. Untung saja bayi nya kuat dan tidak tertekan di dalam.

"Ah! Kalian sudah bangun" suara ibu ku membalas sapaan Tete, membalas pelukan Tete sebelum memberi kecupan ringan di atas pipi Tete. Sudah biasa memang, tapi aku tak terima!

Masalah nya ibu ku hanya melakukan semua itu pada Tete! Sial! sebenarnya siapa anak kandung nya!?

"Pagi Mom! Pagi Dad! Ya, aku bangun karena Tete membangunkan ku. Dia tumben sekali ingin mandi bersama ku" jelas ku melirik ke arah Tete yang tersenyum ke arah ku.

"Ah! Hahaha— kalau begitu kalian berdua ayo duduk! Mom sedang menyiapkan sarapan, tunggu ya!" aku dan Tete langsung duduk di kursi yang tersisa.

"Jadi, Jungkook hari ini tugas mu pergi ke butik dan toko perhiasan di mall. Kalian cobalah, kalau ada yang kurang hubungi saja Mom" ibu ku mulai membuka suara setelah suapan terakhir nya sudah selesai ia kunyah. Saat itu aku langsung berpikir, apa aku yakin pergi ke mall bersama Tete.

Tᴇᴛᴀɴɢɢᴀ Iᴅɪᴏᴛ || KV [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang