Kyungsoo

556 45 0
                                    

Triiiiiiiing...triiiiing *suara jam wecker
"hummmmm" gumam seorang remaja lelaki mungil dengan malas.

Yap remaja itu adalah Kyungsoo yang selalu akan malas jika tersadar kalau dia harus memulai aktivitasnya lagi yaitu sekolah, betapa tidak baginya sekolah bagaikan neraka versi bumi baginya, dia selalu menjadi korban bully karena perawakannya yang selalu diam,culun dengan kacamatanya. Jangan bicara siapa yang membela,bahkan seisi kelas tak ada yang berani membela karena tak mau jadi korban berikutnya. Memang Kyungsoo adalah anak yang pintar, namun penampilannya yang sulit bersosialisasi dan tampak seperti santapan mudah bagi para komplotan pembully di sekolahan.

"Kyungie...ayo nak bangun, eomma sudah siapkan sarapan,nanti kau terlambat ke sekolah" teriak ibunya dari luar kamarnya
"Nee,Eomma" jawabnya malas

       ********
Kyungsoo berjalan gontai dan tiba di depan gerbang sekolahnya, lebih tepatnya gerbang neraka baginya. Sebenarnya dia sudah tak tahan dengan kondisi ini, ingin rasanya dia pindah sekolah namun dia kasian dengan orang tuanya, mereka hanya keluarga sederhana di kota kecil ini, jika ia pindah sekolah maka ia harus sekolah di kota lain karena di tempat itu hanya ada satu SMU, dan pastinya orangtuanya tidak sanggup menyekolahkannya di SMU kota yang pasti lebih mahal belum lagi biaya hidup atau asramanya.

"bertahanlah Kyungsoo" dia berusaha menguatkan tekatnya dan memasuki area sekolah

Sesampainya di kelas kyungsoo heran karena tak biasanya geng pembully dan lainnya hanya diam, biasanya selalu ada saja yang mereka lakukan untuk mengerjainya. Dengan perlahan Kyungsoo duduk menuju kursinya dan "Damnnn",saat dia menduduki kursinya ternyata kursi itu telah ditukar dengan kursi yang patah sehingga Kyungsoo terperosok ke bawah hingga seisi kelas menertawainya. Dalam hati Kyungsoo ingin menangis,tapi entah hati apa yang dia miliki hingga sesabar itu,

"ngapai kamu duduk di lantai mata empat" ujar salah satu pembully mengejek
"oh apa di lantai lebih dingin ya..haha" ejek yang lainnya
"sialan,dasar sampah" balas kyungsoo geram
"apa kau bilang" tanya siswa pembully berbadan besar marah
"sudahlah sayang,jangan marah,lebih baik kita bawa dia ke tempat biasa,mungkin dia kangen tempat itu" kata siswi centil mencoba memberi saran pacarnya
        *******

Disinilah Kyungsoo sendiri di gudang pemilahan sampah ditinggal oleh kelima pembully yang puas membully Kyungsoo habis-habisan, hingga wajahnya sedikit babak belur,dan ada bau-bau busuk di badan kyungsoo karena ulah mereka yang menuangkan sampah kepadanya (maaf proses pembully-annya aku skip karena aku gak terlalu suka adegan kayak gini bikin aku yang emosi nantinya). Kyungsoo menangis terisak,dia tak tahan dengan kondisi ini terus menerus.

Kyungsoo membolos hari itu, karena seluruh pakaian dan badannya sudah bau dan kotor karena sampah yang mereka tuangkan kepadanya. Kyungsoo terus berjalan sambil menangis hingga dia tersadar telah berada di sebuah jembatan sungai satu-satunya di kotanya itu, dia melihat ke bawah sungai, hingga tiba-tiba timbul dalam hatinya untuk melompat kesana
"apa aku melompat,aku sudah lelah seperti ini,,Eomma,,Appa,,mianhe" dan bluuuuuuur Kyungsoo melompat dari jembatan tersebut.

"eomma,,appa jangan sedih, ini mungkin yang terbaik" dalam hatinya yang sedang berada di ambang sungai.

Saat mata Kyungsoo ingin memejam dia melihat ada seseorang yang berenang menujunya,mungkin hendak menyelamatkannya
"tidaaak,jangan,,jangan selamatkan" pintanya dengan suara tertahan air sungai

Namun orang itu makin dekat dan langsung memeluknya dengan erat.

Dan.... "Kyungie...Kyungie sudah sadar,,dokter anakku sudah sadar" teriak eomma Kyungsoo yang histeris melihat anaknya mulai membuka mata

Dokterpun langsung memeriksa kondisi Kyungsoo
"syukurlah tak ada yang serius,dia baik-baik saja Tuan dan Nyonya" jelas Dokter
"aku dimana?siapa kalian?" ujar Kyungsoo

Semua kaget mendengar itu, dan dokter kembali memeriksanya dan menyimpulkan Kyungsoo mungkin amnesia sementara karena trauma setelah kecelakaan.

"Kyungsoo,anakku kau kenapa,maafkan eomma dan appa Kyungsoo-yaah" tangis eomma sambil memeluk putranya
"Yaaak,,ahjuma kenapa kau memanggil aku anakmu, apa kalian semua gila,,haaah aku mau pergi dari sini" ujarnya kesal
"arhhhhh badanku sakit" dia baru merasakan sakit setelah memaksakan bangun dari bangsalnya
"Nak, sudah istirahatlah,jangan banyak bergerak,kau masih belum terlalu pulih kyungie sayang" ujar eomma khawatir
"anak..aku sudah bilang aku bukaaaaaaan" sergahnya namun shock setelah melihat cermin di depan bangsalnya yang memperlihatkan wajahnya
"aaaakkkkh,wajahkuuuu"

SWITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang