Kosakata bahasa France :
1. Ennuyer/Ennuyez ㅡ Bosan atau membosankan
2. Bon-Zhoor/Bonjour ㅡ Halo atau sapaan umumE⚫D⚫I⚫T⚫H
Suasana kafe minggu ini cukup ramai, banyak sekali para pelancong yang datang dari luar negara. Cahaya mentari pagi menyapa halus kulit putih gadis yang tengah terduduk di salah satu meja kafe dengan secangkir moccachino di depannya. Dia menyeruputnya lalu menghembuskan napas berat, matanya sedikit sayu seperti orang kurang tertidur.
Gadis itu duduk tepat di sebelah jendela besar kafe karena hanya meja itulah yang kosong saat ini, orang-orang yang singgah di kafe ini tidak ingin duduk dekat jendela, alasannya hanya satu, cahaya matahari yang dapat membakar kulit. Mereka orang-orang kelas atas dan pastinya kulit mereka akan sangat terawat.
Ting...
Sebuah bunyi notifikasi pesan masuk. Gadis itu hanya terdiam, menikmati paginya dengan duduk manis di sebuah kafe di temani oleh secangkir moccachino. Tak lama dari itu, suara notifikasi pesan itu terdengar bersahutan. Gadis itu menggapai ponselnya kasar lalu menarik napas panjang. "Mau apa sih?! " ketusnya dengan jari jemari yang sedang membuka salah satu aplikasi pesan online, dan tertampanglah nama dan pesan yang di terima.
Edith Adeline : Jac, aku ennuyer.
Edith Adeline : Jac, apakah kau sudah mencarikan bahan lukisan baruku?
Edith Adeline : Jac, aku ennuyer.
Edith Adeline : Sore ini juga aku ingin kau membawa remaja laki-laki tampan dengan peeut kotak-kotak!
Edith Adeline : *Perut, maaf typo😊
Irene menghela napas panjang lalu sedikit memalingkan wajahnya menghadap jendela. Setidaknya, ia tadi telah sedikit tersenyum hanya karena membaca pesan terakhir kembarannya itu. Dasar Edith.
Jacquelin Irene : ...
Irene menjawab asal pesan Edith. Dia termenung sejenak hingga seseorang remaja laki-laki berkaos putih mendekatinya dan duduk tepat di depannya. "Bon-Zhoor, bolehkah aku duduk di sini? tidak ada tempat duduk yang tersisa, hanya di sini, di depanmu tentunya. " ucapnya dengan senyum tipis pada bibirnya.
Irene hanya menatapnya dengan anggukan kecil sekilas lalu tersenyum simpul dan kembali memainkan ponselnya.
Ting...
Lagi-lagi suara notifikasi pesan masuk kembali hadir. Irene berdecak sebal, apasih maunya Edith? dasar menyebalkan. Laki-laki itu terberdeham pelan, "Namamu siapa? "
Edith Adeline : Jac, ayolah.Edith Adeline : Ku mohon, bawakan aku remaja laki-laki sore ini. Aku ingin melukis ***nya, ku mohon, Jac.
Edith Adeline : Nanti akan ku berikan salah satu lukisanku dan akan aku simpan di dinding kamarmu, aku janji, Jac.
Irene yang sedang membaca pesan dari Edith langsung bergidik ngeri, maksudnya apa ingin melukis ***nya? dasar aneh. Laki-laki itu kembali berdeham, "Apakah kau sedang sibuk? "
Irene tersentak, hampir saja ponselnya jatuh. Irene menatapnya sebal, lalu menyeruput moccachino panasnya yang kini telah menjadi hangat. "Maaf, bisa kau ulangi ucapanmu? aku sedang tak fokus berbincang, " jawab Irene dengan jari jemari yang masih merangkai kata di atas layar ponsel.
Laki-laki itu menangguk, "Namamu siapa? perkenalkan, aku Adict pemilik butik di depan jalan sana. " jari telunjuknya mengarah pada sebuah butik besar di depan jalan.
Irene menangguk pelan sambil tersenyum manis yang di buat-buat, akhirnya ia tahu apa yang akan ia buat pada laki-laki di depannya. Irene menjabat tangan laki-laki itu dengan semangat, "Kenalkan, aku Jacquelin Irene, tapi kau bisa memanggilku Irene. "
Jacquelin Irene : Diam! jangan spam pesan seperti itu, berisik.
Jacquelin Irene : Awas kalau kau spam pesan lagi!
Irene menghela napas panjang, dasar Edith, menyebalkan! tak lama suara notifikasi pesanpun muncul dengan kesal Irene melihatnya dan mendapati satu pesan dari Edith.
Edith Adeline : Oh, ayolah. Aku sudah tak tahan ingin melukis, aku sangat bosan.
Jacquelin Irene : Aku, sudah mendapatkannya. Kau tunggu saja.
Jacquelin Irene : Tapi, apakah kau yakin akan melukis ***nya? apakah kau sudah hilang akal?
Edith Adeline : Yah, aku yakin dan aju ingin, ahhaha.
Edith Adeline : Aduh, typo😄
Irene membalas beberapa pesan Edith saat ia dan Adict sedang mengobrol bersama. Pelayan datang dengan nampan berisikan penuh makanan mahal dan juga minuman mahalnya, Irene terpaku, ada wine di sana, apakah laki-laki ini akan mengajaknya mabuk? oh tidak, itu tidak boleh terjadi.
2 Piring berisikan cheesecake dan juga 1 botol wine tertata di atas meja dengan rapi. Irene meneguk salivanya dengan susah payah, cheesecake ini adalah menu termahal di kafe ini.
Irene menunjuk botol anggur yang ada di depannya dengan ragu, jari telunjuknya saja terasa sangat lemas saat menunjuknya. "Hey, apakah kau ingin mengajak kumabuk? aku menolaknya. " ucap Irene dengan nada naik satu oktaf, Adict itu terkekeh pelan lalu menggapai botol anggur itu dan ia letakan di samping piringnya.
Adict menuangkan minuman wine itu ke dalam gelas kecil di depannya lalu ia minum dan habis dalam satu tegukan saja. Dia tersenyum tipis dengan kepala yang menggeleng pelan, "Bukan, itu bukan untukmu. Dan aku tidak akan mengajak gadis muda sepertimu untuk mabuk, aku sengaja memesan ini karena cuaca pagi ini terasa sangat dingin dan aku lupa membawa jaket. "
Irene mendekatkan wajahnya pada wajah Adict hingga hanya berjarak 5 sentimeter saja. "Apakah kau ingin bermain denganku, sore ini? " dia mengangguk dan itu membuat batin Irene bersorak penuh kemenangan.
"Kita mau kemana?
"Club atau, Bar mungkin, haha. " balas Irene cepat dengan tawa kecil di akhir kalimatnya.
Dengan semangat Irene bangkit dari kursinya lalu menarik lengan Adict yang sedang menyendok kan cheesecake nya dan langsung terjatuh ke lantai begitu saja karena lengannya langsung di tarik paksa oleh Irene. Mereka berjalan keluar setelah Adict membayar makanan dan minuman yang ia pesan, mereka berhenti di parkiran dan langsung menaiki salah satu mobil mewah yang tertata rapi di sana. Lamborgini kuning, yah itu pilihan Irene sebenarnya. 15 menit berlalu mereka sudah sampai di depan sebuah club besar kota Paris.
"Wine 2 gelas! " teriak Irene semangat saat mereka berdua beru saja duduk di meja depan bartender. Dua gelas kecil wine itu tersaji di depan mata, Adict menatap aneh pada Irene, bukannya dia tak ingin mabuk? tapi kenapa dia mengajaknya datang kemari? aneh.
Selagi Adict termenung, dengan gerakan lihai sebelah tangan Irene menaburkan obat tidur pada wine milik Adict dan saat Adict meminumnya, dia merasakan bahwa tiba-tiba saja matanya memburam dan, terlelap.
E⚫D⚫I⚫T⚫H
Sebenarnya, apa rencana Irene untuk laki-laki bernama Adict itu?
Apa yang sebenarnya ingin di lukis Edith? wajahnya? matanya? halisnya? hidung mancungnya? atau, apalah terserah Edith saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
EDITH : GADIS PEMBUNUH
Mystery / ThrillerAUTHOR SEDANG KEJAR PROJECT 2 Edith berarti yang memiliki, sedangkan Adeline berarti kebebasan. Seperti namanya, di memiliki kebebasan terhadap apapun yang ingin dia lakukan, yang ingin dia lakukan hanya satu, melukis orang-orang yang telah menggang...