Jeongwoo, begitu orang orang mengenalnya. Tidak banyak memang yang mengenalnya, tapi bagi mereka yang mengenalnya, sosok itu baik dilihat mata ataupun hati.Orangnya manis, tinggi pula, tidak terlalu tinggi sih, namun untuk ukuran lelaki manis dia cukup tinggi, tanya saja Mashi. Selain itu, dia juga punya wajah yang tampan, walau kadang didominasi manis.
Kalau dilihat hati, dia baik, bahkan sangat baik, ramah lagi, tapi kadang suka nangis, dan juga agak random kalau sama teman dekatnya. Selain itu dia juga bisa menjadi orang yang menjengkelkan—
Terlebih ketika memasang wajah meme.
Tapi meski begitu dia mudah membangun suasana, mudah bergaul pula.
Dari segi otak dia tidak sepintar itu dalam akademik, tapi dia cukup hebat dalam sastra, dia juga seorang penggila novel, kerjaannya hanya duduk dikursi taman dengan kacamata dibatang hidungnya, mungkin jika diberikan waktu satu hari dengan novel dia bisa melakukannya.
Selain hal itu.
Jeongwoo juga punya orang yang dia katakan sebagai "my crush" Orang itu tinggi kulitnya putih, bahkan lebih putih dari kulit Jeongwoo. Matanya agak tajam, kadang dingin, tapi kalau sama cewek cantik aja baik.
Crush-nya itu juga seorang pemain basket, sangat cool.
Pernah sekali Jeongwoo memperhatikan crush-nya bermain basket, tapi Jeongwoo berakhir dengan gemetaran sampai hampir mimisan, alasannya sih katanya karena dia liat crush-nya berkeringat saat main basket, baju putih polos yang dipakai crush-nya menempel sempurna dibajunya, agak tembus pandang karena basah air keringat sehingga terlihat lah badan kotak kotak milik crush-nya itu.
Untung saja saat itu kakak osisnya Yoshinori dengan baik hati datang dan menyadarkannya, jadi dia tidak jadi pingsan.
Bagaimana coba kalau Yoshi tidak datang!
Mungkin saat itu dia akan menjadi tertawaan publik karena pingsan didepan crush-nya dan bayangkan bagaimana wajah crush-nya saat melihat Jeongwoo pingsan.
Oh dewa, Jeongwoo tidak dapat membayangkannya. Mau ditaru dimana wajahnya nantinya jika itu terjadi.
Oh ya, crush-nya bernama Haruto.
Terkadang teman dekatnya atau orang yang kesal dengannya akan menyebut Hartono atau Naruto.
Namun Jeongwoo menyebutnya sayang—
Dalam hati.
Jeongwoo itu hidup dari keluarga yang tidak dapat dikatakan berpengaruh, tapi keluarganya hidup bahagia, setiap hari makanannya masih sehat untuk dimakan, seimbang pula. Intinya untuk ekonomi walau bukan orang yang berpangaruh, itu sudah lebih dari cukup.
Kehidupan keluarganya juga tentaram, tidak terlilit hutang atau banyak musuh,
Paling musuhnya saat pilkada saja, setelah itu tidak ada.
Keluarganya juga rendom, ada ada saja kelakuannya, tapi bicara serius keluarga Jeongwoo juga bisa serius.
Tanya saja ayahnya Junghwan yang didatangi waktu masukin foto meme Jeongwoo ke facebook mana ayahnya Jeongwoo di tag lagi.
Walau begitu Jeongwoo bahagia punya keluarga seperti mereka, karena biarpun begitu, keluarganya tetap peduli satu sama lain.
Oh ya, Jeongwoo punya teman yang selalu dia ajak bersama sama kapanpun itu. Namanya Junkyu. Orangnya baik kok, tapi menyebalkan.
Junkyu itu suka sama Jeongwoo, banyak juga orang yang tau. Siapa sih yang gak tau pas dengan jelas jelas Junkyu datang ke kantin terus langsung teriak.
“Hello my baby Jeongwoo, apa kabar hari ini?”
Jeongwoo sendiri bingung kalau ditanya begitu, bagaimana tidak, masalahnya Junkyu bertanya seperti itu seolah mereka belum bertemu hari itu, padahal mereka kan sekelas bahkan satu tempat duduk.
Iya, Junkyu itu teman sebangku Jeongwoo, meski lebih tua empat tahun dari Jeongwoo, tapi Junkyu itu lambat sekolah dua tahun plus gak naik kelas dua kali.
Gak heran sih, soalnya Jeongwoo yang sudah menjadi teman sebangku Junkyu dari kelas dua sd tau gimana Junkyu kalau dikelas.
Ada guru tidur, dikasi tugas malah gambar upin ipin, jam olahrga malah kekantin makan, pas upacara lambat.
Tapi setelah dua kali gak naik yaitu pas tk kecil dan kelas satu sd, Junkyu udah lancar aja sampe sekarang.
Alasannya sih, “Tidak akan pangeran ini menyianyiakan kesempatan sekelas dengan my baby Jeongwoo."
Jeongwoo sudah pasrah, tidak tau harus berbuat apa, dia sudah mengomelin tiap hari si Junkyu, tapi tetap saja tidak ada yang masuk ke telinga Junkyu.
Padahal kan Junkyu itu imut menurut Jeongwoo, lebih baik dia pacaran sama Yoshi yang jelas jelas seumuran sama dia, terus tampan pula, jangan lupa juga dia penerus tunggal perusahan Ajinomoto.
Setidaknya biar Jeongwoo bisa bebas menikmati bagaimana hari hari menyenangkannya setiap melihat crush-nya disekolah.
Ya walau sayangnya dia dan crush-nya beda jurusan, Jeongwoo ipa, Haruto ips.
Iyasih. Haruto goblok.
Kalau gak percaya tanya saja bapak Hanbin selaku guru BK yang sampai dikatain suka sama Haruto gara gara tiap hari kerjaannya nya nyari Haruto.
Padahal kalau bukan demi tugas dan kewajiban maka bapak Hanbin pasti akan menolak.
Soalnya bagi dirinya itu, Haruto bagaikan fisika, terlalu banyak gaya.
—to be continued—
Yoshinoridesu p.s : mungkin cerita ini bakal rajin up. Tapi perchapter itu kurang dari 1k kata.
Selain itu. Tulisannya di cerita ini akan lebih ringan. Gak kayak yang di Dark And Angel yang lebih berat.
Ya hitung hitung biar kalian enjoy bacanya dan saya enjoy nulisnya.
See you next chapter, jangan lupa vote dan komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush | HaJeongwoo
Teen Fiction❝𝐆𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐨𝐦𝐨𝐩𝐡𝐨𝐛𝐢𝐜?❞ ❗PERHATIAN❗ ⚠SAYA TIDAK MENERIMA HOMOPHOBIC⚠ ⚠BXB⚠ ⚠TERKADANG KATANYA AGAK KERAS⚠ ⚠HAJEONGWOO⚠ ⚠SALAH LAPAK SAYA SANTET ONLINE⚠ ⚠AUTHO...