Happy reading.
Haruto. Lelaki yang akhir-akhir ini dicurigai oleh Hyunsuk. Terlalu banyak pertanyaan yang ingin dilontarkan olehnya, namun Haruto seakan enggan untuk menjawabnya.
Setelah kejadian beberapa hari yang lalu. Haruto menjauh dari Hyunsuk. Ia tau pemuda bermarga Choi itu pasti akan menghujaninya beribu pertanyaan. Ia sangat tau tentang itu.
"Haruto"
Dengan berlari kecil, Haruto meninggalkan Hyunsuk yang sempat memanggilnya.
Lagi-lagi Haruto terus-menerus menghindari Hyunsuk.
𝐞𝐦𝐩𝐭𝐲 ' ᴄʜᴏɪ ʜʏᴜɴꜱᴜᴋ
"Choi Moonhee, aku ingin berbicara dengan mu"
Malam ini, Hyunsuk mengunjungi Cafe tempat Moonhee bekerja. Karna ia tak ada kerjaan di rumah, lebih baik ia pergi ke Cafe tempat kerja sahabatnya itu.
"Ada apa? Tunggu aku selesai bekerja ya, tenang saja setelah ini selesai"
"Baiklah, aku memesan Coffee Latte"
"Tunggu sebentar, akan ku buatkan"
Sembari menunggu pesanannya, Hyunsuk asik scroll aplikasi Instagram-nya. Jari-jari mungilnya terhenti saat melihat foto perempuan yang ia kenal.
"Haha, kau tetap cantik ya"
Tak sengaja, tangan mungilnya memencet tombol berbentuk love itu.
Terlihat salah satu perempuan duduk dikursi yang kosong di depannya. Moonhee dengan setelan baju kerjanya dan membawa nampan yang diatasnya terdapat Coffee Latte pesanannya.
"Kau ingin berbicara tentang apa?"
"Kau pasti bisa menebaknya hee"
"Haha, baiklah──silahkan cerita"
"Akhir-akhir ini aku selalu curiga dengan Haruto"
"Lelaki yang sempat bertemu di desa itu?"
"Iya, kenapa bisa dia ada disana, dan──ia berlari saat kita ingin memasuki rumah Yoora, ada apa sebenarnya?"
Hening. Moonhee tengah berkutat dengan pikirannya.
"Sebenarnya──aku tau semua tentang itu"
"Kenapa kau baru bilang? Kau selalu saja menyembunyikan semuanya"
"Aku hanya butuh waktu yang tepat"
"Persetan dengan itu semua, ayo jelaskan semuanya padaku!"
"Haruto, lelaki Jepang itu kenal dekat dengan Yoora, mengapa bisa begitu? Karna, paman Haruto yang punya rumah itu"
Flashback On.
Sore hari saat pria tua berkebangsaan Jepang itu melihat sosok perempuan yang tengah duduk disalah satu bangku taman di desa tersebut. Pria itu──paman Haruto──menghampiri perempuan yang terlihat acak-acakan.
"Permisi Nona"
"Ah iya pak, ada apa ya?"
"Kau terlihat acak-acakan, dan sepertinya aku belum pernah melihatmu disekitaran sini, apa kau penduduk baru desa ini?"
"Tidak pak, saya tidak punya kerabat di desa ini, saya pergi dari rumah saya di kota, dan entah kenapa kaki saya membawa saya menuju desa ini, saya bingung harus bagaimana pak"
"Ah begini saja, kau tinggal di rumah ku, keluarga ku berkumpul disana semua, mari ikut. Aku tidak ada niatan jahat kok, aku hanya ingin membantu kau. Oh iya panggil aku paman saja ya"
"Baiklah paman, maaf merepotkan"
"Tidak apa, ayo"
Yoora pun menuju rumah yang terlihat kuno namun tetap bagus itu.
"Ayah pulang"
"Wah kau sudah pulang rupanya, eh ini siapa?"
"Ah ini, ayo perkenalkan dirimu, paman juga belum sempat menanyakan nama mu tadi"
"Perkenalkan saya Yoora, saya pergi dari rumah, dan saya juga tidak tau alasan saya pergi ke desa ini, saya tak punya kerabat sama sekali disini"
"Jadi bu, apa boleh Yoora tinggal disini?"
Paman tersebut bertanya kepada istrinya, ia meminta izin istrinya untuk Yoora tinggal disini.
"Boleh kok, mulai sekarang kau tinggal disini saja ya nak. Yasudah kalau begitu kau ganti baju dulu ya, ada beberapa baju yang Ibu punya tapi sudah kekecilan, jangan lupa mandi juga, besok mari kita berbelanja pakaian"
"Ah terimakasih banyak bi, maaf merepotkan"
"Tidak apa, dengan adanya kau disini, anak Ibu sama Ayah tidak kesepian. Oh iya, panggil Ibu-Ayah aja ya, jangan panggil Bibi-Paman"
"Baik bu"
Setelah beberapa bulan tinggal di rumah kuno itu, ternyata mereka punya keponakan, namanya Haruto.
Mulai saat itu, Haruto dan Yoora kenal dekat, Haruto menganggap Yoora seperti kakaknya sendiri, begitupun sebaliknya dengan Yoora.
Yoora menceritakan semua kehidupan masa lalunya, betapa terkejutnya Haruto saat tau bagian dari semua kehidupan masa lalu Yoora ada Choi Hyunsuk, yang mana ia adalah teman Haruto.
Setelah tau semuanya, Haruto merasa iba dengan Yoora dan juga Hyunsuk. Tapi ia tak bisa apa-apa selain menyemangati Yoora.
Flashback Off.
"Jadi seperti itu rupanya, mengapa Haruto tak pernah bilang kepada ku ya?"
"Ya mana aku tau, tanya saja ke Haruto"
"Bagaimana mau tanya, aku memanggilnya saja ia dengan cepat kabur"
"Sabar ya, semua masalah ini pasti akan selesai"
𝐞𝐦𝐩𝐭𝐲 ' ᴄʜᴏɪ ʜʏᴜɴꜱᴜᴋ
Hai, aku balik hehe. Gimana sama chapter ini?
Ada yang masih belum ke ungkap, jadi tunggu next chapter ya. Jangan lupa vote dan komennya juga.
Kalian pasti tau cara ngehargai penulis kan?
Oke bye, see u next chapter.
©millchae

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐞𝐦𝐩𝐭𝐲 | 𝐜𝐡𝐨𝐢 𝐡𝐲𝐮𝐧𝐬𝐮𝐤
Разноеft. Choi Hyunsuk Sebelum memulai hariku, Tanpa berpikir aku melihat bayanganku dicermin begitu kosong, Seolah-olah tidak ada apa-apa disana. ©millchae