Chapter 6

266 32 8
                                    

Off (POV)

AKU disini menunggu dua Junior itu menyelesaikan lari ya,
Meskipun Gun sepertinya tidakau mendengarkan apapun tentang New tapi aku masih ingin mencoba berbicara lagi dengannya sekali lagi.

Maksudku, mereka mungkin sedang menjalin hubungan tetapi biarkan saja New menjadi lebih mandiri, yaa maksudku menjadi pacar yang penuh kasih sayang itu baik, tetapi gun tampaknya overprotektif pada New.

Oiii..., mereka pergi

" tunggu nong Gun aku perlu berbicara dengan mu, nong siang kau bisa pergi terlebih dahulu" kataku sambil menghampiri mereka berdua.

Sekali lagi Gun mengangguk untuk singto, dan singto pergi tanpa se patah kata pun

" sekarang ada apa lagi phi?" tanya gun saat aku berdiri di depannya.

" dengae Gun menjaga pacarmu memang adalah hal baik, tapi salah jika kau terlalu overprotektif dan...........

" pacar?.. Pacar siapa?" tanya gun dengan bingung.

" ummm itu " aku menjawab dengan menunjuk New padanya yang membuat matanya mebelalak.

" lahhh New???? Jawabannya membuatku bingung.

" lah jadi apa hubungan u dengan New? Aku bertanya karna bingung.

" aku dan New? Hahahahaha..." seru nya dan tertawa, persetan dengan dia yang tertawa, tapi tampaknya dia tertawa tulus.

Melihat dia tertawa
Oii hatiku terasa seperti akan meledak dia terlihat lucu dan menggemaskan saat tertawa.

" phi dia saudaraku" Gun menjawab dan berhenti tertawa.

" oooo..... Saudara... Hah tunggu.. Saudara? Hah?

" bukan biologis phi, tapi kami di adopsi oleh orang yang sama." Gun menjawab dengan menatap wajahku yang tengah bingung.

Oh... Mereka saudara angkat toh" rutukku.

" emm tapi tetap saja nong, jika kau terus melindungi dia, dia tidak akan pernah mandiri, kami disini tidak menyakitinya sebenarnya kami akan disana juga jika dia berada dalam bahaya seperti dirimu yang slalu melindungi dia, akan tetapi penting bagi dia unruk keluar dari situasi seperti ini" kataku menasehatinya lagi dengan nada serius dan tampaknya dia mendengarkan dengan seksama apa yang aku katakan padanya.

"ayo pergi semua hazer dan yang lain telah menunggu," kataku ketika aku melihat dia tak kunjung menjawab.

Kami berjalan menuju para hazer yang lain, bahkan aku melihat tay dan New berbicara cukup nyaman.
Dan singto hanya berdiri disana dengan wajah tanpa ekspresi.
Singto membuat ku merasa sedikt takut.

Kamu semua menandatangani buku catatan mereka bertiga, kulihat banyak yang menulis nomer ponsel mereka di buku catatan nong gun, dan aku mereka sedikit tidak menyukainya.

.......................

Kami semua duduk diruwnhan pertemuan seletah melihat lihat murid baru di kelas kelas untuk mencari tau siapa yang harus di pilih sebagai bukan kampus, kami sudah memilih bintang kampus tapi untuk bulan kampus masih belum.

" Bagaimana dngan singto?? Dia adalah pria tampan. Lee memulai pembicaraan.

" Tapi kepribadian nya seperti tembok bata, maksudku dia itu terlalu kaku, kita mah membutuhkan seseorang yang memiliki ke pribadian yang baik dan menyenangkan". Arm menyuarakan pendapatnya dan semua mengangguk setuju apa yang di katakan arm.

" Bagaimana dengan New?" tanya tay dengan senyum malu malu nya.

" Pacarnya tidak akan setuju." sambung oab.

" Gun itu saudara nya" aku mengoreksi perkataan oab.

" kakak beradik??" tanya earth bingung.

" Tapi mereka tidak mirip?" tambah earth.

" menurutku mereka mirip merek memiliki bibir yang besar dan berair (seksoy)" celetuk oab

" Ya menurutku bibir New begitu montok" tabah earth.

"GUN...."

" kenapa kau menatap bibir gun?"
" kenapa kau menatap bibir New?"

Aku dan tay bertanya bersamaan, aku dan tay juga melototi mereka berdua.

" Bisakah kalian berhenti ? kalian berdua berhenti membahas tentang ciri ciri nong gun dan dan new, seperti kalian akan memakan mereka dengan tangan kosong." suara arm membawa kita semua ke pembahasan awal pada pemilihan calon bulan kampus.

"oh ya lagian juga kalu dipikir pikir new itu sangat pemalu, akutakut dia akan mengalami serangan panik diatas panggung." tambah arm lagi sambil diikuti anggukan dari semua anggota yang ada disana membenarkan apa yang dikatakan arm.

"kepribadian gun tampak cukup baik, maksudku selain cukup baik dia cukup terkenal dikalangan senior lainnya dan mudah tersenyum." komentarku.

" dasar stalker." oab berkomentar, membuatku melototinya lagi. dia ini membuatku benar benar kesal.

" itu bukan ide buruk, maksudku dia cukup populer dikalangan kita senior nya juga ah.... sudah diputuskan." kata arm dan semua nya kembali mengangguk.

"jadi minggu depan kita akan membicarakan dengan nong Gun. kata Lee dan semua setuju.

" Ahhhhh... gaes ini hari jumat mari kita pergi ke club, dan malam ini apakah kalian akan ikut semua? aku bertanya.

" yaaaaaa........" kata mereka semua serempak.

GUN (POV)

Setelahh mendapat semua tanda tangan dari para senior kami bertiga menuju perputakaan karena kami tidak ada kelas apapun.

apa yang dikatakan phi off benar benar membuatku berfikir apakahh aku benar benar terlalu protektif terhadap new?

" Kau dan phi tay sepertinya berteman sekarang?" Tanya singto pada New dan membuatku kembali dari lamunanku.

" Ummmm dia sebenernya lumayan cukup baik dan saat kalian berlari tadi dia bertanya apakah aku punya masalah lain yang membuatku takut." jawab New dengan wajah cerah tersenyum.

Sepertinya dia suka pada phi tay, hmmm apakah aku memang terlalu protektif?.

" Ahhh.... Ohh ya gun malam ini kamu harus datang ke club ada begitu banyak dokumen kerja yang perlu kamu cek sekali lag" kata singto membuyarkan lamunanku.

Sudah hampir 2 minggu sejak terakhir kali aku pergi untuk memeriksa semua hal dan sekarang aky harus kesana hari ini

................

* Di club *

Kami memasuki melalui pintu utama dari pada pintu belakang, karena aku perlu mengumpulkan beberapa file dari sini.
Cahaya dari papan nama itu bener bener terlalu teranf tertulis "ILUSI" dengan huruf tebal besar.

" Ummm singto" aku memanggil singto sebelum masuk karena disini terlihat lebih terang.

Dia hanya melihat dan menungguky untuk melanjutkan

" Apa menurutmu aku terlalu protektif?"

" Tentu saja kamu terlalu protektif pada New" tiba tiba off memotong pembicaraan ku entah dari mana dia muncul.

" Ahhh ya amupun... Silahkan masuk dan makasih meluangkan waktu untuk menjawab dengan tiba tiba." aku menjawab dengan ejekan secara langsung.

"Apa aku benar? ..... Pada titik tertentu mereka akan menjadi terlalu bergantung padamu itu tidak baik tetapi itu bukan urusanku." tambahnya

"Aku pikir aku akan mengubah sedikit demi sedikit sikapku dan......" aku menjawab dan dia hanya mengangguk.

Kami berhasil masuk, dan singto berjalan pergi terlabih dahulu ke kantor dan sementara aku pergi ke bar untuk mengambil file file itu.
Setelah mendapat semua file yang di butuhkan aku segera ke pintu rahasia yang dekat dmwgan kamar mandi.

💚💚💚💚💚

Dented (OffGun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang