out of the blue | all x jongho

🎬 in between #2

sebelum baca kamu harus menonton video di atas.

disclaimer: semua yang ada di dalam cerita dan work ini secara keseluruhan cuma fiksi ya guys. semua karakter beserta sifat mereka nggak merepresentasikan ateez di dunia nyata. semua karakter dan sifat mereka yang ada disini karena keperluan fiksi. jadiiiiiii i have NO hard feelings toward karakter-karakter yang mungkin nyebelin because i loveeeee them vvvv much :(

oke, oke? oke!

-----

Jongho centric, Yeosang/Jongho, Mingi/Jongho (platonic).

cw // dense anxiety attack

-----

Akhirnya, laki-laki Choi itu sampai di dorm jam setengah 12 malam. Keadaan dorm sangat sunyi, dengan sebagian lampu sudah dimatikan, menyisakan lampu pantry yang menjadi satu-satunya sumber pencahayaan.

Jongho melepas jaketnya, memasukkannya pada laundry basket berisi pakaian-pakaian kotornya, lalu menuju ke dapur untuk mengambil segelas air minum. Setelah itu, ia langsung menuju ke kamarnya untuk mengambil piyama dari lemari, kemudian menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Lima belas menit kemudian akhirnya Jongho selesai mandi, sudah siap untuk menutup hari dan tidur untuk mengisi energi sebelum besok menghadapi satu hari dengan jadwal padat lainnya. Namun ketika hendak menuju ke kamarnya, Jongho dikagetkan oleh eksistensi seorang manusia lain yang terjaga, duduk di sofa ruang tengah.

Kang Yeosang duduk sambil memandanginya dengan datar di tengah gelapnya ruang tengah.

Di saat seperti ini Jongho bingung, haruskah dia duduk dan menyapa Yeosang atau langsung pergi ke kamarnya?

Dan juga, Yeosang... masih kekasihnya, kan?

Karena mungkin, sejak ia membuat semua orang marah kepadanya beberapa hari yang lalu-mungkin, mungkin Kang Yeosang kembali mempertanyakan keputusannya untuk memacari orang seperti dirinya. Orang seperti Choi Jongho.

Kenapa ya gue pilih Jongho?

Kenapa gue pilih orang nyusahin kayak dia?

Kenapa?

Kenapa Choi Jongho?

Jongho memutuskan untuk langsung berjalan menuju ke kamarnya. Namun ketika ia melewati Yeosang, laki-laki itu bersuara.

"Udah makan malam?" tanya orang itu, memecah keheningan di antara mereka.

"Udah, Hyung," jawab Jongho.

Jongho hendak melanjutkan langkahnya menuju ke kamar, namun tarikan pada lengannya membuatnya berhenti, menatap si pelaku yang menahan tangannya.

"Kenapa, Hyung?" tanyanya, menoleh pada Yeosang yang masih belum melepaskan tangannya.

"Aku mau lihat pacarku. Nggak boleh?" sahut Yeosang. Kemudian ia menarik pelan tangan Jongho hingga laki-laki itu kini terduduk di sofa di sebelahnya.

Hening. Jongho menunduk, melihat ujung kakinya yang terbalut kaus kaki abu-abunya, menunggu kekasihnya untuk kembali berbicara.

"Ho," panggil Yeosang, menoleh ke arah Jongho, menatap wajah laki-laki di sampingnya yang terlihat segar karena habis mandi. Bau sabun serta shampo menguar darinya.

"Iya, Hyung," Jongho menjawab, masih menolak kontak mata dengan Yeosang.

Namun setelah itu pun keadaan kembali hening. Yeosang hanya memandangi Jongho dalam diam.