43.

2.3K 111 1
                                    

"mungkin suatu saat nanti, kita akan seperti orang asing"

~Putri Cantika~

👑👑👑

Putri memasuki salah satu toilet. Jam istirahat sudah berbunyi, tetapi putri ingin buang air kecil terlebih dahulu. Kedua temannya sudah duluan ke kantin. Putri keluar dari bilik toilet, dan membernarkan letak bando berwarna merah. Saat akan akan keluar toilet, kakak kelas putri datang dan menghadang putri berserta antek-anteknya.

Salah satu dari mereka ada murid baru. Putri sudah mengetahui nama kakak kelasnya. Clara Wilson. Putri juga dengar perkataan dari Hana. Bahwa si Clara itu 'mantan pangeran' itu pun para siswa SMA Pancasila sudah mengetahuinya.

"Lu pacarnya pangeran, iya?!"

"I-ya kak," jawab putri dengan gugup.

"Lu tau kan gw siapa-nya pangeran?"

"Mantan, kak," jawab putri dengan lugunya.

Clara melotot mendengar itu. Ia maju satu langkah tepat di depan putri.

"Ingat! gw bakal rebut pangeran kembali!"

"Pangeran enggak bakal mau sama kakak lagi. setelah kakak tinggalin pangeran begitu saja," kata putri dengan beraninya. Tak ada kata takut di kamus putri sekarang, Hana sudah mengajarkan Putri untuk kuat.

"Udah berani, ya, lu?!" Clara hendak menampar pipi Putri, tetapi putri sudah memegang lengan Clara. Putri menghempaskan lengan Clara begitu saja.

"Plis kak, kakak jangan rebut pangeran dari kakak. Meskipun kenyataannya pangeran enggak bakal balikan lagi sama kakak. Aku tau, pangeran udah kecewa sama kakak. Dia udah benar-benar lupain kakak," ujar putri.

Clara terdiam sejenak lalu terkekeh sinis. "gw yakin, Pangeran itu masih suka sama gw," Clara berjalan menuju antek-anteknya. Sebelum meninggalkan putri, Clara mengatakan sesuatu. "Dan tunggu aja tanggal permainannya. gw yakin yang bakal gw menang,"

Setelah Clara berserta antek-anteknya sudah pergi meninggalkan toilet. Putri bersandar di dinding toilet.

"Aku takut kalo kak Clara bakal merebut pangeran kembali," putri menghapus air mata yang entah sejak kapan menetes.

"Tapi aku bakal berjuang, demi hubungan aku Sama pangeran."

Putri keluar dari toilet. Entah kenapa moodnya untuk ke kantin sudah hilang. Putri berniat untuk ketaman belakang sekolah. Ia sudah sudah mengirim chat kepada Dita. Mengatakan bahwa ia tak ingin ke kantin.

Putri menduduki salah satu bangku yang ada di taman belakang sekolah.  Kedua matanya terpejam, lalu menghembuskan nafasnya.
Seperti ada yang menduduki bangku di sebelahnya. putri membuka kedua matanya dan melihat ikhsan, anak kelas IPA 2.

"Ngapain lu di sini?"

"Cuman pengen aja. Kalo kamu ngapain kesini?"

"gw mau ngomong sesuatu sama lu,"

"Apa?"

"Jadi begini, sebentar lagi kita mau naik kelas 11. Nah, kak Alif selaku ketos. Dia mau kita buat calonin sebagai ketua OSIS dan wakil osis Kira-kira lu mau enggak?" Ujar ikhsan.

Ini lah yang ia inginkan sejak menduduki bangku SMP, menjadi ketua OSIS dan wakil osis.

"Boleh."

"Ok, nanti gw bilang ke kak Alif buat daftar." Ikhsan berdiri dari duduknya.
"gw balik dulu ke kelas, mau belajar buat ulangan nanti."

Putri mengganguk. Selepas ikhsan pergi, tak lama muncul lah sosok pangeran. Pangeran duduk di mana ikhsan tadi mendudukinya.

"Pangeran, aku mau ngomong sama kamu. Tapi kamu harus jawab pertanyaan aku." Ujar putri.

Putri sengaja memanggil pangeran untuk ketaman belakang sekolah. Untuk membicarakan hal penting.

"Boleh, Emang kamu mau ngomong apa?" Pangeran mengubah posisi duduknya menjadi menghadap langsung putri.

"Kamu ada hubungannya apa sama kak Clara? Bukan aku cemburu sama kamu. Tapi aku ingin tau dia siapa-nya kamu. Lalu, bukannya kamu anti banget sama yang namanya perempuan? Bahkan kamu enggak menepis tangan kak Clara pas dia menyentuh lengan kamu?" Ujar putri.

Pangeran terdiam. Entah kenapa lidahnya serasa tidak bisa di gerakkan.

"Tidak, aku tidak ada hubungan sama Clara." Bohong pangeran dengan setengah gugup.

Putri tau bahwa kekasihnya tengah berbohong.

"Plis, kamu jangan bohong. Meskipun kebohongan akan terungkap juga. Aku enggak mau punya pacar pembohong."

Pangeran menatap putri serius. "Aku bakal mengakui. Memang, dulu aku pernah berpacaran dengan Clara. Tetapi, hubungan aku sama dia cuma 2 tahun aja. Clara tinggalin aku, dia lebih memilih lelaki lain. Tapi, aku enggak ada rasa lagi sama dia." Ujar pangeran menjelaskan.

"Oh, gitu,"

Pangeran mengambil lengan putri. Dan menatapnya dalam.

"Percaya lah aku enggak ada rasa maupun cinta lagi ke dia. Aku udah terlanjur cinta dan sayang sama kamu."

|
Tbc

Next part selanjutnya 👑

PUTRI & PANGERAN[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang