Konon makam itu menyimpan tulang belulang seorang raja. Raja dengan dua selirnya. Raja itu kabarnya hidup dan memerintah ratusan tahun yang lalu. Ada beberapa keturunannya di desa. Waktu perusahaan kelapa sawit masuk ke desa belasan tahun lalu, beberapa warga desa yang mengaku sebagai keturunan raja menolak ekspansi perkebunan masuk ke ujung desa. Mereka tidak ingin hutan kecil tempat moyang mereka beristirahat diusik.