Malam ini terasa mencengkam. Semua orang beradu argumen. Entah apa yang disalahkan, bahkan aku juga tak paham. Tapi sebentar, mengapa tampak berwarna disini? Netraku masih berfungsi?
"MENGAPA KAU TERUS MENYALAHKANNYA?! DOSA APA YANG ANAKKU LAKUKAN PADAMU?"
Teriakan yang diikuti dengan isakkan itupun terasa tak asing. Benar, itu Bunda. Tapi dia kenapa? Mengapa dia memarahi ayah? Yang membuatku kehilangan fokus adalah anak berusia sepuluh tahun yang sedang terkapar disamping bunda.
"ANAK ITU TAK BERGUNA. PEMBAWA SIAL, TAK PANTAS HIDUP DIDUNIA,"
Teriakkan Ayah menggema sampai penjuru ruangan. Dan itu membuat seorang anak kecil ketakutan dan bersembunyi dibalik badan ibunya.
Saat aku tatap anak itu aku teringat dengan kembaranku. Hai apa ini kembali ke masa lalu?
Ya aku masih tenggalam dalam kebingungan. Belum sempat menemukan jawaban sebuah cahaya berhasil membuatku membuka mata. Ahh, rupanya aku hanya bermimpi.
_____________
Hai aku back dengan cerita baru, Dibaca ya. Jangan lupa Vote dan Commentnya. Aku tunggu jejak kalian. terimakasih. latarnya dark mood ya, agar lebih mencengkam 😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Akromasi
FanfictionWarsa dua ribu, tepat lima belas semptember sang puan menghirup nafas pertamanya. Bayi mungil berdarah Eropa - Indonesia ini bisa terbilang lahir dengan sempurna. Tanpa ada cacat ditubuhnya. Namun, satu dasawarsa berselang sebuah kemalangan menimpa...