'Katanya masa yang paling indah ada pada masa SMP'
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hujan sudah mulai reda,tapi tidak dengan jalanan kota yang masih padat ini.Ialah Riva gadis kelas 2 SMP yang kini masih dalam bis kota dengan tujuan ke sekolah.SMP IT Al Aziz adalah sekolah yang sudah dipilihkan orang tua nya untuk dia,walau ia memilih SMP dibandingkan pesantren yang sama dengan kembarannya itu tapi masih ada islami nya.
Dilihat jam yang ada di pergelangan tangannya itu menunjukkan waktu masuknya yang kurang dari 10 menit itu akan dimulai.Turun dari bis sekolah ia melangkah dengan hati hati agar seragam yang ia kenakan hari ini tidak kotor.Melewati pintu pagar membuatnya sedikit lega,sebab jalan dari halte menuju sekolah sedikit jauh.Untung kelasnya itu tidak terlalu jauh dari pintu gerbang masuk.Dengan keadaan lantai koridor yang sedikit becek membuatnya berjalan santai menuju kelasnya dengan style jaket hitam dan tangan yang dimasukkan ke jaket menambah kesan cool nya sebagai cewe.
"Assalamualaikum"salam Riva saat memasuki kelas dengan tulisan kelas 8 A Pakistan yang berisi perempuan semua,sudah menjadi peraturan sekolah ini untuk tidak ada yang berbaur dengan lawan jenis selain teman se ekstrakulikuler nya.
"Wa'alaikumsalam Riv"balas teman sebangku nya Riva,Alaya Salshabilla
"Engga niat apa lo nyapa gua"lanjut Alaya sambil menampakkan wajah nya yang cemberut.
"Engga"balas Riva sambil memasangkan earphone ke dalam jilbabnya.
"Lo hari ni kenapa Riv,ada masalah cerita dong ke gua"
"Cuma kurang enak badan aja"
"Hey kita baru buat cerita kok lo udah pada sakit aja sih,engga kayak lapak sebelah yang udah banyak episodenya"
"Engga tau tuh author nya"
"Kalau engga entar siang lo pulang aja deh,engga usah ikut ekstrakulikuler"
"Engga apa palingan nanti siang udah baikan dikit"
Pelajaran pun dimulai,semua siswa memperhatikan dengan seksama tapi tidak dengan Riva,pusing yang di rasanya bakal sembuh itu makin menjadi.Hingga pada jam istirahat semua siswa keluar kelas untuk makan ke kantin,Riva yang membawa bekal itu memilih untuk makan sendiri di kelas.
"Riv serius lo baik baik aja?apa perlu gua antar lo ke UKS?"ucap Alaya yang khawatir akan Riva.
"Gausah Al gua baik baik aja kok,kalo lemas baru nanti gua ke UKS"tutur Riva yang lembut apapun caranya Alaya sudah sangat baik kepadanya sehingga ia tidak ingin merepotkan sahabatnya itu.
"Yaudah kalau gitu gua duluan sama yang lain ya, assalamualaikum"salam Alaya sambil melangkah pergi meninggalkan kelas.
"Heum, wa'alaikumsalam"Riva yang sudah begitu lapar langsung memakan roti buatan ibu nya.
"Astaghfirullah,gua lupa belum cari tugas materi ekskul.Kayaknya ada deh di pustaka"dengan cepat ia langsung menyimpan kembali bekalnya dan segera berjalan sendiri ke arah pustaka,lorong terasa sepi saat istirahat membuat perasaan hati nya itu sedikit gelisah.Hingga akhirnya dia menunduk dengan memeluk sebuah buku dan kotak pensil ditangannya.
"Astaghfirullah"ucap mereka serempak.
"Afwan,apa kamu baik baik aja?"tanya laki laki tersebut seraya mengambil buku dan kotak pensilnya yang ikut jatuh.
"Saya baik baik aja kamu--"ucap Riva yang juga tengah mengambil buku dan kotak pensilnya yang terjatuh.
"Arkaan"tebak Riva dengan posisi melihat secara jelas wajah Arkaan.
"Riva"tebak laki laki bernama,Muhammad Arkaan Arfeen adalah seorang laki laki yang satu ekskul dengan Riva sehingga ia tak perlu sungkan terhadap nya.
"Arkaan dari mana?kok bawa buku?"ucap Riva yang canggung.
"Habis pustaka buat cari tugas ekskul nanti,pasti kamu mau ke sana juga kan?"tanya Arkaan ketika pandangan matanya itu melihat buku yang Riva pegang.
"Heum,kalau gituh saya duluan ya.Aa--itu kotak pensil nya tertukar"Riva yang melihat kotak pensil nya kok berada sama laki laki itu.
"Eh ini saya kembalikan,lagian warna nya juga sama"Arkaan yang merasa malu sebab salah mengambil kotak pensil langsung menggaruk tengkuknya.
"Riv,kamu engga sedang sakit kan"tanya Arkaan dan hanya dibalas gelengan kepala oleh Riva, Riva langsung pergi tanpa melihat kebelakang berbeda dengan Arkaan yang sudah merasa kalau Riva sedang sakit.
Setelah mengambil buku yang berisi materi dari tugasnya itu ia langsung segera mencatat apa yang di perlukan tak butuh waktu lama ia langsung tertidur.
Tok tok tok
"Riva..Riva..bangun dong"panggil seseorang sambil mengetuk keras meja kayu yang dijadikan Riva sebagai sandaran tidurnya.
"Heum"ucapnya sambil mengucek ucek matanya itu.
"Bibir lo pucat tuh,pulang aja sana"
"Eh Raihan,gua engga apa apa kok"
"Dah siap nulis?"tanya Raihan Az Zaheen sambil duduk di sebelah Riva Dan dibalas anggukan oleh nya.
"Kenapa sakit perut juga?"tanya nya lagi Riva yang merasa sudah tak tahan lagi langsung mengatakan iya.
"Minum minyak angin noh,dijamin sembuh dah"
"Sebelum lo nyuruh gua mendingan lo praktekin aja dulu dah"
"Kan gua engga sakit Riv,Lo dulu dong yang coba"
"Hehe terus kalo gua kenapa kenapa gimana"
"Halah buktinya sekarang kan engga kenapa napa"
"Terserah,Han kawanin gua ke UKS yok.Mana tau gua pingsan di jalan kan lumayan ada yang nolongin"
"Lo kira gua babu Lo Riv,enak aja.Tapi karena hari ini gua baik yuk gua kawanin,kalo Lo pingsan tinggal gua seret aja"
"Bodo amat Han gua engga peduli"ucap Riva,ia mulai merasa mood nya itu kembali.Memang Raihan itu pandai dalam mengembalikan mood Riva.Segera Riva mengambil buku dan kotak pensil nya itu melangkah menuju keluar,diikuti dengan Raihan.
"Riva..jangan ngambek dong"teriak nya ketika berada di luar perpustakaan,untung sepi kalau tidak Riva akan memarahinya cowo itu habis habisan.
"Jadi cowo tuh harus mengejar jangan di kejar"balas Riva dengan suara yang agak besar dan langsung kembali berjalan menuju UKS.Dengan segera Raihan langsung mengejar Riva sambil se sekali memanggilnya.Sudah menjadi hal biasa ketika mereka berdua sering bercanda di sekolah,sebab mereka sudah bertemu di ekskul dari kelas 7.Jadi sudah sewajarnya jika mereka berteman dekat.
Assalamualaikum semua ini cerita kedua aku,maaf ya kalo ga banyak.Soalnya ini hasil dari kegabutan author,ini beda cerita ya dari lapak sebelah.Semoga tetap stay ya di cerita ini, jangan lupa di vote dan komen,kalo perlu di follow ya.Wassalamualaikum
Salam Iza 🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhlas
Ficção AdolescenteAr-Riva Humaira seorang wanita yang memiliki kembaran juga dengan nama An-Niva Humaira.Bukan berarti kembar harus sama dalam hal apapun.Mereka hanya dibedakan dengan sifat dan perilaku sisanya ya semua mirip tapi lebih cenderung ke Riva. Riva yang l...