🎬 baby blue

1.8K 144 4
                                    

content warning: injury

-----

Yeosang mengunci layar ponselnya lalu beranjak bangun dari kasurnya. Dalam hati ia cemas dengan keadaan kekasihnya yang mengalami cedera waktu latihan tadi pagi. Apalagi saat kejadian Jongho jatuh tadi, Yeosang sedang melakukan jadwalnya sebagai MC.

Ketika Yeosang sampai di ruang tv, ia mendapati Jongho sedang duduk di sofa, menunduk sambil menatap ponsel di tangannya. Yang lebih muda menengadah saat merasakan kehadiran manusia lain di ruangan itu. Bibirnya mencebik, dengan hidung yang sudah semerah buah ceri dan mata yang sedikit berair. Kaki kirinya kini terbalut oleh gips.

Yeosang masih berdiri di ujung lorong yang menghubungkan ruang tv dengan kamar-kamar mereka. Sepasang kekasih itu saling tatap, namun tidak ada yang memulai pembicaraan. Dorm yang mereka tinggali kini lenggang, hanya ada mereka berdua. Penghuni dorm yang lain menjalani jadwal individu, sebagian yang lain masih memiliki jadwal training rutin.

Kontak mata mereka terputus ketika Jongho menunduk, dengan cepat mengusap air matanya. Si lelaki Kang mendekat ke arah si manis lalu berlutut di hadapannya, menatap wajah kekasihnya yang kini memerah sepenuhnya karena menahan tangisan.

Yeosang menggenggam tangan Jongho yang ada di pangkuannya, mengusapnya perlahan seraya berkata, "nangis aja, jangan ditahan."

Namun Jongho menggeleng, tetap tidak mengeluarkan sepatah katapun.

Yeosang menghela nafas pelan, lalu beralih duduk di samping Jongho. Satu tangannya ia gunakan untuk merengkuh Jongho ke dalam pelukannya, sedangkan tangan lainnya menggenggam erat jemari Jongho.

"Nggak ada yang lihat, Sayang. Jangan ditahan," ujar Yeosang.

Dan dengan demikian, satu isakan kecil keluar dari bibir mungil Jongho, disusul isakan-isakan lainnya. Ia menangis, menyembunyikan wajahnya di dada Yeosang. Tangan kekasihnya itu menggenggam erat jari-jari Jongho.

Suara jam dinding ruang tv mengiringi isak tangis laki-laki manis itu. Yeosang masih tak bersuara, hanya menepuk-nepuk bahu Jongho dengan satu tangannya yang melingkar, memeluk tubuh kekasihnya.

Jongho berusaha menghentikan tangisannya ketika ia bisa merasakan baju bagian depan Yeosang telah basah oleh air matanya. Ia mengangkat wajahnya, memberi sedikit jarak dari dekapan kekasihnya.

"A-Aku ngerusak semuanya," suaranya bergetar, dua mata bulatnya yang kini berlinang air mata menatap Yeosang.

"Kenapa kamu bisa punya pikiran kayak gitu?" tanya Yeosang.

"Kakiku cedera... K-kata dokter aku g-gak boleh nari dulu setidaknya dua bulan." ujar Jongho.

"Apa kamu juga nggak akan nyanyi di atas panggung?"

"Kata manajer-nim, a-aku masih boleh ikut manggung dan nyanyi, ta-tapi nggak boleh ikut nari."

Yeosang membawa kekasihnya itu dalam pelukannya. "It's okay. Gak papa, emang waktunya kamu istirahat," bisiknya.

Jongho menggeleng kuat dalam pelukan Yeosang, "e-enggak, Hyung. Se-semuanya udah nyiapin koreo, hiks, nanti kalo aku nggak ikut aku b-bakal jadi beban semua orang."

Rengkuhan tangan Yeosang mengerat ketika Jongho mengatakan hal itu. Diciumnya pucuk kepala kekasihnya itu lalu melonggarkan pelukannya, menatap kekasihnya.

Jongho mendongak menatap mata kekasihnya. Kedua tangannya terangkat, memegang kedua pipi Yeosang.

"Hyung juga nanti bakal super capek, koreonya pasti diubah banyak," ujarnya sambil terus menangis.

out of the blue | all x jonghoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang