00 part 2

15 3 0
                                    

"APA YANG KAMU LAKUKAN TERHADAP KAKAKKU!". Mendengar kalimat yang terlontar kepada Lica membuat amarah Lica memuncak.
Pertanyaan yang ditunjukan kepada laki-laki itu tidak dijawab dengan semestinya. Kemudian dia mengeluarkan pistol yang mengarah ke Lica
Dorrr!................
.
.
.
.
.
.
.
.
Secara refleks Lica hanya memejamkan matanya.

Tiba-tiba seorang laki-laki memakai setelan jas hitam melindunginya dengan cara memeluk tubuh Lica dengan erat.

Peluru yang dilontarkan laki-laki bertopeng meleset hanya mengenai lengan laki-laki yang melindungi Lica.

"Cih, ternyata tidak kena. Menyebalkan!"
Triit..tritt..trit...
Suara ringtone yang samar-samar ternyata berasal dari heandphone milik laki-laki bertopeng itu.

"Halo.....Ada apa? Ha.......kenapa gak sekalian aja? Cih....baiklah, yang penting kau harus membayar lebih"

Setelah menelepon laki-laki bertopeng langsung memandang dengan ekspresi menyebalkan dan kesal kearah Lica dan laki-laki yang melindungi Lica.

"Nyawa kalian sekarang kubiarkan selamat. Tapi khususnya kau Si adiknya Arvin, jika kau mau membunuhku akan kutunggu sampai kau kuat."
"Karena seseorang yang kuat akan lebih enak jika dibunuh menggunakan PISTOL kesayanganku ini. CAM KAN ITU! Sampai bertemu lagi adiknya Arvin!"
Kata penjahat itu sambil melompat pergi menuju salah satu jendela yang berada di ruangan tersebut.

Kalimat demi kalimat yang Lica dengar membuat ia makin benci serta amarah dan balas dendam untuk membunuhnya makin memuncak. Berharap Lica dapat mengejarnya tapi tindakannya langsung dihentikan oleh laki-laki yang melindunginya.

"Lica jika kamu mau membalaskan dendam kepadanya hanya ada satu-satunya cara yaitu kamu harus dengarkan perkataanku dan kita bangun rencana bersama-sama"

"Sebelum itu, aku mau tau siapa dirimu dan kenapa kamu melindungiku?"

"Namaku Sam, aku adalah sahabat sekaligus rekan kerja dari kakakmu. Lalu alasan kenapa aku melindungimu karena aku menerima permintaan Arvin sebelum ia terkena tembakan"

"Lalu apa yang terjadi disini? Kenapa hanya kak Sam yang masih hidup?"

"Aku dan kakakmu berada disini karena sedang menyelidiki kasus yang sebenarnya tidak boleh diselidiki lebih lanjut. Tapi kakakmu bersikeras untuk menuntaskan kasus ini sampai ke akar-akarnya supaya tidak ada banyak lagi korban berjatuhan. Dengan bukti serta informasi yang ditemukan oleh kakakmu dengan kemampuan yang hebat itu, ia mampu menemukan tempat dalang dibalik pembunuhan. Aku dan kakakmu langsung menuju tempat tersebut, tapi harapan untuk melindungi orang-orang pun hilang karena salah satu informasi yang kakakmu cari ternyata salah. Kami berdua terjebak, padahal hanya satu orang yang melawan kami. Kekuatan yang dimiliki musuH yang menyerang kami sangat kuat, kami tidak mampu melawannya. Lalu kami bersembunyi diruangan, tiba-tiba telepon terus-terusan masuk dari heandphone kakakmu. Kemudian orang itu menemukan kami, tadinya dia mengarahkan pistol kepadaku tapi kakakmu melindungiku dan menyampaikan sebuah pesan 'Aku serahkan adikku kepadamu, Sam'. Aku dengan nyali yang sudah ciut akhirnya pergi meninggalkannya dengan maksud untuk memanggil bala bantuan. Aku terkejut karena saat aku memanggil bala bantuan, kamu muncul. Teringat pesan dari kakakmu aku langsung melindungimu dengan sekuat tenaga. Sungguh bodohnya diriku melindungimu hanya dengan memelukmu saja, tapi untung peluru tadi meleset. Jika tidak aku akan gagal melindungimu"

"Aku mengerti dan Terima kasih banyak kak Sam"
Mendengarkan cerita dari Sam, secercah harapan kembali menyinari kehidupan Lica. Sekarang ia mempunyai tujuan yang harus digapainya dengan jalan apapun itu yang penting ia harus balas dendam.

"Ini hardisk dari kakakmu. Dia memberikan kepadaku sebelum kemari. Sepertinya memberikan hardisk kepadaku adalah rencana cadangannya. Sekarang sudah ada kamu, ku berikan hardisk ini kepadamu. Hardisk ini berisi informasi dari kasus yang akan dipecahkan oleh kakakmu"

"Baiklah kuterima hardisk ini"
"Ingat Lica! Jangan sampai hardisk ini jatuh ke tangan musuh. Jika ini jatuh ke tangan akan sangat berbahaya"
"Aku mengerti"

Ninu..ninu...ninu...

Suara sirine ambulans serta mobil polisi datang.
Bala bantuan yang dipanggil oleh Sam akhirnya tiba walaupun sangat terlambat karena terhalang oleh hujan yang mengguyur daerah ini tanpa henti.

Kakaknya yang di tunggu untuk datang menjemput dan memberikan selamat atas kelulusannya sudah tidak bisa datang lagi dan tidak pernah bisa dilihat lagi karena kejadian tragis hari itu.
Seakan semua apa yang dia kerjakan selama ini dengan sepenuh hati demi kakaknya sirna ditelap oleh kesedihan yang mendalam.

Tapi mulai dari itu ia bertekad untuk mencari dalang pembunuhan dibalik kematian kakaknya yang tidak wajar.

Hari demi hari, tahun demi tahun dia mempersiapkan rencana dan perbuatan yang menurutnya perlu untuk melakukan BALAS DENDAM.
Akhirnya semua persiapan yang sudah terencanakan tiba, tinggal menunggu waktu dan keadaan sampai bom pembalasannya meledak dengan semestinya.

DiolitasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang